Gabut

4 2 0
                                    


Happy Reading :)

Author pov

Tidak ada yang lebih baik dari pada jam kosong. Kenapa? Bayangkan saja dengan adanya jam kosong maka kita bisa melakukan bermacam – macam hal kegiatan. Misalnya tidur, bermain, ngobrol, atau yang dilakukan Manda dan kenalan barunya Lia, menari ala – ala idol korea.

Mereka memiliki hobi yang mencondong ke fangirl, alias penyuka Oppa –oppa korea tampan.

Dan saat ini keadaan kelas lumayan sepi, karna ditinggalkan para penghuninya entah kemana. Jadi mereka berdua bebas menari nari tanpa harus malu merusak image mereka.

"coba deh lagu ini!" ucap lia mulai memperagakan tarian yang ada dilayar hpnya.

Manda pun melihat apa yang ada dilayar tersebut "aisshh, gue gak bisa, temponya terlalu cepat. Yang ada tulang gue keropos semua" keluhnya.

Kemudian yang tadinya jessie hanya melihat lihat mereka ikut nimbrung "elah, masih muda juga" kata jessie "anggap aja ini sebagai latihan melatih tulang biar kuat" sambungnya.

"ngaco lu, masa melatih tulang kek giniian?" ucap manda tidak setuju "lagian nih ya tiap hari, senin sampe jumat lu sadar ga tiap hari kita tuh naik turun tangga, mana langsung 3 lantai"

Tidak mendengarkan protesan manda, jessie memilih menari mengikuti irama sambil dia menyanyi, kebetulan dia mengetahui sedikit lagunya.

Burn it up! Ooh

We burned in white (hwalhwal)

Burn it up! Ooh

We're burnin' white (hwalhwal)

Taewo

Manda Pov

Aku memperhatikan mereka berdua bernyanyi, sesekali aku tertawa melihat mereka berdebat dengan gerakan yang mereka tarikan. Harus begini lah harus begitulah, atau gerakan yang tidak sesuai tempo.

Aku menyukai kpop tapi aku tidak bisa melakukan tarian yang mereka lakukan saat ini. Aku memilih lebih baik menyanyi dari pada menari. Jika aku menari, maka aku malah terlihat seperti menarikan goyangan patah patah, kaku. Makanya saat ini aku lebih memilih duduk memperhatikan mereka.

"gak ikutan nda?" suara Herlin mengagetkan ku.

"kaget gue! Kagak, gue masih sayang ke - 206 tulang gue" kataku terkekeh karna membawa bawa tulang "kebangun ya?" sambungku bertanya pada Herlin.

"enggak lah, gue baru ingat gue harus triyal" aku langsung melihat jam di hp ku, terlihat jam 11.55.

Ahhh masalah game toh, batinku.

"harus ya?" tanya ku

Herlin langsung menganggukkan kepalanya sambil terus memperhatikan hpnya saat ini.

Akupun kembali memperhatikan Lia dan jessie menari. Jika herlin telah masuk ke gamenya, jangan kan di panggil di pegang pun dia tidak akan merespon karna saking fokusnya dia ke game tersebut.

Dasar maniak!

***

Author Pov

Mari pulang

Mari lah pulang

Bersama sama

Mungkin, nyanyian tersebut sangat tidak cocok untuk dinyanyikan pada saat ini. Sayangnya mereka siswa yang menolak untuk dewasa.

Waktu pulang adalah saatnya mengerjakan tugas dari para guru!! (nah ini baru cocok :v)

"herlin, tungguin gue!" teriak manda di koridor sekolah sambil berlari menyusul herlin yang telah menginjakan kakinya menuruni tangga.

"ck gak usah teriak – teriak napa!" ucapnya menunggu manda menghampirinya.

Saat manda telah berada disampingnya herlin kembali melanjutkan jalannya menuruni anak tangga "hehe" manda kemudian mengeluarkan kameranya dan langsung mengarahkan kepada herlin.

"herlin"

Merasa terpanggil lagi otomatis herlin kembali berbalik badan kebalakang

Cekrek...

Herlin membulatkan matanya terkejut "lu ya! Awas aja kalo nyebar fotonya" ancam herlin

"yaelah sensi amat sih" manda kembali menyimpan kameranya "kaya emak emak kompleks lu" sambungnya lagi.

Menghiraukan ucapan manda, herlin kembali melanjutkan jalannya, tidak sabar ingin cepat pulang kerumah dan merebahkan dirinya ke kasur. Memikirkannya saja sudah membuat herlin mengantuk

Kasur i'm coming, ucap herlin dalam hati.

***

Tring

New notification from > Herlin

Herlin : nda, gue lupa jadwal besok apa?

Me: bentar!
manda sent a picture

Herlin : oke

Thanks!

Me : Ya

Eh, btw lu udah pilih eskul*

Mau pilih yang mana?

Herlin : males!

Gue mau jadi siswa biasa aja.

Me : hah

Yakin?

Biasa amat hidup lu

Lagian kan sekalian nambah temen

Herlin : Y

Kan lu temen gw :v

Wkwkwk

Me : -_-

Herlin : nyantai lah

Memilih tidak berbasa – basi lagi, manda memilih tidak membalas pesan dari Herlin. Kemudian membawa tubuhnya ke kasur untuk beristirahat. Tak selang beberapa saat manda langsung terlelap bersama mimpinya.

***

Hari ini aku tidak langsung pulang kerumah, aku ingin pergi ke pertemuan eskul yang aku pilih terlebih dahulu. Sekedar informasi, aku memilih ukm seni sebagai pilihan organisasi ku di luar kegiatan kampus ku. Aku memang menyukai hal berbau seni, kecuali menari. Uhh aku sangat payah dalam hal tersebut.

Saat masuk ke dalam ruangan, terlihat sudah ada cukup banyak yang memenuhi ruangan tersebut. Aku sendiri langsung mendudukan diriku tepat berada ditengah – tengah.

Banyak juga  ya peminatnya eskul ini, batin ku.

Tiba tiba ada yang memegak pundak ku "hey" sapa perempuan yang kukenal bernama Nai. Perempuan yang sekelas dengan ku.

"eh elu Nai" aku menggeser duduk ku agar Nai bisa duduk disebelah ku, padahal saat itu tempatnya masih luas untuk diduduki. Entah lah mungkin refleks.

"atas dasar apa lu pilih eskul ini" kata ku sambil tetawa kecil.

Nai terlihat menghembuskan nafasnya pelan " gw ngikut temen gw, temen kost" ucapnya sambil menunjuk ke arah seorang perempuan yang tidak jauh darinya.

Aku menganggukkan kepala ku "temen lu sejurusan sama kita juga?" tanya ku.

"yap" jawabnya

"perhatian!!!" ucap salah satu kakak kelas dari eskul tersebut

Aku pun berhenti mengobrol dengan Nai, karena ketua dari ukm yang kami ambil telah datang. Seketika ruangan yang tadinya senyap dan sepi orang kini terlihat lumayan sesak karna siswa berdatangan.

***

Terima kasih sudah membaca

jangan lupa vote dan komen :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Putih AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang