BJS 3 : DEMAM

133 17 6
                                    

Alhamdulillah

Lagi mengalir ide

Jadi bisa update cepet

😀😀😀😀








"Maaf gua ga ada maksud"

Keduanya kini saling terdiam dan diselimuti oleh rasa canggung,bahkan Somi sejak tadi mencoba menetralkan nafas nya pelan seraya mencoba melupakan apa yang baru saja terjadi.Namun tetap saja rasa dari sentuhan itu menempel di bibir indah nya bahkan Somi akui rasanya itu manis walau tidak semanis madu.

Tak ingin lagi diselimuti oleh rasa kecanggungan Somi membuka suara nya.

"I know this is not your fault,anggap saja itu sebuah ke khilafan."

Sepertinya Somi ini memiliki selera humor yang menengah tidak tinggi namun tidak juga rendah alias bengek.Dia bercanda di keadaan yang tak bisa di ajak bercanda,dengan gampang nya mengatakan sebuah ke khilafan.Bagaimana itu di sebut sebuah ke khilafan jika kedua belah pihak saling terbuai dalam kenikmatan sentuhan beruntung saja lingkungan tempat mereka berada tidak mendukung untuk berbuat hal yang lebih jauh.

Jika benar seperti itu apa yang di katakan oleh Nancy bisa menjadi benar,lagipula dia sendiri masih punya cita cita yang tinggi walau berada dalam himpitan ekonomi tetapi Somi masih bersyukur setidaknya dia punya tempat untuk pulang tempat berteduh dari terik nya matahari atau lebat nya hujan.Walau saat ini apa yang di sebut nya Rumah itu tak lagi memberikan nya kehangatan.

*****

"Hey" Seseorang menepuk pundak Somi yang tak lain dan tak bukan adalah Lia teman sebangku nya.

Somi mendongkakan kepala malas untuk menanggapi karena dia sudah pusing akan beberapa hal,berurusan dengan Nancy,kesembuhan Zaki,dan tagihan seperti air dan listrik yang tiga hari lagi jatuh tempo.

Walau saat ini adalah gajian nya di kerjaan part time dia tidak yakin bisa menutupi itu semua dan sedang mencoba berfikir keras mencari jalan keluar,di keadaan sesulit apapu n setidaknya dia ber prinsip dimana ada kemauan disana pasti ada jalan.

"Lu ada masalah kenapa ? " Tanya Lia dengan lembut.

"Enggak papa ko Li". Bahkan di keadaan seperti ini saja Somi masih berusaha menyunggingkan senyum.

Namun Lia tahu bahwa senyum yang di tampilkan bukan menunjukan keadaan baik baik saja,justru hal sebalik nya lah yang sedang terjadi.Tak menyerah Lia terus berusaha untuk membuat Somi berterus terang padanya.

*****

Sejak tadi pagi Jeno tidak mengikuti kegiatan belajar merasa mual yang menjalar di indera pencernaan nya dan memuntahkan segala isi perut nya yang hanya berbentuk cairan bening.Dia meminta Juan untuk mengantar nya ke unit kesehatan sekolah.

Dia membaringkan dirinya di atas kasur Unit Kesehatan yang dijaga oleh Aji dan Yuna,anak kelas X IPS 1 yang kebetulan menjadi petugas jaga Unit UKS. Aji bertanya kepada Jeno tentang sakit apa yang di keluhkan nya.

"Lu kenapa bang ?".Pertanyaan Aji basa basi karena semua orang tahu jika sudah di baringkan di ruang Unit Kesehatan itu tandanya dia sedang mengalami gangguan kesehatan.

Between |JEHAN & SORAYA| (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang