Never give up [ NichoNi ] ✔

11.00 am

𖠌 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝐎6 ───────────  𝕹𝖊𝖛𝖊𝖗 𝖌𝖎𝖛𝖊 𝖚𝖕

Usai pertandingan, kami mengganti baju dan kapten bilang akan mentraktir makan atas kemenangan tadi. Namun aku menolaknya kali ini, karena jadwal pemotretanku sudah menunggu.

Mereka hanya memberiku tatapan mengerti dan tidak memaksaku untuk ikut jika memang aku ada urusan.

Aku keluar dari gedung pertandingan dengan dua jaket yang kupakai;jaket basket sekolah dan jaket yang biasa kupakai untuk menyamar. Aku menaikkan tudung jaket hingga menutupi rambut hitam gradasi kuning ku dan memakai masker hitam.

Kadang, aku sering lelah dengan pakaian seperti ini, tapi apa boleh buat.

"Nicholas!"

Mendengar namaku dipanggil, aku berbalik dan melihat ia yang berlari ke arahku. Oh, rasanya jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.

"E-eh, ada apa?" Tanyaku yang secara tidak langsung lupa dengan penyamaranku.

"Sebagai hadiah atas kemenanganmu, aku ingin memberimu ini," Ia memberiku sekotak bekal yang sudah diikat kain merah.

Aku tersenyum di balik masker. "Terima kasih, Ni-ki. Aku pasti akan memakannya saat makan siang." Jawabku lalu menerima pemberiannya.

Kedua pipinya memerah tak lama kemudian memudar cepat. Ia memberikan anggukan sebagai respon lalu meminta izin permisi untuk pergi.

Namun, tubuhku bergerak sendiri dengan memegang pergelangan tangannya. Aku jadi gugup lagi.

"Ada apa, Nichol?"

"U-uh, tunggu sebentar!" Aku menyimpan bekal itu di bawah dan juga tasku, lalu membuka jaket hingga jaket basket sekolah aku beri kepadanya.

"U-untuk apa?"

"Sekarang sudah mau masuk musim gugur, jadi Ni-ki pasti kedinginan," Ucapku.

"T-tidak perlu... aku baik-baik saja."

"Aku memaksa, loh!" Ujarku yang bersikeras supaya diterima.

Menghela napas, ia akhirnya menerimanya lalu memakai jaketku yang terlihat kebesaran di badannya yang pendek itu. Terlihat lucu dan aku ingin sekali memeluknya!

"Terima kasih jaketnya, Nichol."

"Tidak perlu berterima kasih padaku. Seharusnya aku yang mengatakan itu."

𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝  ───────   𝕹𝖊𝖛𝖊𝖗 𝖌𝖎𝖛𝖊 𝖚𝖕