"Eomma.... selamatkan Yuna" mohon Rose pada Ji Ah dengan wajahnya yang sendu
"Mwo?" Ji Ah mengernyit
"Eomma, Yuna ... emm.. Yuna akan dimarahi Appa, dia.. dia dibawa ke ruangan kerja Appa" rengek Rose, ia memang mudah menangis
"Mwo?? Yuna ya..." Ji Ah langsung berlari ke ruang kerja suaminya
*Brakkk....
"Yeobo.. apa yang kau... " Ji Ah menghentikan ucapannya ketika melihat darah mengucur dari kening Yuna
"Ommo!! Yuna ya..." Ji Ah bertambah khawatir melihat keadaan Yuna
"Gwaenchana.. Eomma!!" ketus Yuna, ia pun langsung pergi meninggalkan kedua orangtuanya.
"Yeobo! Kau..."
"Ji Ah ya... gwaenchana.. kita tidak bisa selalu memanjakan anak-anak kita. Ketika ia berbuat salah, aku harus menghukumnya. Dan Yuna melakukannya" jelas Ki Jon
"Tapi kau tidak perlu memukulnya" kata Ji Ah
"Aku hanya memarahinya, tapi Yuna terlihat frustasi hingga ia memukul kepalanya sendiri" alibi Ki Jon
"Bagaimanapun aku tidak mau melihatnya terluka lagi, jangan lakukan apapun sebelum kau membicarakannya padaku yeobo. Biar aku yang mengurus anak-anak"
"Emm... aku tidak janji, tapi akan aku usahakan" Ki Jon mengecup bibir istrinya dengan singkat lalu iapun meninggalkannya.
🍂🍂🍂🍂🍂
Yuna terlihat sedang berbicara pada kucing dengan bulu putih dan lebat itu.
"Maru ya.. kenapa matamu berkaca-kaca? apa kau meniruku?" tanya Yuna
"Atau, apakah kau sakit?" tanya Yuna
"Maru ya... bagaimana pertunjukkanku dengan Appa? apakah keren?" Yuna menatap mata Maru dengan gemas
Yuna hanya tersenyum gemas melihat Maru menjawab dengan raungannya.
"Yuna ya... biarkan aku masuk?" Rose menggedor pintu kamar Yuna
"Mianhe.. aku sedang tidak menerima tamu kedalam kamarku" jawab Yuna
"Yuna ya... biarkan aku masuk ke kamarmu.. aku ingin...."
"Apa kau ingin menghancurkan kencanku dengan Maru?" sela Yuna
"Kyaaa... apakah kucing itu lebih penting daripada aku?" kesal Rose
"Tentu saja.. jadi pergilah... aku ingin berduaan dengan Maru" jawab Yuna tanpa sadar kedua matanya meneteskan air matanya
"Nde... aku pergi..." kata Rose
"Rose? apa kau sudah bertemu dengan Yuna?" tanya Ji Ah
"Dia menyuruhku pergi, dia tidak mau di ganggu dulu eomma.." kata Rose
"Emm... kalau begitu kau ceritakan sesuatu pada eomma.." Ji Ah membawa Rose ke ruang santai.
"Eommaaa.... aku ingin istirahat... apa kau tega mengganggu waktu istirahatku?" rengeknya
"Kya... sebentar saja. Mengapa Yuna sampai dimarahi Appa?" selidik Ji Ah
"Eomma tahu sendiri kan kalau Yuna selalu minta perhatian dari Appa. Yuna ketahuan menyontek saat ujian, tapi aku yakin dia tidak benar-benar melakukannya. Aissshh... dia selalu berlagak paling kuat, makanya dia pengen aja mencoba hal-hal seperti itu, dia ingin diperhatikan Appa karena selama ini Appa selalu sibuk dengan pekerjaannya" jelas Rose
"Aaahhh... Yuna membahayakan dirinya sendiri. Tapi apa kau yakin hanya itu penyebabnya?" heran Ji Ah
Flashback On
KAMU SEDANG MEMBACA
War In Life
Fanfiction"Tidak ada kebahagiaan dalam hidup, apakah hidup harus selalu begini?" ~ Yuna "Tidak! Hidup akan indah jika kau bisa menerima setiap takdirNya" ~ Rose