"Heh cewek pembuat onar.!!!" _Dafa Albiansyah
"What!!!. Cewek secantik gue lo bilang pembuat onar?. Ngaco." _Ziya Maiza
***
Kelas di hari senin membuat para siswa-siswi SMA BAKTI PERTIWI menjadi suram pasal nya mereka harus di hadapkan dengan ulangan dadakan yang di berikan ibu kusuma.
Memang bukan main Ibu Kusuma ini adalah guru yang paling di takuti di sekolah ini.
Guru Sejarah sekaligus guru BK...
Contoh ada Siswi langganan BK hampir tiap hari ia di panggil karena berulah.
Sebut saja nama nya Ziya, dia adalah cewek terpopuler di sekolah nya ini, bagaimana tidak hampir setiap hari ia membuat kerusuhan atau kekacawan yang ia buat.
Kadang waktu nya ulangan atau pelajaran tambahan ia selalu kabur, entah itu makan di kantin atau usilin adik kelas nya.
Yeap Ziya sekarang lagi di kantin menikmati nasi uduk ibu zanah.
"Gila nikmat banget nih." Seru Ziya sendiri
Ibu Zanah yang sedang menggoreng tempe pun hanya bisa menggelengkan kepala karena kelakuan nya.
"Neng knp gak kekelas nya.?" Tanya Bu Zanah
Belum sempat Ziya menjawab kuping sebelah kanan nya kena jewer.
"Kamu itu bukan nya ikuti pelajaran saya malah enak-enak makan disini." Ucap Bu Kusuma yang masih setia menjewer kuping Ziya.
Ziya pun meringis. "Aduh Buu----"
"Aduh aduh, ibu bakal hukum km.. sepulang sekolah km bersihin toilet " Murka bu Kusuma.
"Hah ibu tega bgt masa cewek secantik saya harus bersihin toilet."
"Km mau ibu tambah lagi hukuman nya hah.?" Ucap Bu Kusuma
"Iya iya ibu tapi lepasin dulu kuping saya mau copot." jawab Ziya dengan tampang masam nya.
Ibu Kusuma pun melepaskan jeweran nya dengan nafas terengah-engah iya pun mengela nafas sangat lelah menghadapi Ziya.
"Ini terakhir kali nya ibu hukum km, dan km jangan coba-coba bikin ulah lagi." kata Bu kusuma mengingatkan.
"Iya bu Insyaallah." Lesu Ziya.
"Jangan Insyaallah tapi harus, sana masuk ke kelas ibu sudah siapkan ulangan hari ini, jangan coba-coba kabur."
"Iya bu"
Ziya pun berjalan sangat lesu menuju kelas nya, ia menghela nafas berat nya.
Sedangkan bu Kusuma sedang memantau nya dari kejauhan..****
Dari kejauhan terlihat seorang lelaki bertubuh tinggi dengan baju khas SMA pertiwi, dari ke empat lelaki itu yang paling menonjol adalah Dafa, ketua geng Abstrud yang biasa di juluki Kang ngegas.
"Eeh si geng Abstrud ada disini" Suara cempreng milik Ziya menggelegar di koridor sekolah.
Dafa yang tak suka sama Ziya hanya menatap datar cewek di hadapan nya itu.
"Gue lagi mikir, kaya nya lu gak pantes jadi ketua geng, sorry minggiran dikit." Ucap Ziya sambil mendorong Dafa ke pinggir...
Ziya pun tersenyum lebar, setelah melihat perubahan muka nya Dafa..
"Seorang Dafa gak akan pernah di gantikan dn tergantikan oleh siapapun, termasuk cewek modelan kaya lo" Tegas Dafa dengan suara bas nya itu, lalu mendorong Ziya.
Rio, Akbar, dan Galang pun hanya menggeleng ke arah Ziya, membuat Ziya ingin menerkam mereka..
"Najiis" Ucap Ziya sambil melangkah dan mengibaskan rambut panjang nya itu.
Dafa yang muka nya terkena kibasan rambut Ziya menatap nya dengan kesal.
"Heh cewek pembuat onar" Teriak Dafa menggelegar membuat cewek itu pun terhenti dan melihat kearah Dafa.
Ziya pun terlihat bingung.
"What!!!. Cewek secantik gue lo bilang pembuat onar.? Ngaco." Sepontan Ziya sambil tertawa meledek membuat Dafa makin kesal.
"Cuiih Najis Amit-Amit, Cantik dari mana nya, yang ada cowok juga mikir dua kali, buat bilang lo cantik."
Ziya pun yang mendengar penuturan Dafa, mengela nafas berat dan melihat ke arah teman-teman nya Dafa.
"Lo sini maju" Tunjuk Ziya kepada Galang.
"Gue" Ucap Galang pada Ziya
"Iya lo sini majuan dikit."
Galang pun menuruti ucapan Ziya lalu Ziya pun mendekati Galang.
"Liat gue baik-baik Lang, kalo lo bilang gue gak cantik berarti lo gak normal alias Homoan." ucap Ziya membuat Galang menghela nafas nya, dengan amat berat.
"Iya lo Cantik, cantik banget, udah yah jangan ngeladenin Dafa lagi" Ucap Galang tersenyum semanis mungkin.
"Tuh cuman lo yang gak normal." puas Ziya langsung pergi dari ke empat lelaki itu.
Sedangkan para siswi dan siswa yang melihat nya hanya geleng-geleng kepala.
Karena sudah biasa melihat mereka seperti itu jadi tak heran bagi mereka apabila melihat nya.
sedangkan Dafa menatap tajam ke arah Galang membuat Galang meneguk air liur nya. sesudah itu mereka pun berjalan menuju kantin karena ini jam nya istirahat..
Sesampai nya di kantin, Dafa terlihat masih kesal, dan pandangan nya kini ke arah Galang, ia melihat dengan tajam..
"Lo suka sama cewek rese itu.?" Ucap Dafa menatap tajam ke arah Galang..
Dengan cepat Galang pun menggeleng.. "nggak lah bro, Ziya itu milik lo" ucap Galang santai sambil meneguk es jeruk yang sudah ia pesan tadi..
"Najis" ucap Dafa
"Gak boleh gitu ah"Sahut Akbar
"Jatuh Cinta beneran, mampus lo"timpal Rio
"NGGAK YAH ANJING, SAMPE.KAPANPUN GUE KAGA BAKAL SUKA CEWEK MODELAN KAYA CEWEK RESE ITU" ucap Dafa lantang
Ziya yang sedari tadi mendengar percakapan itu pun langsung mendekat ke arah meja Dafa..
"WALAUPUN LO GAK SUKA GUE, YA BODO AMAT ITU URUSAN LO, SIAPA JUGA YANG PENGEN DI SUKAIN SAMA COWOK, YANG MULUT NYA LENJEEHHHH" Sahut Ziya, menatap Dafa dengan tatapan datar, suara yang sangat lantang, bahkan
"Anjing, gue sumpel juga tuh mulut" Batin
Dafa..
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFIZY
Roman pour AdolescentsIni kisah tentang Ziya dan Dafi yang selalu rusuh mereka bukan satu kelompok tapi mereka bak Kucing dan Anjing dimana pun pasti ribut. Kata anak-anak sih gak ada Ziya hidup Dafi gak berwarna begitu pun dengan Ziya gak ada Dafi gak lengkap.