Part 2

10 1 0
                                    

Sudah pukul jam 12 pm. Aleyza masih bersandar di kursi itu . Biasanya jam segini,muncul fikiran lebih didalam otaknya. Selain kesepian karena orang tuanya lebih sering pulang larut malam hingga pagi. Ia juga kesepian karena menjadi anak satu-satunya. Dia merasa cukup bahagia karena dipertemukan dengan teman-teman yang baik dan mengerti keadaannya.

Beberapa bulan yang lalu. Ia mengalami permasalahan soal hubungan nya dengan seseorang. Namanya Reyhan Julian. Pada suatu saat, Aleyza dan Reyhan resmi menjalin hubungan. 1 tahun berlalu, Aleyza memutuskan hubungan tersebut karena ia merasa Reyhan sosok yang memberi perhatian nya terhadap semua orang,termasuk teman-teman perempuan. Walaupun ia tahu itu hanya hal yang biasa, tetapi jauh dilubuk hatinya sebenarnya ia orang yang sangat cemburuan. Honestly, dia sangat mencintai Reyhan.

-Back to two months ago-
Reyhan : "Za,Jangan diem terus kayak gini. Kita itu lagi berdua,bukan kamu sendirian doang."

Dengan mata yang mulai meneteskan air ,lalu Aleyza memberanikan dirinya.

Aleyza : "Han,Aku mau ngomong serius sama kamu. Selama satu tahun,aku nahan satu hal yang selalu aku simpan dan enggak pernah aku ceritain ke siapapun. Aku cemburu disaat kamu Deket sama temen Deket aku. Aku cemburu disaat kamu memberi perhatian itu ke perempuan lain apalagi temen Deket aku,Han. Bahkan kamu enggak pernah kayak gitu sama halnya ke aku. Kamu lebih cuek saat kamu didekat aku daripada orang lain. Aku juga nggak ngerti kenapa aku nggak bisa jujur dari awal. Aku kira aku bisa kuat,tapi untuk sekarang ini aku pikir aku udah nggak bisa kayak gitu lagi."

Reyhan : "Aku nggak paham sama pemikiran kamu kalau dua belas bulan ternyata yang kamu rasain itu begini. Za,oke.Aku minta maaf ,aku benar-benar minta maaf atas semua kesalahanku yang kamu ucapkan tadi, ataupun enggak. Yang kamu katakan tadi,aku enggak bermaksud apa -apa kayak gitu ke orang lain,Za. Kamu seharusnya bilang dari awal kamu ngerasain itu."

Keduanya lalu terdiam. Hening,terdengar sedikit suara tangis Aleyza. Mereka duduk berhadapan di kursi taman yang satu tahun telah menjadi tempat pulang mereka untuk bertemu. Dan awal mereka untuk bisa sampai sini,akankah berakhir sampai disini juga?
Aleyza tampak tak memperhatikan tutur kata Reyhan barusan. Dan dia masih merasakan sakit dihatinya.

Aleyza : " Dan sampai detik ini aku bisa ngomong yang sejujurnya. Aku mau kita berhenti sampai disini. Terimakasih atas kenangan yang pernah kamu kasih ke aku, terimakasih pernah menjadi bagian tokoh paling penting dalam hidupku. Terimakasih karena telah menjadi salah satu orang yang selalu aku ingat setiap aku bangun dan tidur kembali. Aku nggak bisa melanjutkan ini lagi."

Sesaat Aleyza ingin beranjak dari tempat duduknya,Reyhan menahan tangan hangatnya. Ikut meneteskan air mata perlahan dan memeluk Aleyza kedalam dekapannya. Mungkin untuk terkahir kalinya, karena ia tahu Aleyza adalah seseorang yang tidak bisa mengubah keputusannya.

Reyhan : "Sebentar aja,Za. Kalau memang ini keputusan terbaik,aku mencoba tetapi belum tentu bisa menerima ini semua. Mungkin ini yang terbaik buat kita berdua. Mungkin kalau kita udah nggak bareng lagi,kamu enggak akan nangis kayak gini lagi. Aku juga berterima kasih sama kamu,karena kamu tokoh utama dihidup aku. Tapi enggak lagi mulai sekarang.

Aleyza menumpahkan tangisannya dipelukan Reyhan. Membayangkan keputusannya dengan apa yang akan terjadi di hari esok. Setelah ia tidak bersama dengan raga ini lagi. Lalu ia melepaskan pelukan Reyhan, dan beranjak pergi tanpa sepatah katapun. Reyhan memandang Aleyza dari belakang,hingga bayangannya benar-benar hilang dari pandangannya.

-----------------------------------------------------------
Sudah kesekian kali, Aleyza selalu mengingat dengan jelas yang terjadi di hari itu. Mungkin sakitnya tidak sesakit saat itu, tetapi bekasnya sangat parah dihatinya. Terkadang ia juga hanya mengingat hal-hal menyenangkan yang ia lakukan bersama Reyhan. Memandangi foto mereka yang tampak bahagia tanpa ada beban,dan juga video mereka yang sedang bernyanyi bersama dengan alunan gitar yang membuat semakin rindu.

Aleyza : "Gue enggak pernah menyesal untuk menyatakan keputusan gue waktu itu. Tetapi gue juga enggak menyesal pernah jadi bagian dari kehidupan Lo, Han. Semua hal bahagia yang pernah kita lalui,itu adalah memori terindah yang gue simpan erat sampai saat ini,besok,dan selamanya.

-----------------------------------------------------------
Yey part 2 udah selesai, menurut kalian gimana nihh??yuk comment ya guys






SINCERE Where stories live. Discover now