Chapter 2

2K 93 6
                                    

Maura berjalan tergesa seraya membawa Aline yang baru saja memberitahu nya bahwa ada seorang siswa junior yang terlihat berbicara dengan Arka. Tak butuh waktu lama Maura langsung menyeret Aline untuk menunjukkan wajah wanita yang berani beraninya mendekati pria nya. Aline yang di seret secara paksa hanya bisa pasrah melihat Maura yang saat ini tak sabaran karena ingin melihat wanita itu.

Sebenarnya Aline tidak ingin membicarakan ini entah kenapa tiba tiba saja ia mengatakan itu dan memberitahu hal yang harusnya ia rahasiakan karena Aline tahu akan berakhir seperti ini kalau Maura tahu."Pelan-pelan Maura!" pekik Aline terseok-seok karena Maura berjalan dengan langkah lebar dan tergesa berbeda dengan nya yang santai.

"Untuk masalah Arka. Aku tidak bisa santai Aline." tekan Maura penuh amarah saat mereka sampai di kelas junior mereka."Mana orang yang berani mendekati Arka." kata Maura tak sabaran membuat Aline menarik nafasnya dalam.

"Sabar Ra." Zara dan Vela datang dari arah belakang karena mereka berdua memang sengaja mengikuti mereka karena Vela dan Zara yakin akan ada keributan kalau sudah menyangkut wanita yang dekat dengan Arka, karena Maura akan langsung bertindak dan mengancam wanita wanita yang berani mendekati Arka maka dari itu Arka jarang berbicara dengan wanita kalaupun berbicara hanya membahas pelajaran meski terkadang wanita wanita itu mendapat sindiran pedas dari Maura menuduh mereka mencoba menarik perhatian Arka.

"Cepat! Mana Aline." pekik Maura tak mendengarkan nasehat teman teman nya. Wanita itu tak sabar melihat junior yang berbicara dengan Arka karena sudah lama tak ada wanita yang berbicara dengan Arka karena mereka takut terkena masalah dengan nya berani berani mendekati Arka. Kalau mereka nekat mereka akan mendapat masalah atau yang lebih parahnya membawa pekerjaan orang tua mereka kalau Maura merasa wanita benar benar mendekati Arka.

Aline segera mendengarkan pandangannya mencari sosok wanita yang kemarin ia lihat mengobrol dengan Arka."Itu! Di sana." seru Aline menemukan wanita itu yang duduk di kursi nomor 3. Tak perlu waktu lama Maura langsung mendatangi meja wanita itu.

"Hei! Kau yang kemarin menggoda Arka kan." tuduh Maura tiba tiba membuat seluruh kelas yang berisi juniornya merasa bingung dan heran tiba tiba kakak kelas mereka datang dan marah marah.

"Maaf? Kau siapa?" tanya wanita itu dengan bingung. Wanita itu bahkan melirik wanita di depan nya dengan heran karena tiba tiba menuduhnya yang bukan bukan.

"Jangan pura pura bodoh! Kau mau menarik perhatian Arka bukan. Jangan mimpi Arka tidak akan tertarik." hardik Maura kesal karena wanita yang berbicara dengan Arka adalah wanita yang cukup cantik dan elegan. Hatinya terbakar cemburu meski ia tidak melihat secara langsung mereka berduaan tetapi Maura membayangkan bagaimana mereka berbicara.

"Maaf aku tidak bermaksud menarik perhatian Arka. Kemarin aku hanya bertanya soal sekolah ini. Maaf membuat mu tak nyaman." sesal wanita itu membuat Maura mengambil buku yang ada di meja lalu melemparkannya kearah wanita itu.

"Aw.." wanita itu meringis sakit karena lemparan buku yang Maura berikan. Wajah Maura tak menunjukkan rasa bersalah atau sesal karena melempar buku kearah wanita itu karena Maura berpikir dia pantas mendapatkan nya karena berani menarik perhatian Arka.

"Lain kali jangan dekati Arka. Kalau aku lihat kau mendekati atau menggodanya kau berurusan denganku." ancam Maura membuat semua orang bergidik ngeri sedangkan wanita itu terdiam menatap seniornya mulai meninggalkan kelasnya.

Zara memijat pelipisnya karena tingkah Maura tadi. Aline dan Vela pun tak kalah pusing nya karena lagi lagi kecemburuan Maura membuat masalah. Zara Aline dan Vela bukan tak mau menganggu wanita itu tetapi permasalahan nya lagi lagi Arka pria miskin yang membuat mereka bertiga muak karena Maura begitu mengejarnya tanpa tahu malu.

Yang Terdalam (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang