Rasa Yang Berbeda

1.2K 21 0
                                    

Author kembali lagi dengan cerita yang ada yuu cuss... Mohon bijak dalam membaca Author tidak bertanggung jawab atas adegan 21+ karena cerita ini dilarang keras untuk dibawah 17 tahun.
👇👇👇

Setelah Mak Isop pulang Irsa pun langsung mendorong Salman sampai membuatnya terjatuh seketika Delia pun berteriak.

"Stop," tahannya mencoba berdiri dibantu Wika yang sama-sama terkejut dengan reaksi dari suaminya ini.

"Irsa, apa yang kamu lakukan?" tanya Delia berkaca-kaca.

"Aku tak sudi menerima Dia sebagai suamimu, Bu!" serunya dengan nada tinggi.

"Kamu harus menerimanya suka atau tidak suka," bentak Delia karena tak suka dengan sikap putranya.

"Tak akan pernah sampai kapanpun tak akan pernah. Aku masih di sini karena Ibu bukan karena menerimanya," bentaknya kasar sambil menarik tangan Wika meninggalkan ruangan tamu.

Salman mengembuskan napas panjang dan duduk di samping Delia namun, pandangannya tertuju pada Wika yang sesaat menoleh padanya. Seketika debaran jantung Wika dan Salman lebih kencang dari biasanya.

Irsa tak memperbolehkan Wika untuk turun ke bawah sedangkan Irsa malah keluar rumah entah ke mana. Wika pun membaringkan tubuhnya di tempat tidur entah kenapa hatinya terus saja berdebar saat mengingat mertuanya.

"Maafkan, anakku A!" seru Delia merasa tak enak karena sikapnya tadi.

"Sudahlah biarkan saja mungkin Irsa butuh waktu untuk bisa menerimaku," ucapnya sambil tersenyum.

Sebenarnya Salman tak memperdulikan Irsa mau menerimanya atau tidak karena yang membuat berdebar itu Wika istri Irsa. Sepertinya ia jatuh cinta pada menantunya. Sebuah perasaan yang salah tapi, Salman lelaki normal mana mungkin ia bisa berpaling pada wanita secantik Wika.

"Ahk, ini benar-benar gila atau memang sudah tak waras," pikirnya sendiri menepis semua yang ada di dalam pikiran.

Tanpa di sadari nya Delia sudah tertidur di kursi. Salman pun menggendong istrinya dan membaringkannya ke tempat tidur. Salman pun duduk terdiam di samping Delia yang sudah terlelap di tempat tidurnya.

Tak sampai satu hari Salman merasa jatuh cinta pada menantunya. Istri anak tirinya membuatnya berdebar. Rasanya ia salah menikahi Delia. Salman pun mulai membandingkan Delia dan Wika. Sangat jauh sekali karena Wika lebih fress dibandingkan dengan Delia yang sudah tinggal ampasnya.

Lama Salman duduk sampai ia pun beranjak keluar dari kamarnya di kamar bawah. Entah kenapa ia ingin melihat Wika. Sebelum naik ke kamar atas lantai dua, Salman pun melihat sekitar agar tak ada yang melihatnya ke atas ke kamar Wika.

Secara perlahan Salman pun menaiki anak tangga secara mengendap-endap takut ketahuan oleh Irsa. Ada empat kamar di atas rumah ini. Salman tak tau di mana kamar Irsa dan Wika. Semua pintu kamar di lantai dua tertutup dan hanya satu kamar yang tertutup rapat.

Secara perlahan Salman pun mulai mengendap mencoba mengintipnya dan benar saja terlihat Wika sedang tertidur dengan mengunakan pakaian tidur yang begitu sexy dan menggoda. Wika memakai baju yang begitu tipis sampai terlihat lekukan tubuhnya. Melihat itu Salman pun menelan salivanya melihat keindahan tubuhnya yang begitu luar biasa.

Salman pun buru-buru masuk ke kamar sebelahnya setelah ia mendengar suara langkah kaki menaiki anak tangga. Laki-laki itu yakin kalau itu Irsa dan benar saja itu Irsa yang langsung masuk kamarnya.

Salman pun menghembuskan napas panjang karena ia tak ketahuan sedang melihat istrinya. Salman pun secara perlahan buru-buru menuruni anak tangga dan segera masuk ke kamar Delia untunglah Delia terlelap dan tak sadar kalau ia pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merejah Pagar AyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang