Penyelidikan 1

32 4 0
                                    

Menyelidiki kasus seperti ini tidak mungkin bisa seorang murid SMA melakukanya sendiri. Mereka butuh pengawasan orang dewasa. Akhirnya Naya meminta kakeknya. Kakek Naya adalah seorang penulis novel bergenre horor terkenal. Kakeknya juga memiliki kelebihan yang sama sepertinya yaitu dapat melihat makhluk tak kasat mata. Malam itu Naya menceritakan kasus di sekolah Wildan kepada kakeknya. Kakeknya beranggapan bahwa itu adalah ulah dari arwah penasaran Lisa. Namun Naya menyanggah. Karena tewasnya Lisa juga dikarenakan bunuh diri. Dan Lisa tidak mungkin merupakan salah satu siswi yang terkena kasus pembullyan secara dia cantik dan pintar.

"Walaupun ia siswi yang memiliki latar belakang hidup yang sederhana, namun Arin teman Wildan bercerita jika teman-teman Lisa selalu bersikap baik kepada Lisa Kek. Jadi tidak mungkin Lisa bunuh diri karena kasus pembullyan." Jelas Naya.

"Bisa jadi ada orang yang iri dengannya." Jawab kakek.

Sore itu Naya, Wildan, Dinda, dan Arin bertemu. Sepulang sekolah mereka langsung pergi ke taman dekat sekolah Naya karena kebetulan searah dengan jalan pulang Wildan, Dinda, dan Arin dari sekolahnya. Naya memang berbeda sekolah dengan mereka bertiga, namun jarak sekolah mereka tidak terlalu jauh.

"Kata kakekku, ada seseorang yang iri dengan Lisa."

"Lisa memang pernah erita sama aku, katanya ada siswi bernama Arum. Ia adalah siswi kelas J." Jelas Arin.

"Loh, kok aku ngga pernah denger ya Rin?" tanya Wildan.

"Ia kakak kelas kita. Ia tewas bunuh diri dengan gantung diri di koridor sekolah depan kels 12 J yang terkenal angker. Ia frustasi karena keluarganya selalu memandingkan dirinya dengan orang lain. Ia sangat dikucilkan dalam keluarganya dengan alasan karena prestasinya menurun sampai-sampai masuk kelas J. Satu lagi, pacarnya yang bernama Kevin mulai mendekati Lisa. Kalian tahu kan prestasi Lisa di sekolah ini? Kecantikannya, kemahirannya dalam berbagai bidang? Itulah yang membuat Arum iri. Kevin terus mendekati lisa sampai satu hari ia memutuskan untuk berpisah dengan Arum dengan alasan dia sekarang masuk kelas J. Arum sangat tak terima dengan semua ini dan setiap hari, ia hanya menyalahkan Lisa." Arin menjelaskan.

"Ah kata siapa Rin?" tanya Wildan tak percaya.

"Sebelum meninggal, Lisa bercerita kepadaku tentang Arum. Ia sangat takut jika suatu saat nanti akan terjadi apa-apa dengan hidupnya." Jawab Arin atas pertanyaan Wildan.

"Sampai satu hari, Arum merasa sangat frustasi dan ia memilih untuk mengakhiri hidupnya di koridor kelas saat pulang sekolah. Disana hanya ada Kevin dan Tata. Mereka berdua dan pihak sekolah berusaha menutup-nutupi kematian Arum." Sambung Arin.

"Terus kamu kata siapa Arin?" tanya Dinda tak percaya.

"Kemarin aku menemui Kevin, ia menceritakan semua kepadaku." Ujar Arin meyakinkan mereka.

Saat itu, Kevin tengah berjalan menyusuri koridor yang terkenal angker. Ia sendirian dan nampaknya hari sudah petang karena ia baru selesai bermain basket di lapangan belakang sekolah. Ia juga bisa melihat makhluk tak kasat mata sama seperti Naya. Saat ia tengah berjalan, banyak sekali makhluk dengan bentuk yang bermacam sampai saat ia sampai di kelas 12J, ia melihat arwah Arum yang sedang membunuh Lisa. Namun ia pikir itu hanya halusinasinya saja karena ia yang mengetahui bahwa Arum teramat membenci Lisa. Akhirnya ia memutuskan untuk memperepat lagkahnya karena hari sudah mulai petang.

"Kevin menceritakan semua padamu Rin?" tanya naya.

"Iya Nay."

"Orang yang seperti aku dan Kevin memang bisa melihat sesuatu yang akan terjadi atau yang sudah terjadi, namun itu hanya dalam jarak waktu 24 jam. Jadi seperti ini, yang Kevin lihat di kelas itu kemungkian benar, Lisa bukan bunuh diri. Namun arwah Arum yang membuat Lisa melakukan itu semua. Saat Kevin melihat kejadian tersebut, itu sudah terjadi 24 jam tepat sebelum ia melihatnya atau 24 jam tepat sesudah melihatnya." Jelas Naya.

