Say I Love You!!

1.2K 132 24
                                    

Bakugou Katsuki sedang mengalami salah satu krisis di dalam hidupnya. Pemuda bersurai pirang jabrik itu berdiri di depan salah satu kamar asrama yang berpapan nama 'Todoroki Shoto'-----hanya diam mematung, tidak berani mengetuk ataupun memanggil si pemiik kamar. Wajahnya memerah, terlihat sangat gelisah di depan pintu tersebut. Sesekali ia menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada satupun dari teman sekelasnya yang memergokinya sedang diam di situ.

Bakugou menghela nafas panjang. Ini tidak seperti dirinya. Sejak kapan ia menjadi lelaki pengecut seperti ini? Memikirkan hal tersebut membuatnya semakin frustasi. Di acak rambutnya yang berdiri dan tajam bagaikan duri buah durian---kalau orang bilang.

Ini semua karena ulah ocehan anak-anak perempuan tadi siang. Di jam istirahat makan siang. Uraraka dan beberapa siswi membicarakan tentang Shoujo manga yang sepertinya sedang terkenal di kalangan remaja putri. Mereka menyalahkan tokoh utama pria yang keras kepala dan selalu menolak pengakuan cinta dari orang yang di sukainya sendiri. Di dalam komik tersebut. Pada akhirnya sang tokoh utama wanita menyerah dan memilih berpacaran dengan laki-laki lain.

"Laki-laki selalu gengsi dan egois. Tidak mau mengatakan perasaan mereka yang sesungguhnya," ocehan Uraraka pada saat itu seolah menusuk telinga Bakugou.

Mengingat perkataan tersebut, Bakugou menghela nafas panjang. Sayangnya, dia adalah tipe lelaki yang di diskripsikan oleh Uraraka. Tidak mudah baginya untuk jujur mengutarakan perasaannya.

Bakugou hanya bisa berharap Todoroki memahami perasaannya dari tingkah lakunya. Selama ini ia sudah berusaha mungkin bersikap lembut dengan kekasihnya----walaupun kriteria 'lembut' nya masih patut di pertanyakan.

Sudah beberapa bulan mereka menjalin kasih. Bakugou masih takut untuk benar-benar terbuka dengan kekasihnya. Ini pertama kalinya ia menjalani hubungan romantis----dia kikuk dan canggung. Mungkin karena kurangnya pengalaman atau mungkin hanya karena rasa gengsinya?

Mau bagaimana pun. Bakugou merasa ini masih belum saatnya menyerah. Tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan berlahan. Setelah mengumpulkan segenap keberanian dan tekadnya. Bakugou mengetuk pintu di hadapannya.

Tidak ada respon, tumben. Bakugou yang penasaran memutar knop pintu. Dan rupanya pintu tersebut tidak di kunci. Setelah merenung sejenak, Bakugou memutuskan untuk masuk begitu saja. Walau bukan pertama kalinya ia berkunjung ke kamar sang kekasih----dia tetap kagum akan desain interior ruangan tersebut yang jelas-jelas berbeda dengan kamar lainnya.

Ruangan tersebut tidak begitu luas. Perhatian Bakugou langsung jatuh pada sosok Todoroki yang tidur di tengah ruangan----melihat wajah damai pemuda bersurai merah-putih tersebut. Bakugou hendak meninggalkan ruangan.

"Bakugou......" Namun ia mendengarkan suara lirih mirip desahan yang memanggil namanya. Spontan Bakugou menoleh ke asal suara. Jantungnya mulai berdebar kencang. Mimpi seperti apa yang dialami Todoroki sampai memanggil namanya? Sekali lagi perasaan penasaran membuat Bakugou berani untuk mendekat.

Bakugou duduk bersila di sebelah Todoroki. Mengabaikan degup jentungnya yang semakin kian menjadi. Bakugou mengulurkan tangannya untuk menyibakan poni Todoroki yang menutupi matanya. Dengan begitu wajah damai kekasihnya semakin terlihat jelas. Kali ini perhatian Bakugou jatuh pada bibir Todoroki----tiba-tiba ada hasrat untuk mencium bibir yang setengah terbuka tersebut.

Bakugou menelan ludahnya sendiri. Berlahan ia mencondongkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya pada wajah kekasihnya yang masih tidur pulas. Pelan-pelan ia mengecup ringan bibir Todoroki, seraya satu tangannya yang lain mengusap pipi kekasihnya itu dengan lembut. Tidak di sangka ia menikmati ciuman kekanakan tersebut. Walau begitu ia masih malu akan tindakannya sendiri, batinnya berharap Todoroki tidak terbangun karena ulahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang