Na Kyung berjalan menyusuri pantai dengan suara ombak dan angin yang menyapa dirinya. Rambut tergerai,mata membengkak,tubuh yang semakin kurus membuat Na Kyung cocok seperti orang kekurangan gizi.
Tepat dini hari pukul 3 pagi Na Kyung kabur dari rumah yang berisikan Han dan selingkuhan nya. Ia merasa dirinya hanya patung bagi Han. Saat Na Kyung mencoba mengingat kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu,ia ingin menangis dan ingin pergi dari dunia palsu ini.
"Kenapa hidup ku seberat ini Tuhan?" Monolog dirinya.
Na Kyung mengusap air mata nya dan berusaha tegar.
Na Kyung melihat ponsel nya, terlihat jam menunjukkan pukul 5 pagi.Ada yang membuat Na Kyung teriris hatinya saat melihat wallpaper ponsel nya berisi foto dirinya menggunakan gaun pengantin.
(Server Telkomsel check)
Lagi-lagi ia menangis melihat foto dirinya. Gaun mahal itu adalah pilihan Han saat ia di butik.
Namun saat dirinya mengingat kebersamaan saat dulu bersama Han sebelum menikah jauh lebih baik dari pada sekarang. Han kini menjadi lelaki penghianat,tiada kasih sayang untuknya, pemaksa,pemarah,dan mungkin tak mencintai nya lagi."Kenapa kau berubah sayang? Cuman karena aku belum memberikan mu seorang anak kau sebegitu nya pada ku? Pada gadis yang dulu kau cintai dan ingin kau nikahi," Ujar dirinya sendiri.
Na Kyung membuka ponsel dan menuju foto pernikahan nya di penyimpanan. Na Kyung duduk di pasir yang tak jauh dari air pantai yang membasahi kakinya.
Ia menggeser beberapa foto saat dirinya berpacaran dan pernikahan.
Hal ini membuat Na Kyung semakin rapuh dan tak berdaya.Na Kyung histeris dan berteriak.
"Kenapa kau tega Kim Han Youngjae yang bodoh! Kenapa kau berselingkuh! Kenapa kau egois dan jahat hiks hiks hiks,"
Na Kyung membanting ponsel nya ke tanah. Ia stress memikirkan bagaimana rumah tangga nya yang ia impikan 1x seumur hidup.
"Aku cinta sama kamu,aku sayang sama kamu,apapun yang kamu mau aku berusaha jadi yang terbaik termasuk dalam memberikan mu anak!"
Ia tak tahan lagi, ia lari ke laut dan ingin mati saja melihat kenyataan yang begitu pahit padanya.
Ia menceburkan diri ke laut yang kedalamannya 2 meter dari tempat duduk nya tadi.Byurr
Na Kyung memejamkan matanya. Ia merasakan beban hidup yang berat selama ini. Tuhan pun tak mengijinkan dia bahagia di dunia.
3 menit berlalu tiba-tiba tubuh Na Kyung diangkat oleh seseorang. Tangan kekar laki-laki itu mengangkat tubuh nya yang akan terbawa kedalam air laut yang dalam.
Saat sampai di tepi pantai,Na Kyung pingsan karena kehabisan nafas. Terpaksa laki-laki itu memberikan nafas buatan tapi melalui apa? Laki-laki itu bingung karena seumur hidup nya ia tidak berani mencium bibir seorang wanita karena baginya ciuman itu menjijikan.
Namun apa boleh buat,ia terpaksa melakukan nya.
Laki-laki itu mencium bibir merah Na Kyung secara perlahan.Sangat lembut?
Laki-laki itu ketagihan karena baru pertama ini ia mencium seorang wanita selain ibu dan adik perempuan nya namun ia harus sadar bahwa wanita ini butuh nafas buatan.
Disentuhnya bibir ranum itu kembali dan ia memberikan nafas nya untuk Na Kyung.
Uhuk..uhuk
Na Kyung memuntahkan air yang ada di perutnya.
Laki-laki itu segera bangkit dan membantu wanita itu bersandar di dada bidangnya."Kau tidak apa-apa? Apa kau pusing?" Tanya pria tersebut.
"Aku baik-baik saja cuman sedikit pusing," Jawab Na Kyung.
Na Kyung tersadar, tunggu ia selamat dari air laut?
Na Kyung melihat ke arah pria asing itu dengan tatapan curiga."Apa kau penjahat? Kenapa kau menolong ku? Kau mau menjual ku ya!" Bentak Na Kyung yang sukses membuat pria itu melongo.
"Hei! Aku sudah menolong mu dari ajal mu dan kau bukannya berterima kasih malah menuduhku," Jawab pria itu yang tidak terima.
"Lalu kau siapa?" Tanya Na Kyung.
Pria itu sedikit terkejut dan menjawab, "Aku atasan mu atau bisa jadi aku adalah bos mu,"
•
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Familly !
Romance15 + Selama ini Na Kyung hanya pasrah, Han Youngjae selalu membahas tentang anak. Na Kyung bingung apa salah nya kepada Tuhan hingga ia sulit untuk diberi karunia, sementara Han Youngjae terus menyinggung soal anak. Pernikahan mereka saja baru berja...