"Jadi semacam bisa melihat masa lalu atau masa depan ya Nay?" tanya Dinda.

"Ya kurang lebih seperti itu." Jawab Naya.

"Bagaimana jika kita melihat CCTV? Kita akan tahu, apa benar jeda kematian Lisa dengan kejadian Kevin di koridor itu adalah 24 jam, dengan begitu kita tahu apakah benar arwah Arum yang menyebabkan Lisa gantung diri." usul Wildan.

"Ide yang bagus, namun sayangnya, CCTV di kelas 12J sudah dilepas." Ujar Dinda.

"Ah andai saja Kevin ingat dengan tanggal ia melihat kejadian itu. Pasti tak akan semerepotkan ini." Sesal Wildan.

"Tunggu, Farel teman kelasku satu tim basket dengan kevin kan? Sebentar." Dinda memotong.

Tiba-tiba dinda menelfon Farel.

"Ada apa din?" tanya Farel..

"Kamu lagi sibuk ngga?" Dinda balik bertanya

"Ngga nih, kenapa emang?"

Dinda mulai bertanya mengenai pertandingan tersebut. Farel pasti ingat betul tentang kapan pertandingan itu diadakan secara waktu itu ia menjadi pemain yang mengalami kecelakaan dalam permainan. Saat ia ingin menyerang, tiba-tiba ia didorong oleh lawan sehingga menyebabkan dahinya terbentur lapangan dan terluka. Pertandinganpun dijeda sementara Farel langsung dibawa ke rumah sakit. Tanggal 9 maret, kata Farel. Tidak salah lagi, tepat pada tanggal 9 maret Kevin melihat arum membunuh Lisa dan tanggal 10 maret Lisa tewas. Seperti yang Naya bilang, jarak kematian Lisa dengan Kevin melihat kejadian Arum membunuh Lisa hanya 24 jam,

***

Malam itu Naya kembali bercerita kepada kakeknya tentag Kevin yang melihat arwah Arum membunuh Lisa. Kata kakeknya itu mungkin saja terjadi, karena mungkin saja arwah Arum belum tenang karena masih menyimpan dendam kepada Lisa.

"Apakah arwah Arum yang selama ini menghantui sekolah Wildan Kek?" tanya Naya.

"Iya, tapi sepertinya tidak hanya Arum. Seperti yang sudah di ceritakan Wildan bahwa dahulu kelas 12 J merupakan kelas yang selalu menjadi korban bullying dan satu persatu dari mereka bunuh diri, jadi kemungkinan arwah mereka masih menyimpan dendam kepada sekolah itu." Jelas kakek.

"Lalu bagaimana supaya mereka dapat beristirshat dengan tenang kek?" Naya kembali bertanya.

"Semua keluarga dari korban bunuh diri kebanyakan tidak terima dengan semua ini, terutama dengan pihak sekolah. Satu-satunya cara adalah semua pihak yang terlibat dalam pembullyan, pengucilan ataupun guru yang membuat aturan siswa harus punya nila bagus harus meminta maaf pada keluarga korban, dan kelurga korban juga harus memaafkannya dengan ikhlas." Jelas kakek Naya.

Saat tengah asyik mengobrol dengan kakeknya, tiba-tiba wildan menelfon.

"Nay, baru aja aku pulang sekolah. Habis kumpul organisasi biasa. Aku melihat arwah Lisa Nay di koridor. Dia terus senyum sama aku, tapi aku ngga mendekat, malah lari karena kaget." Wildan bercerita.

Mungkin Lisa tahu bahwa Wildan dan teman-temannya sedang menyelidiki kasusnya, jadi ia memperlihatkan diri dengan raut wajah senang. Namun tak sampai disitu, wildan bercerita jik setelah ia melihat arwah lisa, ia langsung dihantui arum. Ketika ia berlari karen terkejut, tiba-tiba ia mendengar suara bisikan. "Jangan bela dia." Dan saat ia menoleh ke lantai dua, ia melihat Arum di teras lantai dua sekolah dengan rambut yang berantakan dan wajah pucat terus memandanginya. Wildan yang pemberani mencoba tetap tenang.

"Lisa, aku hanya ingin menyelidiki kasusmu. Arum, aku hanya ingin masalahmu selesai dan kau bisa beristirahat dengan tentang tanpa menyimpan dendam dengan siapapun. Aku tak mau, aku tak mau seorang Dinda yang aku sayangi ikut menjadi korban karena rasa dendam kalian." Gumam wildan dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEROR 12 JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang