태양 : Sun

50 5 5
                                    

Pada suatu hari setelah terjalinnya pertemanan antar keduanya, Rieven menawarkan Leena berpergian bersama menuju sebuah pantai. Sebelum mengajak ke tempat satu ini, Rieven sempat juga mengajak Leena berpergian nonton bersama.

Kebetulan, keberadaan satu pantai ini tidak jauh dari tempat tinggal Leena di Washington.

Leena menyetujui penawaran Rieven dengan alasan selain menghargai tawaran seorang teman, dirinya juga berniat melepas lelah penat menikmati kesegaran air pantai serta pancaran sinar matahari. 

Pada musim panas ini, memang banyak sekali tempat wisata resmi dibuka untuk melakukan aktivitas menyenangkan, yang umumnya banyak orang melakukannya.

Banyak sekali para wisatawan selain mereka, jauh-jauh menghadiri tempat pantai ini untuk menunggu penantian matahari terbenam.

Rieven menghampiri Leena yang tengah memandangi kejernihan air dan hamparan pasir-pasir putih bersih halus tepat dibawah panas terik matahari. 

"Kau masih tidak ingin minum?"  tanya Rieven kepada Leena yang masih memandang fokus objek yang menarik perhatiannya sedari tadi.

"Tenggorokanku sekarang baru saja mulai sedikit mengering. Kau mau membelikan air?"  tengok Leena kearah Rieven.

Rambut panjang indah milik Leena yang terurai oleh hembusan angin kencang pantai, berhasil memukau Rieven.

Rieven berbisik dalam hatinya, beruntung sekali dirinya menemukan sekaligus memiliki teman wanita secantik Leena.

"O-Oh? Ini."  gugup Rieven sembari menyerahkan satu botol kecil mineral ditujukan kepada Leena.

Sebenarnya, sebelum menanyakan kedua kalinya terkait penawaran minuman, Rieven sudah bersiap menyediakannya terlebih dulu, disimpan pada dalam kantung celana pendeknya.

Dirinya sudah bersigap menyediakan untuk Leena. Rieven takut, Leena akan kehausan.

"Terima kasih." sahut Leena menerima minuman yang diulurkan oleh Rieven.

"Jarang sekali aku berkunjung ke pantai. Terakhir kali waktu tahun pertama aku menginjak sekolah menegah akhir.  Ingin bermain jet ski lagi. Bagaimana?"  lanjutnya agak ketus, mengajak Rieven bermain salah satu permainan di tempat wisata ini.

Rieven tanpa berpikir panjang, menarik tangan Leena dan mendekatkan wajahnya kedepan wajah cantik Leena. "Bagaimana aku bisa menolak?..."  menggantukan ucapannya,

"Aku hanya saja tidak takut."

Leena yang menyadari apa yang sedang Rieven lakukan, sedikit membuat dirinya menjadi tersipu malu.

Benar saja, ketika Leena duduk letih ditepi pantai dengan memeluk tekukan kedua lututnya setelah bermain jet ski dalam waktu cukup panjang, yang kini giliran Rieven untuk memainkan jet ski, membuat Leena tidak percaya. 

Skill yang dimiliki Rieven mungkin dapat dikatakan lebih jauh diatas dibanding dirinya, yang bahkan sudah mendapat julukan untuk dirinya sendiri sebagai 'Atlet jet ski cabang dunia.'

Memang ada-ada saja.

Seketika seorang Leena dibuat takjub oleh seseorang pria, yang merupakan temannya sendiri.

Leena pernah mengikuti lomba jet ski hampir belasan kali juga mendapat ratusan piagam penghargaan dalam bidang akademik maupun non akademik, tidak heran dirinya yang berprestasi mendapati tawaran beasiswa untuk berpendidikan di Washington. 

Saat kecil dia dan keluarganya sewaktu di Korea sering menghabiskan waktu seharian di pantai dan setiap mengunjungi pantai tidak lupa bermain jet ski yang sudah menjadi kewajibannya jika sudah berada di pantai.

Unforgettable LynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang