BAB 5 RESPON TIDAK SESUAI EKSPETASI

34 4 5
                                    

2 hari yang lalu gue amat berbahagia karena gue mendapatkan nomor sih Jack. Cowok yang sangat gue sukai. Dan hari ini gue mencoba untuk menghubungi dia. Gimana ya responnya. Gue udah deg deg an aja nih. Akhirnya jam 10 pagi gue coba miscall nomor dia. Dan ternyata dia miscall gue balik. Ini buat gue happy banget. Ya walaupun cuma miscall hahaha. Gak ada telpon – telponan bicara secara langsung sih.

Disini gue coba sms dia menanyakan bahwa siapa yang menelpon gue. Yah walaupun gue pura – pura bodoh. Gak lama berselang dia bales tuh pesan gue, dia malah tanya balik ini siapa. Yah akhirnya percakapannya hanya sebatas itu. Tidak ada yang lain. So ini buat gue gemas. Lagian juga kenapa gue gak ngaku, bahwa gue ini Mei. Gue terlalu malu.

Jadi ya setelah itu Jack gak bales – bales lagi sms gue. Hahh cukup sedih sih, lihat respon Jack kok ya biasa aja. Gue kira respon dia gak begini. Tapi gue coba tetap positif thinking, bahwa yah kali aja dia gak tau yang chat dan miscall dia ini tuh gue. Gak berselang lama Viko chat whatsapp gue, Viko nanya apa gue udah coba hubungin Jack. Gue ceritain deh semuanya ke Viko.

Viko juga bilang ya kali aja tuh sih Jack gak tau bahwa gue yang hubungin dia. Viko tetap support ke gue. Tetap semangatin. Walau gue agak sedih sih. Viko bilang coba whatsapp langsung aja. Saran Viko sih begitu, yah dari pada sedih gue coba whatsapp nanti malam deh.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB, gue beraniin diri mencoba hubungin Jack lewat whatsapp.

"Hi Jack J" sapa gue kepada Jack

"Hi juga J sapa Jack kepada gue

"Tau gak emangnya ini siapa?" tanya gue

"Sepertinya ini cewek yang sering gym kan?" jawab Jack

"Iya betul" jawab gue

Nah dari sini mulai lah percakapan antara gue dengan Jack. Senang sih dia juga bertanya terkait alamat rumah gue. Gue juga bertanya alamat rumah dia. Karna ya gue ngantuk, gue ketiduran dan gue bales chat Jack besok paginya. Nah gue gak sangka nih ekspetasi respon dari dia kok gue ngerasa ada yang beda ya. Setelah itu dia balas chat gue katanya dia mau pergi gitu dan udahin percakapan.

Sebetulnya seharusnya gue sadar disini bahwa dia ini ada sesuatu yang berbeda responnya. Kok kayak yang responnya mau gak mau gak gitu. Kayak kelihatan gak suka ya menurut gue. Biasa kalo ada orang suka kan pasti mau mengetahui kondisi orang yang disukanya. Tapi dia kok responnya gak menunjukkan kalo dia suka pada gue.

Sayangnya gue tetap berpikir positif thinking. Ya kali aja dia sibuk gak mau diganggu. It's OK gue coba lihat seminggu ke depan dulu deh, pikir gue. Gue pikir gak salah coba nanya ke Viko. Gue coba curhat ke Viko, jawaban dia bilang positif thinking aja dulu. Dan jangan berpikir yang tidak – tidak. Kan baru awal katanya. Bener juga sih katanya

Cuma yah kok udah 2 hari dia gak hubungin gue sama sekali gitu. Masa harus gue yang hubungin dia terus. Gue udah mulai berpikir yang tidak – tidak. Wajar gak sih dia begitu. Gue mulailah teringat ucapan Bu Sisil dan Diana bahwa dia gak baik. Hati terasa nyut – nyutan dan terasa sakit sekali.

Karena penasaran keesokan malamnya gue coba datang ke tempat gym. Dan disana dia..

Bersambung,

Twinflame JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang