KELAS 10-1
Jaehyun menyimpan 'mayat palsu Eunha' dimeja depan. Lalu, ia segera menarik tangan Jiho dan mendorongnya. Tentu saja Jiho terjatuh, Jaehyun mendorongnya kencang.
"Lo juga harus mati! Pembunuh kayak lo gak pantes ada didunia ini!" Jaehyun berjongkok, lalu mencekik leher Jiho.
"A—aw J—ae berhenti!" rintih Jiho.
Eunwoo, Mingyu dan Jungkook segera menarik Jaehyun dari Jiho, sedangkan Mina dan Chaeyeon membantu Jiho untuk berdiri.
"Kamu gak papa Ho?!" panik Mina.
Jiho menggeleng, "Gak papa Min, leher gue agak sakit aja."
"Gila Jae, gue gak nyangka," kata Rose.
"LO UDAH GILA JAE! LO MAU BUNUH PACAR LO SENDIRI?!" Pekik Jungkook.
"Pacar? Cih! Gue gak sudi punya pacar kaya dia! Lagian dia itu pantas mati!" marah Jaehyun.
"Sadar Jae! Yang lo lakuin itu udah kelewatan!" bentak Mingyu.
"Gak usah ikut cam—"
"DIEM!!" Teriak Jihyo.
Ruang kelas mendadak sepi, setelah mendengar teriakan Jihyo.
"Kalian terlalu sibuk sama masalah Eunha, sampe-sampe kalian gak sadar kalau— MAYAT MINGHAO GAK ADA DISINI!" Kata Jihyo histeris.
"Hah?!"
Mereka semua mencari Minghao diseluruh penjuru ruangan, tapi memang tidak ada.
Eunha yang berpura-pura menjadi mayat jadi ikut penasaran, sebenarnya apa yang terjadi?
"Na, mayat Minghao hilang," bisik June pada Eunha.
Seketika Eunha melotot, membuat seisi ruangan terkejut.
"Anjir, mati suri!" kaget Bambam.
"Nahkan dia masih hidup!" kata Dokyeom.
Jaehyun menatap Eunha kaget, begitu pula dengan Eunwoo dan Jungkook.
"Eunha, lo—"
"June, senjata!" perintah Eunha.
Dengan cepat, June melempar sebuah pistol yang sedari tadi ia simpan disakunya pada Eunha.
Lagi-lagi mereka terkejut, apa yang akan Eunha lakukan.
"KALIAN SEMUA BAKAL MATI! GAK ADA SATUPUN YANG TERSISA!" Teriak Eunha.
"Na, lo jangan gila, gue sepupu lo!" kata Jaehyun.
"Gue gak peduli! Mau lo sepupu, adik ataupun kakak gue, GUE TETEP MAU KALIAN SEMUA MATI! HAHAHA." Eunha menatap teman— tidak, targetnya dengan tajam.
"Lari!" pekik Mingyu.
Mereka semua berlari kearah pintu, namun mereka telat, Minnie dan Lisa datang lebih dulu bersama Yuju yang diikat.
"Y—yuju..." gumam Dokyeom.
"Lo gila Eunha! Lo juga Lisa, Minnie, June!" marah Yugyeom.
"G—gue masih gak nyangka lo salah satu pelakunya Lis, kenapa lo tega ngelakuin hal sekejam ini! Lo sahabat gue kan!" Rose menangis.
Lisa hanya terdiam, tidak menanggapi tangisan Rose.
"Lo juga June! Kenapa lo gini? Kenapa lo mau jadi pembunuh?!" marah Eunwoo.
"Gue? Kenapa? GUE GINI KARENA KALIAN SEMUA! Kalian tau kalau gue suka sama Rose, tapi kenapa kalian lebih milih jodoh-jodohin Rose sama anak kelas lain dari pada sama gue? TEMAN KALIAN SENDIRI!" Erang June.
Minnie yang mendengar perkataan June, langsung menarik Rose dan menempelkan pistol pada pelipis Rose.
"Gue kira selama ini lo suka gue June, tapi ternyata— CEWEK BODOH INI YANG LO SUKA!" pekik Minnie.
Rose ketakutan, semuanya menjadi panik.
"Bunuh aja Min," kata Eunha, lalu tertawa.
"Hah, aku?" bingung Mina.
"Minnie beb, bukan kamu," koreksi Mingyu.
"LO JANGAN BERANI-BERANINYA SENTUH ATAU LUKAI ROSE YA!" Larang June.
"Karena lo udah bikin gue patah hati, jadi gue bakal bunuh Rose,"
Dor-!
"AAAAA!!!" Semuanya menjerit.
"LISA?!" Pekik Rose.
Iya, bukan Rose yang terkena tembakan dari Minnie, tapi Lisa. Lisa mencoba mencegah Minnie dengan menutup mulut pistol dengan telapak tangannya.
"L—lisa, kenapa lo selametin cewek ini?!" kesal Minnie.
Lisa tersenyum, menahan rasa sakit ditangannya.
"L—li—sa, lo kenapa nyelamatin gue?! Sekarang lo yang luka kan!" tangisan Rose kembali pecah, ia langsung memeluk sahabatnya itu.
"Ini gak sebanding sama yang udah gue lakuin sama kalian, sama lo Rose, gue minta maaf," lirih Lisa.
"Gue udah maafin lo! Gue akan selalu maafin lo!" kata Rose.
Jiho, Jihyo, Mina dan Chaeyeon tersenyum, lalu membantu Lisa dan Rose.
"Ooh ada penghianatan ya," kata Eunha.
Eunha ingin menghampiri Lisa, namun dicegah oleh Bambam.
"Mau apa lo?" tanya Bambam.
Eunha mengarahkan pistolnya tepat kearah Lisa, ia memasang senyuman liciknya.
"Gue mau penghianat mati pertama, ada masalah?" hina Eunha.
"Oh gitu ya?" Bambam merebut pistol Minnie, lalu mencondongkannya pada Eunha.
"Tapi lo juga penghianat na, gimana dong? Kayaknya lo lebih pantes mati duluan deh," kata Bambam.
Eunha menatap Bambam sengit, begitupun sebaliknya.
Sementara itu, Dokyeom mendorong Minnie dan segera mengamankan Yuju dari bahaya.
"Lo siap mati Lisa? Hehe," tawa Eunha.
"Lo juga siap mati Eunha? Hohoho," sahut Bambam.
.
.
.
"Jangan bergerak!"
°°°
Haiii~
Sorry for late update~
KAMU SEDANG MEMBACA
School «97L» ✔
HorrorMereka ber-20 terjebak di sebuah Sekolah. Kejadian mengerikan yang mereka alami membuat mereka tidak percaya satu sama lain, saling menuduh, saling memojokkan, bahkan saling membunuh? Salah satu dari mereka, Myoui Mina yakin bahwa pelaku dibalik sem...