Prolog

112 17 16
                                    

"Udah berapa kali gue bilangin, hah?!" pekik seorang wanita seraya menjambak rambut gadis di hadapan nya. Murid sepanjang koridor kini menyaksikan perdebatan itu.

"A-akh, aku gak deketin dia kak" sedikit meringis kesakitan, karna wanita di hadapannya terus menjambak rambut nya. Haera, murid yang masih duduk di bangku SMP di tingkat kedua, sedang berusaha untuk menepis tangan wanita itu, kakak kelasnya.

"Gue ingetin ya, jangan deket ke Yeonjun kalau lo gak ada hubungan apapun sama dia, ngerti?" tegas kakak tingkat itu, Haera mengangguk. Wanita itu pergi menjauh setelah mendorong tubuh mungil itu hingga terjatuh.

"Kenapa sih? Deket dikit aja di permasalahin" Membangunkan diri nya untuk bergegas pergi ke UKS, dengan segera ia mengobati sisi bibir yang terluka.

Menduduki sisi ranjang dan mulai membuka kotak di tangannya. Tak lama, ia menoleh pada pintu yang terbuka, dimana pria memasuki UKS dan ingin meletakkan sesuatu ke dalam laci meja. Namun, pria itu terkejut saat kedua maniknya teralihkan pada Haera yang sedang membuka kotak P3K.

"Haera?! Ini kenapa?! Siapa yang buat? Kenapa bisa berdarah? Dimana kamu diginiin" tanya nya dengan beribu pertanyaan. Haera, hanya diam dan menatapnya datar.

"Udah, gak papa ini. Cuma luka dikit aja" jawab Haera ketus. Lelaki itu merebut kotak P3K itu dari tangan Haera.

"Ih, kak Yeonjun!? Bawa sini!" Yeonjun berdecak dan ikut duduk di sisi ranjang UKS, mulai mengeluarkan beberapa kapas.

"Bawel, udah diem aja" Menarik dagu gadis di hadapan nya dan mulai mengobati luka di sisi bibir Haera seraya mengoceh.

"Siapa yang buat Haera kayak gini, hm?"

Haera mengerucutkan bibirnya, "T-tadi Haera jatuh, dari-"

"Gak usah bohong. Pasti ini kelakuan si Jena itu lagi kan?" Terdiam sejenak, ia menganggukkan kepalanya, sesekali meringis kesakitan akibat alkohol yang tertempel pada sisi bibir nya.

Yeonjun meletakkan kotak itu kembali ke laci meja samping ranjang. Berdiri di hadapan Haera dengan kedua tangan nya ia letakkan pada sisi ranjang dan menatap Haera dengan lekat.

"Kamu gak bilang ke dia kalau kakak ini kakak kandung mu?" Haera menggeleng. Yeonjun mengendus kesal, ia menarik lengan adik nya itu dan membawa nya Ke kelas.

"Ih kak, lepasin. Nanti orang itu pada salah paham" tak mendengar ucapan adiknya, ia terus menarik nya hingga sampai di depan kelas.

Yeonjun berjalan menuju bangku Haera dan menyuruh nya untuk duduk tenang di sana, sedikit mendengar bisikan yang benar-benar membuatnya muak.

"Lo lihat, gadis sialan itu gak ada kapoknya sama kak Jena"

"Dih, modus ke kak Yeonjun aja terus, sampe mampus"

"Gue aduin kak Jena, mampus lo"

"Astaga, cari perhatian?"

Mengepalkan kedua tangan nya geram, menatap satu-satu wajah murid yang ada di kelas dengan datar. Berjalan pelan menuju keluar kelas, dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku.

"Mau sampai kapan lo pada nyakitin adek gue? Semisal gue liat Haera luka lagi, gak segan-segan gue hancurin muka lo satu-satu" pergi meninggalkan kelas usai mengatakan kalimat yang sukses membuat seisi kelas memandang Haera terkejut.

"J-jadi, dia adek nya kak Yeonjun?"

"Astaga! Gue harus minta maaf!"

"Adek? Wah, kesempatan gue buat minta nomor hp kak Yeonjun"

Begitulah bisikan yang ia dengar sekarang. Hingga hari telah berlalu, kini banyak yang menyapa lembut pada Haera, yang telah menyebar satu sekolah karna berita jika Haera adalah adik kandung Yeonjun, si pemuda terpopuler di SMP itu.

"Pagi, ra!"

"Hai, ra!"

"Kantin bareng yuk, ra. Kalau bisa gue traktir pun juga boleh"

Ia tidak menanggapi sapaan itu. Tentu saja hati nya sakit. Semenjak mereka semua tau jika ia adalah adek kandung Yeonjun, mereka mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan Haera. Sungguh, sangat menyakitkan.

Setelah Yeonjun telah lulus dari sekolah itu, Haera kesepian. Tidak ada lagi yang ingin mendekatinya. Itu hal yang paling menyakitkan baginya.

Ia pun mengatakan pada kakak kandung nya untuk berjanji agar merahasiakan nya jika mereka adalah saudara kandung di saat SMA nanti dan untuk tidak saling kenal.

"Oke, kakak janji!"

___________________
POSSESSIVE BROTHER
© KakNaey
_______________
Choi Yeonjun | BigHit Entertainment

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang