Prolog

42 2 2
                                    


"Kala itu, aku bertemu kamu pertama kali tetapi kamu sangat dingin. Sejak saat itu, aku mulai penasaran denganmu. Semoga kita dipertemukan lagi dilain waktu yaa"

Selamat Membaca

...................................................

Flashback 10 tahun lalu..

     Sekumpulan anak-anak terlihat sedang asik bermain di taman komplek perumahan. Diantara semua itu, ada seorang anak perempuan berkuncir dua yang aktif hingga seseorang menginstrupsi mereka.

"woy temen-temen siniii" teriak seorang anak berumur lebih tua dari ketiga anak yang bermain tadi.

Ketiga nya kompak menoleh ke arah laki-laki yang memanggil mereka tadi, mereka pun segera menghampiri nya.

"Kak Glenn apaan sih manggil-manggil, masakan Acha hampir mateng tau", protes anak perempuan tadi yang merasa terganggu.

"ini kakak mau ngenalin temen baru ke kalian", ucap laki-laki tersebut yang dipanggil Glenn

"masya allah ganteng", ucap anak perempuan yang baru menyadari ada sosok laki-laki di belakang Glenn yang sedari tadi diam tanpa ekspresi.

"HAII NAMAKU ACHA, UMUR ACHA 5 TAHUN, 6 BULAN LAGI ULANG TAHUN KE 6, YOK MAIN MASAK - MASAKAN BARENG ACHA", ucap gadis tersebut kelewat senang hingga membuat ketiga temannya menutup telinga mendengar suara melengking sang gadis itu.

"Astaghfirullah Acha ih, suara nya pelanin nanti dia takut sama kamu atuh", ucap seorang anak laki-laki di belakang si gadis bernama Reynard

"ya maaf rey tapi dia ganteng banget kayak itu siapa yang di tv tv itu", kata acha

"hah? siapa cha? di TV mah banyak atuh yang ganteng", jawab temannya yang kebingungan

" ihh rey mah gak asik ga tau apa-apa hm", cemberut Acha

"Heh udah jangan berantem, sekarang ayok Al kenalan ama mereka", kata Glenn memanggil bocah dibelakangnya

"Kenalin nama dia Alden pindahan dari Bandung, dia baru disini jadi jangan di jahilin ya", ucap Glenn kepada ketiga temannya

"Alden itu yang kanan Acha, namanya Reynard, yang kiri namanya Arsen. Mereka bertiga seumuran kamu", kata Glenn menjelaskan satu persatu ketiga nya kepada Arkan

Anak laki-laki yang bernama Alden hanya menganggukkan kepala tanpa menjawab sepatah kata pun

"kak Glenn dia bisu yaa? kok ngga jawab?
malah diam aja", tanya Acha

"Ssttt heh, Acha ga boleh gitu dia normal kok"

"Heh Alden ngomong dong, diem mulu hem. Biar Acha ga suudzon kata mama su'udzon mah dosa", kata Acha

Glen, Arsen, dan Reynard sudah kembali ke taman melanjutkan permainan nya, sementara Acha sedari tadi masih ditempat mengajak Alden berbicara dan menanyakan berbagai hal namun satu pun tak ada dijawab.

"kamu kenapa sih diem aja? kalo Acha diem gini biasanya karena mama ga beliin Acha coklat dan dimarahin mama. kamu juga yaa? makanya dari tadi diem aja?" tanya Acha lagi, namun tetap tak ada jawaban.

"au ah kamu mah, berasa ngomong sama patung.. Acha mau balik aja, nonton Upin Ipin lebih asik, Upin aja sering ajak aku ngomong masak kamu nggak".

Acha melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan Arkan yang acuh mengedikkan bahu tak peduli...

A few minutes later...

"cantik tapi bawel", ucap Alden dalam hati dengan senyuman tipis, memperhatikan langkah Acha yang pergi meninggalkan dirinya sendiri.

-Manusia Kutub-

Terimakasih sudah membaca cerita ini.

Semoga kalian suka cerita ini yaa!

Love You.

***

See you di part selanjutnya











Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang