Misterius

11 6 0
                                    

Matahari masuk melewati celah jendela kamar. Menyinari  tubuh Cahya yang masih setia memeluk guling dan selimut yang selalu menemani nya saat Cahya Kedinginan.

Hari ini hari Minggu, weekend dong. Mungkin hari ini hari harapan bagi semua pelajar. Tapi beda dengan pak Raka, jenuh rasanya tidak bertemu Cahya satu detik.
Ah lebay amat.

Tring tring
Sebuah notifikasi muncul dari handphone i phonee punya Cahya.

Line
Marsel: Put
Marsel: Put
Marsel: P
Marsel: p
Marsel: woiii

"Arghhhh apa an sih ni Marsel" Rengek Cahya saat terbangun dari mimpi nya.

Cahya masih setia dalam tidurnya
Dan line itu? Read dong.

Marsel: Eh anyg di read doang
Marsel: Penting ini
Marsel: Share lock📍

Cahya malas mengetik dan akhirnya...

"Apa sih sel arghh!"

"...."

"Yang bener lo?!" Sekarang beda posisi. Tanpa memutuskan sambungan dia langsung duduk dan mulai bangkit dari ranjang nya, ia mulai mengambil ransel emas miliknya.

"Terus dia dimana sekarang?!" Tanya Cahya gugup.

"Udah gue share lock, lo liat makannya!" Bentak Marsel.

Tut Tut Tut..
Sambungan di akhiri oleh Cahya karena dia sudah tak sabar untuk ke lokasi.

Cahya membuka line dari Marsel dan melihat lokasi itu.

"RS Percila sukawama"

Ucapnya lirih sambil mengusap air matanya kasar.

Cahya mengendarai mobil dengan tergesa-gesa tak menghiraukan orang lain yang memperhatikan nya.

Sesampainya di rumah sakit Cahya langsung tanya ke administrasi.

"Sus sus ruang melati nomor 205 di mana ya?" Tanya Cahya gugup.

"Oh, mbaknya lurus ada tulisan ruang alople mba nya belok kanan gak jauh nanti kiri sampai ujung, disitu mba" Cahya mengangguk paham

Cahya pergi ke ruangan tersebut setelah mengucapkan _terima kasih_

Di luar sudah ada Marsel yang duduk sendirian.

"Sel gimana?" Tanya Cahya saat melihat Marsel seperti orang bingung.

"Dalem Sono" perintahnya.

Cahya langsung masuk dan... Dapat! Itu yang membuat nya khawatir sejak tadi.

"Kee Lo kenapa sih" Tanya Cahya saat melihat tubuh Ikke lemas.

"Gue juga gak tau ya, tadi pas gue keluar rumah ada surat. Bentar"

Ikke memotong pembicaraan nya sendiri dan tangannya mulai mencari sesuatu yang ada di saku celananya.
Namun, tidak ketemu yang ia cari.

"Lo nyari apa ke?" Tanya Cahya melas.

"Tolong ambilin tas gue ya" Pinta Ikke dan langsung Cahya mengambil apa yang Ikke perintah kan.

Chya ilah si Ikke di tanya palah nyuruh.

"Nih Lo baca sendiri gue muak sama tuh surat" Pinta Ikke dan Cahya mengangguk.

Cahya mulai membaca surat itu,

"Serius ini orang pasti salah alamat sih, tenang aja gue bakal nemenin Lo" sambil meluk tubuh Ikke yang lemas dan di balas pula oleh Ikke.

"Tapi, wait. Kenapa bisa sampe kaya gini?" Tanya Cahya sambil melepas pelukan Ikke pelan.

"Gue baca surat itu di luar, gue merinding sumpah ya, gue akhirnya masuk lagi eh tau tau dari belakang ada ya nyekap gue pake apa tau ah mana bau lagi kaya jigong Marsel!"

Cahya mengangguk paham

"Terus gue berontak gitu, gue ngereng ngereng di situ gak lama banyak orang udah pada bantuin gue. Akhirnya orang yang nyekap gue tadi kabur. Sempat mereka mau ngejar, tapi gue larang karena gue tau itu bukan orang biasa sampe bisa nulis ni surat"

"Oh"

Apaaa? Hanya oh saja setelah sekian busa sudah mengumpul di mulut Ikke?

"Tai Lo, gue jelasin cuma oh aja" Jutek Ikke

"Ya gue harus guling guling sambil bilang what gitu?"

"Ya Lo kasih solusi ke gimana ini"

"Lo coba pikir lagi deh Lo punya musuh apa engga?"

"Setau gue sih engga, ah mungkin syirik aja kali ya?"

"Emm maybe"

"Eh ngomong-ngomong kyar kemana?" Tanya Cahya.

"Dia belum tau ya, kalo tau pasti dia ga tinggal diem sama tu orang" Jawabnya lemas.

"Ya gapapa lah ke, itu kan pacar Lo juga"

"Jangan deh ya, pliss. Tadi gue juga udah bicarain ini sama Marsel dia juga seteju kok"

"Oke deh"

Mereka berdua berpelukan dengan erat.

Yang namanya sahabat sejati itu saling melengkapi, dan menerima pendapat satu sama lain. Bukan nya Dateng di saat susah, pergi di saat happy.

Kalo ada yang typo bantu benerin dong😭

Jangan lupa Vote+komen yaaa
Thankyou ✨🥰

Cahya's story in London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang