1. Night With You

28 2 0
                                    

Terdengar suara lenguhan saling bersahutan di dalam ruangan dengan ukuran 4x5 dengan nuansa putih berpadu cokelat tersebut. Terlihat seprai yang berantakan menandakan jika sang penghuni kamar telah melakukan aktivitas malam yang penuh hasrat. Saling mencumbu dan memuja untuk saling memberikan kepuasan. Tak lama suara lenguhan panjang tanda puncak kenikmatan telah diraih oleh sepasang pria dan wanita tanpa ikatan ataupun tanpa status tersebut.

"Kapan aku bisa menemui kedua orang tua kamu Sayang?" ujar pria itu seraya menetralisir degup jantungnya yang masih memburu setelah percintaan panas mereka yang baru saja usai.

"Untuk apa?" balas si wanita bernama Alicia itu sembari merebahkan kepalanya di atas dada pria itu. Ia mainkan jari jemarinya di atas dada bidang milik pria yang sudah menemani malam-malamnya tersebut.

"Ayolah Sayang, mau sampai kapan kita seperti ini? Usiaku sebentar lagi genap 30 tahun. Usia yang tak bisa dibilang muda lagi. Aku ingin meresmikan hubungan kita ke jenjang yang lebih serius!" sambung pria bernama Tony. Kemudian pria itu meraih jemari Alicia untuk dikecupnya. Entah sudah berapa kali Tony harus menerima penolakan setiap kali ia menawarkan sebuah pernikahan pada wanita yang telah tinggal bersamanya lebih dari 2 bulan lamanya.

"Hahaha, jawabanku tetap sama Tony sayang. Aku hanya butuh pria untuk bersenang-senang, pria yang menemaniku saat kesepian, bukan seorang pria pendamping hidup," balas Alicia dengan tawa berderai. Lalu ia beranjak dari atas dada Tony dan memakai kaos milik pria itu yang teronggok di sudut ranjang.

"Mau ke mana?" Tony meraih pergelangan tangan Alicia yang hendak bangkit. Masalahnya Tony belum selesai berbicara. Dan pria itu bosan dengan sikap Alicia yang selalu menghindar setiap kali Tony ingin membicarakan tentang hubungan mereka. Alicia menoleh, "Ambil minuman dingin, aku haus Tony," kesal Alicia dengan melayangkan tatapan malas. Namun tangan kekar milik Tony masih tetap menahannya.

"Biar aku saja yang ambil. Kamu tetap di sini." Tony segera turun dari atas ranjang lalu memakai bokser miliknya, ke luar kamar mengambil air dingin untuk Alicia. Sedangkan Alicia hanya tersenyum tipis seraya memposisikan tubuhnya untuk duduk bersandar pada bantal yang ia letakkan pada kepala ranjang. Ia meraih ponsel miliknya yang berada di atas nakas lalu mengecek jadwal pemotretan dirinya. Alicia sangat bersyukur karena setelah kegagalan pertunangan dirinya dan Nevan menjadi tranding topic di seluruh media masa, baik media cetak maupun elektronik Indonesia ternyata hal itu tidak mempengaruhi karirnya sebagai model. Justru kini banyak job dari agensi ternama yang menawarkan bekerjasama dengannya.

Seperti malam-malam sebelumnya. Pergumulan panas itu selalu mereka lewati bersama tanpa status yang jelas. Tony memang pria brengsek yang tak bisa melewatkan malam tanpa wanita di ranjangnya. Tapi bersama Alicia ia berubah, ia sudah tidak pernah menyentuh tubuh wanita mana pun. Dan itu tanpa disadarinya. Tony tidak pernah dan tidak ingin tahu apa itu artinya cinta? Melihat perubahan drastis sikap aneh Nevan pada Hannah sekretarisnya di kantor setiap hari saja sudah cukup membuat Tony muak. Nevan yang dengan mati-matian ingin mendapatkan cinta Hannah hingga rela menukar kehormatan keluarganya sudah cukup menjadi bukti bagi Tony jika cinta begitu memalukan. Tapi kini ia sendiri seperti pria penghibur bagi wanita kesepian layaknya seorang gigolo. Hubungan dirinya dan Alicia hanya sebatas suka sama suka. Tak ada status pacar, kekasih, ataupun suami istri. Semua mengalir begitu saja mengikuti arus hingga akhirnya perasaan jenuh menghampiri hati Tony.

"Aku ingin kita menikah, cepat atau lambat kehadiran janin dalam rahimmu pasti terjadi karena selama kita bersama aku tidak pernah memakai pengaman. Dan aku tidak ingin anak kita lahir di luar pernikahan," jujur Tony mengungkapkan kegelisahan yang ia rasakan akhir-akhir ini. Seminggu yang lalu kedua orang tua Tony kembali mengungkapkan keinginan mereka agar Tony segera menikah. Selain itu mereka juga menyuruh Tony untuk meninggalkan pekerjaannya di Setiadi Company dan membantu usaha minimarket kedua orang tuanya yang semakin berkembang pesat.

Sweet Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang