Dentuman musik, suara percakapan dan tawa terdengar sangat keras dari ruangan musik saat Rubi membuka pintunya tergesa-gesa. Ia, Rubi segera berlari kearah laki-laki yang sudah menyambutnya dengan senyuman tipis di pipinya.
"Ada apa?" Tanya laki-laki itu perlahan menenangkan perempuan yang berada tepat di hadapannya.
"Kamu sudah baca pengumuman di depan ruang pelayanan?" Ucap Rubi tergesa-gesa.
"Pengumuman apa?"
"Kelompok KKN dan penempatannya"
"Aku sudah baca Mu!" Mu adalah panggilan tersayang dari Karan untuk Rubi.
"Kalau sudah baca kenapa gak ngasih tau?" Ucap Rubi sedikit kesal pada kekasihnya itu.
"Sengaja, biar kamu datang nyamperin aku." Ucap karan sedikit menggoda Rubi.
"Isshhh... Kamu tau kan kita satu kelompok?"
"Ya taulah Mu. Jadi tiap hari aku bisa godain kamu. Eh... Padahal aku pingin beda kelompok sama kamu, biar.."
"Biar apa?" Potong Rubi.
"Biar bisa godain cewek lain." Ucap karan sambil tertawa.
"Apa.. gak lucu tauk." Dengan kesalnya Rubi beranjak pergi dari Karan tanpa menghiraukan panggilannya.
"Rubiii.."
Karena tak di hiraukan akhirnya Karan berlari menghampiri Rubi, meninggalkan teman-temannya lalu memegang tangan Rubi sambil tersenyum tipis.
"Aku gak suka kamu bercanda seperti tadi." Walaupun yakin apa yang diucapkan Karan tadi hanya bercanda, tapi baginya, Kata-kata karan sangat menyakiti hati Rubi.
"Iya Maaf Mu, kamu tau kan aku sangat menyayangimu." Ucap karan sambil mengelus rambut Rubi yang terurai. "Ikut aku yuk."
"Kemana?"
"Ayok dah." Tanpa persetujuan dari Rubi karan langsung menariknya pergi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Teen FictionAku sudah lelah berharap.. aku juga sudah lelah menanti.. orang bilang "Aku boleh lelah, tapi tak boleh menyerah" Rubi selalu berusaha meyakinkan dirinya bahwa orang yang ia cintai pasti akan kembali padanya. Sejauh apapun jarak membentang memisahka...