•sepuluh•

160 119 50
                                    

"Eh anjir lepasin bangsat..."

-----------------------------------------------------------

"Eh anjir lepasin bangsat..lu irikan liat rambut gw yang bagus ini, kalo mo Megang rambut gw tuh bilang bukannya Jambak bangsat" menarik paksa tangan Vena sambil merasakan rambutnya ada yang tercabut dan benar saja saat dia melihat tangan Vena ada banyak helaian rambut yang terlepas dari kepalanya. Itu membuat key geram dan membalas jambakan yang lebih kuat dari sebelumnya.

"Lo!!! Lo berani lawan gw ha?! Sialan Keyla sialan lo bangsat..." Marah Vena saat merasakan juga beberapa helai rambutnya terpisah dari kulit kepalanya.

Saat ingin membalas jambakan, tangan key terlebih dahulu melepaskan jambakannya dan tersenyum senang saat melihat beberapa helaian rambut di tangannya. Melihat kondisi key sedang tersenyum melihat tangannya dengan segera Vena menjambaknya lagi tetapi dihalangnya oleh sebuah tangan yang menahan lengannya dengan kuat. Lalu dengan paksa orang yangp menahan lengannya mendorong paksa Vena sehingga dia terjerumus ke lantai.

"De kamu gpp kan?ada yang luka?coba kasih tau Abang mana yang sakit" ucap Leon saat mendorong Vena.

"Bangg masa dia Jambak rambut key terus liat itu rambut key kecabut, bang hiks..." Berpura-pura nangis.

"Eh eh ko nangis hmm? Ade Abang ko nangis? Key mau apa hmm supaya ga nangis lagi?mo Abang Jambak rambut jalang itu ato apa hmm?" Melihat key menangis adalah salah satu kelemahan Leon, dan key gunakan itu untuk membalaskan dendamnya.

"Key boleh potong rambutnya bang?terus key bakar bang?" Ucapnya sadis sambil menunjukan wajah memelasnya.

Ucapan key membuat badan Vena kaku seketika di lantai. Dia belum mengubah posisinya dikarenakan dorongan membuat bongkongnya sakit. Lalu dia memegang rambut panjang Curly gantung itu, lalu mengenyam erat rambutnya seakan tidak mau kehilangan.

"Boleh sayang boleh, mau Abang yang potong atau key sendiri hmm?terus mau kapan potongnya?"sambil mengusap kepalanya lembut.

"Eumm sekarang bisa bang?terus aku aja yang potong gimana?" Sambil melirik ke arah gadis yang terduduk di bawah itu.

"Bangsat lu Key, liat nanti bakal gw bales lebih dari ini" teriak Vena sambil berdiri menatap tajam seapasang adik kakak itu lalu pergi meninggalkan area kantin dan diikuti oleh teman temannya.

"Iya sok aja sini gw terima"teriak key juga dan langsung membersihkan tangannya dari rambut Vena.

Kenzi dan Sherly langsung menghampiri key dan menanyakan keadaanya dan dibalas senyuman. Arsen melihat kejadian itu dari dekat, menahan emosi ketika melihat key dijambak oleh Vena dengan segera dia keluar kantin dan mencoba menenangkan dirinya di taman belakang, tidak mau membuat keributan lain dengan Vena.

Saat sedang berjalan jalan sendiri mencari angin, ia melihat Arsen sedang duduk di kursi taman. Didatanginya Arsen dan duduk di sebelahnya. Lalu melihat wajahnya yang sedang menutup mata indahnya itu. Diperhatikannya lekat.

Hidung mancung, bibir sexy, rahang tegas, kulit putih mulus, alis tebal, badan atletis, tinggi 190an benar benar tipe ideal Key. Tapi dengan cepat dia hempaskan pikirannya mengingat dia kemarin melihat Arsen bersama pacarnya.

Merasa dilihatin terus akhirnya Arsen membuka mata indahnya dan menatap tajam orang yang sudah berani mengangunya. Tetapi dengan cepat tatapannya berubah menjadi lembut saat dia tau bahwa key yang memperhatikan.

"Eh key kenapa disini hmm?" Sambil mengubah posisi duduknya menghadap ke Key

"Gw tadi lagi nyari angin eh ngeliat lu sendiri disini jadi ya gw mampir aja, kenapa gw ngegangu lu ya? Kalo gitu gw balik deh lanjutin aja tidurnya" lalu berdiri dan ingin beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

Tetapi Arsen dengan sigap menahan tangannya dan menariknya hingga membuat key terduduk kembali. Keypun terduduk kembali ke tempat semula dan melihat Arsen yang sedang menatapnya balik.

Keypun terduduk kembali ke tempat semula dan melihat Arsen yang sedang menatapnya balik.

Apa gw jelasin sekarang ya ragunya.

“kenapa kak?udah gw pergi aja ya nanti kalo pacar lu tau berabe urusannya” lalu melepaskan tangan Arsen dari lengannya.

“pacar?”beonya
“iya pacar eumm anak SMP yang kemarin di depan toko buku itu loh”

“owhhh lu salah paham, kemarin yang lu liat itu adek gw masi SMP yakali gw pacaran sama yang umurnya beda jauh” jelas Arsen

“kalo umurnya ga beda jauh gimana?se berapa taun yang lu mau?” penasaran

“eumm beda berapa tahun ya? 2 itu udah mentok” lalu tersenyum manis kepada Key

“2 tahun berarti seumuran kek gw dong, atau jangan jangan cie…ada gebetan nih di Angkatan gw” ledek

“ada key ada”Ya itu elu key lanjutnya dalam hatinya.

“eh ada sapa kak sapa tar gw bantuin deh”
“eum gw ksi ciri cirinya aja ya, dia sebahu gw terus rambutnya coklat tua lurus, manis juga”
“siapa anjir banyak cewe yang kek gitu coba kasi lebih spesifiknya kak”
“dia bule terus ank pindahan yang baru pindah”
“anak pindahan terus bule..eh itukan gw kak” kaget

“lu?masa coba pikirin lagi”
“iya kak gw anak pindahan terus juga gw ada bule bulenya terus tingginya sebahu lu, rambut gw lurus coklat” jelas key
“yaudah kalo gitu” ketawa pelan sambl mengacak acak pelan rambut key.

“jadi lu suka eumm sama gw?” ragu
“ya gitu hahaha” sambil nyubit pipi key gemes

“serius ka?gw dong, ah masa si” kurang yakin lalu menahan tangan Arsen yang menyubit pipinya

“cape deh..”melepaskan tanganya, berdiri.

Cup

Sebelum berdiri ia menyempatkan untuk mencium pipi Key. Kemudian dia berlari kabur ke kelasnya.

“KAAAA!!!!” terkejut melihat tingkah laku Arsen, sempai ngeblushing tipis.

Sambil tersenyum tipis dan memegang pipinya yang dicium Arsen. Dan akhirnya dia meninggalkan taman tersebut sambl menggingat ingat kejadian tadi.

-----------------continued----------------

KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang