Bang Chan [ Future husband ]

16 5 12
                                    

Aku hanya menatap malas lelaki Di depanku Yang sedari tadi hanya sibuk dengan berkas-berkasnya. Kalau akhirnya Aku Di abaikan seperti ini untuk apa aku dibawa ke sini.

Lelaki Di depanku ini adalah calon suamiku, Bang Chan. Usia Ku dengannya terpaut 6 tahun. Saat ini Aku Masih duduk Di bangku kelas 3 SMA sedangkan dia sudah bekerja Dan Menjabat sebagai CEO. Aku bukan nya tidak mengerti kesibukannya, hanya saja jika ia sibuk kenapa harus menjemputku Dari sekolah dan mengajak Ku kesini kalau Aku Akan Di abaikan seperti ini.

"Kak Aku mau pulang"

Kak Chan hanya menatap Ku sekilas Dan melanjutkan kegiatannya, menghiraukanku Yang mendengus kesal Karena lagi lagi Di abaikan olehnya.

"Kak, Aku bilang Aku mau pulang, Aku Masih pakai seragam sekolah!". Kali ini Aku mengulang perkataan ku lebih keras, ia memandangku datar bahkan terkesan dingin.

"Tolong diam!,duduk Di situ. Setelah kerjaan ku selesai Kita pulang!!". Aku cukup kaget mendengarnya jawabannya. Biasanya dia Akan menggunakan embel-embel 'kakak'. Tapi Kali ini ia menggunakan 'aku'. Baru Kali ini kak Chan berbicara seperti itu padaku. Sakit hati?, Tentu saja Aku sakit hati.

Entahlah rasanya Aku ingin sekali menangis. Sekuat mungkin aku menahan diriku agar tidak menangis. Aku mengambil earphone Ku Dan menyumpal Benda itu ke telingaku. Setidaknya ini bisa mengalihkan Rasa Bosan Ku. Aku membaca novel Ku sembari mendengarkam musik Yang mengalun Di earphone ku.

"Ayuk pulang". Aku menoleh Kan kepalaku Dan mengikutinya keluar ruangan. Sesampai Di parkiran Aku langsung masuk ke Mobil. Suasana Di Mobil begitu sunyi, Aku Rasa kak Chan terus memandangi Ku Yang hanya menatap keluar jendela. Begitu sampai rumah pun Aku langsung keluar Mobil Dan langsung menaiki tangga menuju kamarku Yang berada Di lantai dua, menghiraukan nya Yang terus memanggilku.

Sampai Di kamar, Aku menutup muka Ku dengan bantal, Aku menangis memendam suara tangisku dengan bantal. Jujur saja, Aku masih sakit hati dengannya.

Klek!

Aku mengabaikan suara pintu kamarku Yang terbuka. Siapun Yang memasuki kamarku Aku tidak peduli, Aku hanya ingin sendiri, Dan menangis dengan puas.

"Sayang....maaf yaa"

Aku kenal suara ini, Aku Masih menutup mukaku Dan menangis sampai terisak. Aku merasa rambutku Diusap Dan seseorang menarikku ke pelukannya. Mengelus rambutku Dan mengusap bahuku. Aku tak lagi menutup muka Ku dengan bantal, melainkan menyembunyikan wajahku Di dadanya.

"Maafin kakak ya, kakak tadi cuma lelah makanya sampai-sampai marah Sama kamu".

"Ka-kalau, kakak si-sibuk, kenapa je-jemput Aku."

Kak Chan mencium kepala Ku berulang Kali. Membuatku berhenti terisak perlahan, Kak Chan menatap Ku kemudian menangkup wajahku Dan mengecup kedua mataku Yang basah Karena air Mata.

"Jangan nangis lagi...kakak Minta maaf yaa sayang. Please maafin kakak, kakak janji Gak bakal kayak tadi"

"Bener?"

"Iya... janji"

Aku kembali memeluk kak Chan. Aku suka memeluk kak Chan, aroma tubuhnya benar-benar jadi candu buat Ku. Cukup lama aku memeluk nya,dan Aku melepaskan pelukannya, menatap kak Chan Yang tersenyum padaku Dan mengusap pelan rambutku.

STRAY KIDS X YOU (ONE SHOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang