ℒ𝑜𝓋𝑒 ℒ𝒾𝓀𝑒 𝓉𝒽𝑒 ℱ𝒶𝓁𝓁𝒾𝓃𝑔 ℛ𝒶𝒾𝓃
☼︎
☼︎
☼︎
"MAH!"
"MAMA DI DAPUR SAYANG."
Pemuda laki-laki itu keluar dari kamarnya dengan langkah cepat. Dia berlari menuju dapur rumahnya mencari keberadaan sang Mama. Cerobohnya ujung jempol kaki kanannya terantuk kaki meja makan sampai menimbulkan bunyi keras karena pergeseran meja. "Anjing!" umpatnya dengan mengangkat kakinya tinggi untuk mengusap ujung jempolnya. Wajahnya meringis menahan sakit.
"Mulutnya!!!!" spatula kayu milik sang Mama mendarat indah dikepalanya. Bukan hanya jempol kakinya yang sakit tapi kepalanya juga. Dia hanya menyengir saat sang Mama melotot tajam sambil menenteng spatula. "Ngapain sih buru-buru amat? Sampe jalan nggak pake mata. Mulutnya juga nggak aturan banget." tegur sang Mama.
"Hehehe." pemuda laki-laki dengan warna kulit tan itu kembali menyengir menampilkan gigi kelincinya. "Mau kerja bakti." jawabnya santai.
Kedua alis sang Mama menyerngit heran. "Tumben-tumbenan mau kerja bakti liburan gini?"
"Kan sebagai warga komplek yang baik Ma." belanya sambil menuang air dingin ke dalam gelas untuk dia minum. "Papa udah ke sana kan?"
"Gayamu aja Wo," sang Mama kembali melanjutkan kegiatannya memasak. "Papamu udah kesana dari tadi. Kamu pasti mau kerja bakti cuma karena Mas Hyunsuk mau beliin banyak makanan kan?"
Dia meringis kembali kini dengan kedua alisnya yang naik turun.
"Jeongwoo, Jeongwoo." Sang Mama menggeleng prihatin dengan kelakuan sang anak.
Dia Jeongwoo Bagaskara anak bungsu dari keluarga June Bagaskara. Jeongwoo masih duduk di bangku sekolah menengah atas kelas dua belas. Dia terkenal dengan kebobrokannya tapi dia juga dikenal karena di salah satu murid pandai yang memiliki rangking pararel.
"Luh Pah? Kok udah pulang? Baru aja Uwo mau nyusul." tanyanya saat sang kepala keluarga rumahnya sudah masuk ke dalam rumah menyaut gelas bekas Jeongwoo tadi. Bajunya masih normal tidak seperti sehabis kerja bakti. Sang Mama juga menoleh heran."Nggak jadi kerja bakti."
"Lah?"
"Udah disewain tukang bersih-bersih sama Bapak Topan."
"Buset." ucap Jeongwoo latah.
"Jeongwoo." panggilan tiba-tiba dari arah pintu dapur membuat mereka bertiga menoleh bersamaan. Suara berat dari laki-laki yang berdiri didepan pintu itu terdengar seram walau sudah hafal suara siapa itu. "Om kok nggak kerja bakti? Daddy aja baru berangkat." katanya yang kemudian duduk disamping Papa Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Like the Falling Rain [TREASURE]
Fanfiction𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒌𝒊-𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒂𝒎-𝒅𝒊𝒂𝒎 𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒌𝒊-𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒕𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒉𝒂𝒕𝒊, 𝒂𝒑𝒂𝒑𝒖𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒐𝒓𝒂𝒏...