─Chapter 01

97 12 2
                                    

──────•✦✧✦•──────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────•✦✧✦•──────

Chinong-!
Chinong-!
Chinong-!
Chinong-!

Dering ponsel bertubi-tubi itu akhirnya menyadarkan Sehun dari acara minum susu nya, dering telfon yang seperti teriakan minta tolong itu langsung diangkat olehnya.

"Ya? " jawabnya santai.

Lalu suara robot disebrang sana membalas, " Motel Sharyl kamar nomor 933, atas nama klien Cho Yoojin, tuan, "

Sehun pun langsung bangkit dari kursi nya, mengambil bungkusan snack berlabel seven eleven yang tersandar di sebelah tempat duduk nya, "Baik, " tutup Sehun.

Dia lalu berjalan menuju mobil kesayangan nya, mobil limited edition yang sangat tak cocok di pakai oleh seorang petugas keamanan sepertinya.

──────•✦✧✦•──────

"Astaga, lihat rambut lembut ini, kikkikikk"

Pria paruh baya dengan kaca mata bulat yang bertengger di wajahnya itu kini menyesap aroma rambut wanita tersebut sambil tertawa tak jelas.

"Sayang, bagaimana kalau aku ambil semua saja? " tanya nya.

Kemudian di sesap nya kembali wangi itu, tangan nya kemudian menggunting rambut hitam legam wanita tersebut, memasukakan nya kedalam plastik berukuran kecil yang juga terisi oleh beberapa potongan kuku bewarna merah.

Sedang wanita itu meronta sambil terus menekan gelang di tangan nya "Hmmphh─ hmmpph─ "

Ting ─Tong
Ting ─Tong
Ting ─Tong

Bel yang terus berdenting membuat pria tua itu menggeram kesal, dia lalu menatap kearah wanita tersebut dan mengubah mimik kesal nya menajdi senyun yang menyebalkan.

"Ck─ Sayang, kamu tunggu di sini ya, " ujar pria itu lalu berlalu menuju pintu kamar motel.

Cklek

Pintu motel telah dia buka, tapi yang ia lihat hanya seorang anak laki-laki dengan jaket warna biru.

Ditatapnya lelaki muda itu yang kini sedang mengunyah lolipop di belah bibirnya, "Ya! Kamu ngapain disini ha?! Salah kamar? Lihat baik-baik dasar siala─

Buagh!
Buagh!

Dua pukulan keras menghantam wajah pria paruh baya itu, "Paman kenapa kasar sih?" keluh Sehun sambil mendorong tubuh linglung pria itu kedalam dan mengunci pintu kamar motel.

Sehun lantas meninggalkan pria itu begitu saja di depan pintu masuk kamar, ia lalu berjalan kearah Yoojin yang masih dalam keadaan terikat.

Matanya kemudian melihat kesekeliling dan menemukan sekumpulan benda tajam di atas meja sebelah sofa, langsung saja dia membuka ikatan itu dengan gunting yang ada disana, juga melepaskan gag ball yang menutupi mulut Yoojin.

Our Home ⊹ 우리 집 ⊹ 我们的家Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang