Malam di kota Seoul penuh gemerlap, terlihat atau tidak, ramai manusia kerap diam-diam merayakannya juga. Di sebuah ballroom hotel bintang lima, perayaan ulang tahun perusahaan besar dari Kim Corp sudah berlangsung selama satu setengah jam. Acara ramah tamah dan basa-basi pemilik perusahaan sudah beberapa menit lalu selesai. Selanjutnya, sisa hiburan berupa games, kesan-pesan, guest star, dan penutupan.
Kim Namjoon menyesap wine dengan sedikit ulasan senyum di bibirnya selama berbasa-basi dengan beberapa jajaran direksi yang duduk di satu round table dengannya. Kim Namjoon adalah pemilik perusahaan besar ini, usianya masih sangat muda yaitu 34 tahun. Di sampingya, Min Sook, perempuan berumur 36 tahun adalah sekretaris Kim Namjoon—duduk dengan tenang memperhatikan jalannya acara sambil sesekali mengecek PC Tablet di genggaman.
Namjoon tak begitu suka perayaan kantor seperti ini, namun tak ada pilihan lain bagi seorang pimpinan perusahaan. Tentu ia harus hadir dan menyambut para pemegang saham yang turut hadir. "Noona, kapan acara ini selesai?" bisiknya. "Ya! panggil aku sekretaris Min, aku sedang bekerja, bukan di rumah nenek kita!" balas perempuan itu ketus. "Lima menit lagi seorang guest star akan tampil, setelah itu acara selesai, kau bisa pulang dan bercinta dengan pekerjaanmu" lanjut Min Sook. "Ck, kau bilang sedang bekerja, tapi tak sopan menyapa bosmu" balas Namjoon usil. "Kupukul kau, Tuan Kim" tutupnya sembari menggeser duduk agar menjauh dari sepupunya yang menyebalkan, walaupun pintar.
MC mulai membicarakan ciri-ciri guest star yang sebentar lagi akan mengisi acara puncak perayaan ini. "Dia seorang penyanyi yang memesona, suaranya bak malaikat! kalian semua akan mengenal suaranya meskipun ia hanya menghembuskan nafas! Siapa dia? Apakah ada yang ingin menebaknya?" sorai beberapa tamu mulai terdengar, beberapa meneriakkan nama penyanyi favoritnya. Namjoon tampak tak tertarik dengan ini, ia cuek memainkan ponselnya, membaca portal bisnis seperti biasa.
Suara MC kembali terdengar "Ya inilah dia, bintang tamu kita penyanyi favorit yang dicintai seluruh penjuru Korea Selatan KIM SEOKJIN! Kita sambut dengan meriah" tepuk tangan para tamu mengisi sudut-sudut ballroom yang semakin meriah mendekati acara puncak perayaan. Namjoon tercekat mendengar nama bintang tamu yang disebutkan, Kim Seokjin. Mantan kekasihnya yang lebih memilih karirnya daripada menikah dengan Kim Namjoon, seorang pengusaha yang tak suka hidupnya menjadi santapan media terlalu dalam.
"Noona, mengapa kau tak mengatakannya padaku?" protes Namjoon serius. Ia mengubah posisi duduk sedikit menyerong menjauhi panggung. "Astaga, aku mengatakannya padamu bahwa tim acara akan mengundang Kim Seokjin dan kau tak menyatakan keberatan, jadi aku bilang kau tak masalah dengan itu" jawab Min Sook. Sementara di atas panggung, Kim Seokjin membawakan lagu berjudul 'Tonight' single miliknya yang memang hits dan memuncaki beberapa tangga lagu. Namjoon sangat tau makna dibalik lagu ini, hatinya perih sekaligus menghangat. Ia sangat merindukan Kim Seokjin, pujaan hatinya sejak hampir sepuluh tahun lalu sejak pertama kali bertemu. Keduanya berada di kampus yang sama, Namjoon memimpin satu acara amal kampus dan saat itu Seokjin mengisi sebagai penyanyi di ajang penggalangan dana.
Semenjak keduanya berpisah, Namjoon tak pernah berhenti menghubungi Seokjin setidaknya hingga setengah tahun. Ia tahu bahwa menjadi penyanyi adalah impian Kim Seokjin, setelah berdamai dengan dirinya, Namjoon berusaha merelakan Seokjin menikmati dunianya. Namjoon memilih untuk tenggelam dengan segala pekerjaan yang tak ada habisnya. Pelan-pelan ingatan tentang Seokjin memudar karena memang Namjoon menutup segala akses informasi tentang kehidupan artis tanah air, ia hanya menjejali otaknya dengan berita bisnis.
Namjoon mengamati Seokjin dari celah beberapa tubuh yang bergoyang mengikuti musik di kursi masing-masing. Netra keduanya sempat bertemu beberapa detik, namun sepertinya Seokjin tak begitu mengenali dengan jarak pandang yang cukup jauh. Beruntung Namjoon tak pernah menyukai ide duduk di meja paling depan. "Noona, tolong sampaikan pada tim acara untuk menghubungi manajer Kim Seokjin, minta mereka untuk menyediakan waktu ramah tamah untuk para direksi setelah ini. Tambahkan nilai kontraknya" perintah Namjoon. "Apa kau bercanda?" tatap Min Sook tak percaya. "Sekretaris Min, apakah aku kelihatan bercanda?" balas Namjoon menjadi serius. "Okay, Sir" dengus Min Sook. Namjoon meninggalkan ballroom dengan hati-hati setelah berpamitan dengan rekan semejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly To My Room
Short StoryKim Seokjin seorang penyanyi, ia menjadi pengisi acara di anniversary Kim Corps, sempat bertukar pandang saat tampil, CEO Kim Namjoon membayar Seokjin untuk bernyanyi di private room miliknya. Ada apa sebenarnya?