"CLARISSA JEANE GHEATARI." teriak Yunita bunda Jeane.
"Apaan bund? Gak usah teriak teriak." jawab Jeane turun dari tangga.
"Bunda cuma mau ngasih tau, sini duduk dulu kita ngeteh bareng." kata Yunita bunda Jeane nepuk nepuk sofa disebelahnya.
"Mana tehnya? Itu satu doang."
"Bikin sendiri lah." jawab bunda Jeane santai minum tehnya.
"Ck yaudah tudep deh bund, jeane mau lanjut ngedrakor nih." katanya, muka Jeane udah asem banget.
"Kamu besok tinggal dirumah eyang kamu ya, bunda lagi ada urusan kebandung sama ayah, sementara doang." kata bunda Jeane naruh gelas berisi tehnya ke meja.
"Loh, gak mau ah bund, kan Jeane bisa tinggal disini sendiri, malah bagus gitu." tolak Jeane.
"Sementara doang Jeane, lagian sekalian kamu bantuin oma kamu." bujuk Yunita.
"Bund.. gak mau ih." kata Jeane ngerengek.
"Mau kamu tinggal disini sendiri? penakut juga. Lagian ya jeane sayang... Bunda mau sekalian ngerenov rumah."
"Ngapain rumah direnov-renov? Udah bagus gini bund."
"Atapnya bocor, trus ada beberapa barang yang mau bunda ganti."
"Rumah doang mahal bagus gede, atapnya mah bocor."
"Jadi? Mau ya tinggal sama eyang.sementara. aja ya, nanti jindra sama stefan nyusul kamu buat jemput."
"Ihh mah kan Jeane bilang gak mau!"
"Harus mau dong ok?" kata bunda Jeane ngebuat gerakan 'ok' pake tangan.
"Bunda beliin apa aja deh yang kamu mau, asal kamu mau tinggal disana sementara sambil bantuin eyang, harus." lanjut bunda Jeane ngebujuk.
Jeane yang tadi mukanya kusut langsung senyum cerah denger kata kata bujukan bundanya itu.
"Hmm ok deal." kata Jeane ngulurin tangannya sambil senyum cerah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan sekarang, disinilah Jeane berada. Desa suka maju tempat eyangnya tinggal. Sebenernya dulu eyangnya tinggal dikota juga dan rumahnya gak jauh dari rumah orang tua jeane. Cuma karena eyangnya pengen tinggal ditempat yang lebih adem banyak pohon sama dedaunan yaudah tinggalah didesa.
Padahal Jeane udah ngerequest buat eyangnya tinggal dihutan aja, kan banyak pohon, adem, banyak dedaunan, bonus banyak hewan juga.
Jeane narik koper merk chanel kesayangannya. Dia jalan dengan pedenya jalan menuju alamat rumah eyangnya yang udah dikasih sama bundanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pakaiannya keliatan biasa aja, tapi harganya gak bisa dibilang biasa aja. Sorry aja nih Jeane gak kenal barang murah. Tapi kalo barang gratisan dia kenal pake banget.
Kaosnya 300 ribuan, bisa buat beli bakso berapa porsi itu? Celananya levis warna item itu harganya 450 ribuan, sepatunya hampir satu jutaan belum lagi sling bag nya sama kopernya.kalo dijumlahin bisa buat DP mobil itu.
Ok kembali ketopik, gak usah bahas bahas barang mewah jeane lagi. Jeane sampe didepan rumah eyangnya. Rumahnya emang gak kecil dan keliatan nyaman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah eyangnya ini emang paling mencolok diantara rumah lainnya. Rumah yang paling bagus dari rumah lainnya.rumah yang paling unik dari rumah lainnya.
Jeane nyari tombol bel rumah eyangnya, tapi gak ada. Trus? Ini jeane harus ngetok pintunya gitu?
"Rumah aja bagus tapi gak ada belnya."
No julid no jeane, jeane kalo ngomong pedes banget kek boncave level 50.
Jeane masuk ngebuntutin eyangnya yang jalan duluan kearah ruang tamu. Jeane duduk duluan disofa sementara eyangnya bikinin dia minuman.
Eyangnya tuh tinggal berdua sama kakeknya, tapi kakeknya gak ada dirumh, mungkin lagi berkebun kali? Dan disini juga ofc ada pembantu kecuali supir. Pembantunya kerja disini cuma dari jam 5 pagi sampe jam 5 sore.
Gak lama eyang Jeane balik bawa minuman ditangannya, aer bening. Eyangnya bawa air putih yang dikasih batu es doang udah.
"Loh kok cuma air putih? Gak ada yang lain ya eyang?" tanya Jeane,dikasih ati minta jantung ni anak.
"Gak ada gak ada, adanya ini, kalo mau jus bikin sendiri sana! Ngeselin ya kamu."
"Sendiri aja, eyang juga capek pengen lanjut tidur, kamu lurus aja belok kanan, trus belok lagi kekiri, puter kanan belok kiri lagi nanti juga nemu kamar yang tulisannya, Jeane."jelas eyang Jennie trus pergi gitu aja.
"Ha?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
