001

14 3 0
                                    

Boleh minta vote sama spam komennya?

Follow ya! Terimakasih


"Mamak! Lily berangkat ya!"

"Nggih, hati-hati."

Lilyana, gadis cantik berusia 17 tahun yang sedang menduduki bangku SMK negeri, ibunya bekerja sebagai penjahit di rumah dan ayahnya merantau ke kota besar di Surabaya. Hari ini Lily akan berangkat ke rumah Alan teman sekelasnya yang kebetulan sekelompok PKL nanti Minggu depan, menginjak kelas sebelas membuat Lily tidak boleh lengah ataupun main-main. Pada masa-masa seperti sekarang Lily akan disibukan dengan PKL atau Praktek Kerja Lapangan di sebuah ruko.

Lily memilih jurusan komputer, walaupun sebenarnya Lily juga tidak ada niatan untuk masuk ke SMK dan ingin ke SMA karena ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi namun terhalang oleh jarak dan ekonomi keluarga. Letak SMK dekat dengan rumahnya dan biayanya pun tidak memberatkan sedangkan SMA letaknya jauh dari rumah Lily membutuhkan ongkos yang besar, belum biaya administrasi dan beli buku setiap bulannya, Lily tidak mau membebani keluarganya.

"Lily!" Sapaan akrab terdengar setiap Lily mengayuh sepedanya di jalanan dan bertemu banyak orang.

"Pak cik!" Panggil Lily dengan tangannya melambai-lambai riang, rambut panjang sedikit bergelombang itu terbang terbawa angin membuat Lily terkikik geli.

"Alan! Ayo!" Ucap Lily saat melihat Alan yang sedang menuntun sepedanya keluar rumah.

Alan menyengir lebar saat melihat gadis itu terlihat sebal.

"Iyoo sabar lah ly." Ucap Alan dan Lily mendengus

"Ayok, nanti kita telat ly." Ucap Alan meninggalkan Lily yang masih cemberut.

"Ish! Awak ditinggal!" Gerutu Lily dan Alan yang mendengar hanya tertawa, Lilyana gadis cantik yang selalu berbicara dengan bahasa daerah mana saja, selalu tertarik pada sesuatu yang belum dia ketahui.

Dua sepeda itu berjalan beriringan, kanan dan kirinya sawah juga kebun yang hijau-hijau membuat mata yang melihat sangat segar. Lily bersyukur dia dilahirkan di tempat ini, karena Lily masih bisa merasakan nikmatnya menghirup udara segar dan sehat. Lily dan Alan tersenyum saat orang-orang yang di sawah tersenyum pada mereka, rasanya sangat damai.

"Alan! Cepatlah!" Ucap Lily mengayuh sepedanya lebih kencang.

"Iya sabar Ly!"

"Awak tinggalkan kau!" Pekik Lily disusul gelak tawanya yang lembut.

Alan tersenyum saat melihat sahabatnya tertawa, dia harap Lily tetap tersenyum untuk kedepannya.

ʕ´•ᴥ•'ʔ

Lily menyimpan sepedanya di tempat parkir sekolah dan segera berlari menuju kelasnya bersama Alan.

"Lily! Ada perubahan jadwal PKL nanti!" Ucap Jennie teman sekelas dan sekelompok Lily.
"Apa itu?" Tanya Alan

"Jadwal PKL kita di percepat dan di pajukan!" Pekik Ica atau Lisa, Jennie dan Oci mengangguk dengan wajah memelas

Lily tersenyum, "Lalu kenapa? Bukankah itu bagus? Ada masalah dengan itu?" Ucap Lily ceria dan di angguki Alan

Ketiga gadis itu menggeleng lalu berteriak.

"Masalahnya PKL nya besok!" Ucap mereka serentak membuat Lily dan Alan menganga.

"Hah?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bucin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang