Hujan yang semula rintik semakin deras, Hawa dingin serta ngantuk seakan mengintai sedari tadi.
Aku tak bisa memajamkan mataku sama sekali hari ini karna adik bungsuku merengek nangis saat sakit atsma nya kambuh.
Aku mencoba menenangkan bayi mungil di pangkuanku yang menggeliat seakan meminta aku harus fokus padanya.Aku menunggu suami tercinta yang mungkin tak pulang lagi hari ini karena tugas lemburnya,dan juga ibuku yang sedari tadi memeriksa keadaan adikku ke Dokter.
Hujan semakin deras menutupi matahari senja yang mengantarkan hari ini ke peraduan malam.Aku mencoba membuat posisi nyaman agar luka jahitan yang infeksi tak lepas kembali,sembari menimang lembut si kecil di pangkuan ku.
Teringat bayangan ketika Dua tenaga medis bahkan rumah sakit tak menerima ku karna tak sanggup dengan kondisi ku sehingga aku harus
pasrah dengan tempat ketiga.
Aku sedikit menggeser posisi dudukku,dan lagi bekas luka itu tersentuh dan ku rasakan perih hingga rasanya menusuk ulu hatiku.
Ya,aku bersyukur meski dengan keadaan seperti ini,namun aku masih bisa melihat senyum di wajah lucu nya yang menggemaskan, seakan setiap rasa sakit terobati.
Ya, Masih dalam keadaan menunggu yang masih menunggu,entah menunggu kesembuhan, menunggu suami pulang atau mungkin menunggu hal istimewa lainnya yang Tuhan berikan untukku.Aww...
nampaknya lukanya membuat jahitan ku keluar kembali,mungkin akan sedikit sakit dan ngilu,tapi Tunggu biar aku cabut dan obati jika berani :)
KAMU SEDANG MEMBACA
OH ANAKKU
Short StorySebuah sentuhan cinta yang sama,namun berbeda. Ketika seorang ibu muda berjuang dengan awal yang tidak mudah dengan segala polemik hidupnya. Pada akhirnya mengetahui bahwa kau tak bisa merasakan jadi seorang ibu sebelum merasakan getir perjuangan ny...