BAB 2 Ketidaksadaran Bertemu Dengan Sang Twinflame

64 6 5
                                    

Hari yang ditunggu – tunggu pun tiba. Dan hari ini gue ngerasa bahagia bangett loh. Gue udah berimajinasi bahwa berat badan gue akan turun secara signifikan. Lalu gue juga berimajinasi ketika nanti berat badan gue turun gue gak mau ikut gym lagi. Ya kali belum dimulai imajinasinya udah luar biasa yee hahahaha.

Malam pun menunjukkan pukul 19.00 WIB, saatnya gue keluar menunggu diteras rumah.

Mei.. Mei.. Mei.. ucap Bu Sisil memanggil nama gue.

"Ya bu, Mei denger. Mei pamit ke orangtua Mei dulu ya."

"Mami, Papi, Mei pergi gym dulu ya bareng Bu Sisil nih. Tempatnya dekat kok di Luna Gym Jalan Melati."

"Oh kamu mau gym Mei, oke hati – hati ya dijalan. Inget jangan pulang malam – malam." Seraya jawab orangtuaku.

"Ok Mami Papi." Aku pun pamit dengan orangtua dan pergi bersama dengan Bu sisil. Jalan aja sih, gak naik kendaraan. Tempatnya dekat dari sini paling 15 menit kalau jalan. Satu lagi diantara kami gak ada yang bisa bawa motor hahahaha. Maklumin ya.

Setelah menyusuri jalan selama 15 menit kami pun sampai di Luna Gym.

Sampai disana kami pun ganti baju untuk memulai gym.

Setelah selesai, instruktur gym pun menyampiri gue. Dia bilang "Kamu baru pertama ke mari ya, lakukan pemanasan dulu ya, ikuti gerakan saya ya."

Gue pun iyain dan ikuti gerakannya. Setelah selesai gue coba mainin alat yang dinamakan treadmill. Karna ini paling mudah guys buat coba, hahahaha.

Satu per satu alat disana gue coba dan gue tidak menyadari bahwa ada seorang lelaki yang sedang memperhatikan gue. Jujur pertama awal gue gak sadar boo. Kepala gue cuma focus mainin alat supaya berat badan gue turun. Cuma pingin LANGSING. Itu doang yang ada di otak gue.

Setelah berselang lama gue ngerasa capek ya. Akhirnya gue coba istirahat dan minum air karna gue ngerasa kehausan. Nah dari sini gue sadar bahwa kok kayak ada yang merhatiin gue. Tapi siapa gitu ya. Dan gue coba cari – cari siapa orang tersebut.

Akhirnya gue ketemu orangnya! Siapa yang merhatiin gue.

Dan gue ngelihat ada seorang lelaki tampan yang memakai topi berwarna putih dan badannya juga bagus. Atletik ya.

Ya gue lihat sih dia emang ganteng ya. Tapi yak kok gue bodo amat an ya. Gue gak gitu peduli. Jadi ya gue cuek aja dan focus buat nurunin berat badan.

Padahal seharusnya gue sadar disini, bahwa dia adalah Sang Twinflame. Tapi saat ini gue belum memahami apa itu Twinflame. Dan gimana perjalanannya. Karna gue masih awam ya. Padahal sebetulnya semesta sudah membukakan gerbang spiritualku untuk menghadirkan Sang Twinflame dihidup gue.

Ok karna gue belum paham saat itu. So ya gue cuma mainin alat gym aja. Waktu menunjukkan pukul 20.20 WIB. Karna gue merasa sudah malam, so ya gue ajak Bu Sisil untuk pulang ke rumah. Karna gue juga takut diomelin orangtua kalau pulang kemalaman.

Dan gue bicara dengan Bu Sisil bahwa gue besok mau gym lagi. Dan dia iyain aja buat temenin gue.

Esoknya baru disini gue sadar bahwa gue lumayan tertarik dengan orang ini.

Bersambung,

Twinflame JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang