Terus, gimana?

prologue

Tumbuh dengan seorang Ibu yang menyayangi keluarga kecilnya dan adik berumur 3 tahun, Aqila, membuatku selalu merindukan mereka bahkan disaat aku harus melangkah semeter jauh dari rumah. Ayah, dan Bunda. Akulah buah hati yang muncul dan menangis ditengah keputusasaan ketika mengira bahwa anak bukanlah salah satu dari nikmat tuhan untuk mereka.

Dan adikku adalah buah hati, hadiah dari keberangkatan Ayah menuju syurga tuhan. Meskipun sudah tiga tahun berlalu, rambut ini masih bisa merasakan elusan lembutmu dikala waktu tidur.
•
Ara alunika chalondra. Aku, yang disayang dan dicintai walaupun sering menyusahkan mereka. Ingin rasanya meminta maaf atas segala hal yang terjadi. Bukan apa-apa, aku hanya sedikit malu untuk mengutarakan rasa sayangku pada kedua malaikat tak bersayap Itu.

Mengingat masa-masa ketika aku lahir, mustahil rasanya mengharapkan seorang saudari perempuan kandung yang seumuran untuk bermain bersama. Mengapa tidak terlahir kembar saja, saat itu. Dunia mungkin akan lebih menyenangkan, tidak seperti aku sekarang, menampung semua beban dari adikku yang menjengkelkan, bahkan diumurnya yang masih terbilang sangat muda ini.
•
Syukurlah. Sepertinya cerita akan berubah menjadi lebih menyenangkan karena Ibuku memutuskan untuk menikah lagi dengan Lelaki lain yang memiliki seorang anak perempuan, seumuran denganku. Namun siapa sangka, datang tamu undangan tak diundang, yang membuat keadaan agak sedikit membingungkan. Ternyata, Ia memiliki seorang kakak laki-laki dan sebelumnya aku tidak tau tentang hal itu?! Sebenarnya terserah, asalkan sifatnya tidak seperti rumor kakak laki-laki yang menjengkelkan di internet. Soal apakah akan tetap menyenangkan, kita lihat saja nanti.

• • •

Vote, Vote, Vote!!!
Comment, Comment, Comment!!!
Naikin Mood Buat Nglanjutin:)