04

3.8K 324 22
                                    

🥀H A P P Y ● R E A D I N G🥀


Jakarta 08.15
Pagi tiba matahri memancarkan cahaya ke seluruh kota burung burung berkicau menyambut hari yang cerah, dan jangan lupakan udara yang sejuk saat di hirup.

Di sebuah ruangan Rumah Sakit seorang gadis duduk bersandar pada kepala brankar. Gadis itu adalah Alexa.

Setelah Alexa bangun dari tidurnya ia tak melihat ibuya berada di ruangan itu mungkin ibunya sedang keluar pikirnya. Alexa diam melamun dengan fikiran yang bercabang kemana mana.

Tiba tiba mata Alexa berubah sendu saat fikirannya tertuju pada seseorang berada jauh di sana, seseorang yang sangat berarti di kehidupannya dulu, seseorang yang menjadi semangat hidupnya dan yang pasti seseorang yang menjadi alasan dia tetap hidup. Namun naas mereka harus berpisah jauh,bahkan sangat jauh.

"Kamu apa kabar di sana? Aku merindukanmu,apa kamu merindukanku juga? Kenapa saat itu kamu harus pergi,jika saja aku tau saat itu adalah pertemuan terakhir kita maka aku tidak akan mangizinkanmu pergi. Apa kamu sudah bahagia sekarang? Semoga kamu bahagia ya,suatu saat kita akan bertemu dan aku akan memeluk erat, dan semoga kitsla bisa bersatu kembali di kehidupan yang abadi" batin Alexa

Air mata yang turun membasahi pipinya, hatinya sakit saat mengingat masa lalunya yang kelam atas kepergian sang kekasih yang menjadi alasan ia hidup.

Dulu dikehupan aslinya Alexa a.k.a Kenza, dia sempat berfikir untuk bunuh diri karena ia terlalu lelah dan terlalu sakit saat di nomber duakan oleh org tuanya. Org tuanya yg terlalu tergila gila kerja sehingga membuat Kenza di nomber duakan, sehingga Kenza berfikir untuk mati, karena fikirnya jika Kenza mati apakah org tuanya akan peduli?

FLASBACK ON

Kenza pergi ke sebuah jembatan dengan sebuah laut di bawahnya, saat itu Kenza hanya ingin mati agar org tuanya bisa peduli dan melihat bahwa ada Kenza yang harus mereka urus dan perhatikan. Kenza berdiri atas pembatas jembatan dengan merentangkan kedua tangan, mata rertutup dengan wajah sedikit mendongak ke atas nenghadap langit biru.

Saat Kenza mencoba untuk terjun seseorang dari belakang menariknya kebelakang dan membuat Kenza  jatuh kedalam pelukan seseorang itu. Kenza yan merasa ia terjatuh ke sebuah pelukan seseorang mendongak melihat seseorang tersebut dengan tatapan sendu.

Seseorang di tatap sendu oleh Kenza menatap dengan tatapan tajamnya "Bunuh diri?" Kata itu yang meluncur dari mulut seseirang tersebut

"Bunuh diri tidak akan menyelesaikan semua masalah nona. Hadapi dengan tenang masalahmu jangan merugikan dirimu sendiri" lanjutnya lalu menurunkan dan mendudukan Kenza di sisi trotoar.

Kenza hanya diam mendengarkan setiap kata seseorang tersebut, tiba tiba sebuah tangan terjulur di hadapannya yang tak lain tangan seseorang itu

"Erlangga, nama gue Erlangga Maurer Alteza" ucap orang itu

Kenza yang mendengar itu mendongak melihat wajah Erlangga lalu berpinda pada tangan Erlangga yang masih tergantung dengan menjulur ka arahnya, dengan malas ia membalas juluran tangan itu

"Kenza Queenela Bramasta" jawab Kenza memperkenalkan namanya

Erlang yang mendengar itu menganguk kecil "Gue panggil lo Eza biar simpel" ucapnya

Kenza Of AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang