part 2

8 1 0
                                    

Aku melihat pulau yang mungkin bisa dibilang pulau neraka untuk menghukum manusia cyborg yang berdosa, haha
"Hati hati disini banyak jebakan"
"Berapa lama untuk sampai ke tempat baterai baru mu itu?"
"Aku tidak tau, aku hanya tau rutenya tidak tau berapa waktu untuk kesana"
"Baiklah jangan membuang waktu, ayo kita masuk"
Saat kami baru masuk tiba tiba ada monster yang menghadang, aku sempat serta heran, di dunia secanggih ini masih ada monster?, Aku pengen balik lagi ke kota, tapi jika aku balik, Disty gimana? Aku juga gak bakal bisa pulang
"Disty, gimana nih" Aku berteriak panik
"Nih" kata dia sambil menyodorkan sebuah pedang
"Ki...kita pakai pedang?"
"Iya, emang kenapa?"
"Dis, ayolah di dunia aku gak ada yang pakai pedang, teroris yang ngaku jihad aja gak ada yang pakai pedang(aku yakin dia gak tau apa itu teroris haha), masa kita pakai pedang buat melawan monster"
"Ah kamu banyak omong, cuma itu senjata yang diperbolehkan untuk manusia cyborg, kalau misalnya kamu gak mau pakai pedang juga gak apa apa sih, cuma resikonya kamu mati" akhirnya aku mengambil satu pedang milik Disty dan kami berhadapan dengan monster tersebut
"HAHAHA kalian tidak bisa mengalahkan ku, apalagi kalian hanya menggunakan pedang, kecil itu buatku, mending kalian pulang dan tidur dirumah karena kalian bisa merebut baterai istimewa itu" aku gak kaget monster itu tau tujuan kami, yang buat aku kaget dia bisa ngomong
"Monster itu berbicara!!" Aku teriak ke Disty
"Ya, aku tau" aku pun semakin takut namun aku berusaha membuang rasa takutku dan melawan monster tersebut agar aku bisa pulang. Monster itu menyerang terlebih dulu dengan menyeret ekornya ke tanah aku dan Disty kepental jauh sekali.
"Aghhh, sial" badanku sakit sekali
"Hey, kamu gak apa apa?" tanya Disty
"Ya, aku gak apa apa"
"HAHAHA kau bahkan terpental sangat jauh dengan serangan terlemahku, kau tidak akan bisa menang!" Sekarang giliran aku dan Disty yang menyerang
Dengan teknologi robot dikakinya dia berhasil melompat sangat tinggi, saat ini Monster tersebut lebih fokus ke Disty daripada aku, aku langsung menghajar dan merobek perutnya sehingga semua isi perutnya keluar
"Arghh kurang ajar" dia menyerangku, namun serangannya melemah sehingga mudah  untuk menghindar, monster tersebut sepertinya lupa dengan Disty, dan akhirnya dia menyerang monster tengik itu, Disty mendarat di kepala monster itu dan langsung menghujam kepalanya dengan pedang
"Nice fight, Disty
"Makasih" aku dan Disty berjalan kembali tibalah kami di suatu jembatan rapuh dan bawahnya adalah lava
"Waduh, gimana nih, jembatannya udah rapuh begini"
"Coba kamu jalan duluan" gila aja Disty, masa aku disuruh jalan duluan, jelas aku gak mau
"Gila aja kamu, mending kamu yang jalan duluan kesana, aku gak mau"
"Kalau kamu jatuh, aku akan menangkap kamu"
"Memangnya tangan mu kuat, apalagi kan kamu perempuan, emang kuat nagkep laki laki tampan kayak aku" 
"Hey, tanganku ini tangan robot dan dibekali teknologi canggih tanganku ini pasti sangat kuat, sudah cepat" aku mencoba berjalan dan benar saja baru saja satu langkah aku berjalan jembatan itu sudah hancur dan aku hampir jatuh namun aku berhasil ditangkap oleh Disty
"Hap, ketangkep" aku diangkat ke permukaan
"Bagaimana ini" aku dan Disty kebingungan, namun tiba tiba dia mengangkat tali yang sudah jatuh
"Tali yang tidak tercebur ke lava cukup panjang kita bisa manfaatkan ini" dia tersenyum padaku lalu dia mengikat tali  tersebut agar ada lubang untung disangkutkan di seberang
Dia melempar tali tersebut ke sebuah kayu di seberang jembatan yang digunakan untuk mengikat tali jembatan sebelum roboh dan untungnya tali tersebut tersangkut
"Aku tidak memikirkan cara itu, kau sangat pintar" dia hanya tersenyum
"Ayo kita lewati ini dengan cara kita bergelantungan di tali ini sampai seberang"
"Tapi....." Aku merasa takut sekali
"Ada apa? Kau takut?"
"Tentu tidak" sekarang aku menyesal kenapa aku harus berbohong
Lalu kami berdua berjalan bergelantungan, saat masih ditengah tiba tiba tangan ku terlepas dan aku hampir jatuh
"Tolonggg" teriakku
"Happ aku menangkapmu" aku dan Disty melanjutkan sampai seberang
"Syukurlah" aku merasa sangat lega bisa sampai ke seberang lalu aku kepikiran sesuatu
"Hey"
"Ada apa?"
"Mengapa kamu tidak terbang saja, biasanya manusia cyborg itu bisa terbang kan, kamu juga bisa membawa ku sambil terbang dengan tangan kuat itu, sehingga kita lebih cepat mencapai seberang"
"Dika, kalau aku bisa terbang, kita sudah bisa melewati monster tersebut tanpa bertarung dan kita gak usah capek-capek bergelantungan ditali jembatan" aku hanya bisa tersenyum malu
"Ngomong ngomong kau sudah berapa lama kehilangan baterai itu?"
"Pagi tadi"
"Berani sekali berandal itu mengambil baterai mu diwaktu pagi"
"Tidak ada yang peduli juga, jika masyarakat melihat bateraiku diambil oleh berandal, mereka tidak akan membantuku karena mereka pikir aku hanya manusia cyborg yang tidak perlu diselamatkan" aku cukup sedih mendengar itu, aku langsung mengalihkan pembicaraan agar suasana tidak tambah sedih
"Ok, ayo pergi, btw aku bisa tau berapa sisa waktu kita, 35 jam lagi, bener gak
"Kok kamu bisa tau"
"Aku sempat melihat jam kamu saat kamu mengangkat ku dari jembatan"
"Bodoamat lah" aku dan Disty pun tertawa, entah kenapa aku kagum dengan kegigihan Disty, dia telah dirubah menjadi manusia cyborg, entah karena terpaksa atau tidak,aku tidak berani bertanya tentang hal itu karena menurutku itu terlalu sensitif, ditambah sekarang baterainya telah dicuri.
"Yaudah ayo" saat baru berjalan sebentar tiba tiba saja terjadi gempa dan tanah terpecah dan bergerak aku dan Disty terpisah
aku mengajak Disty untuk melompat ke jalan yang lain sampai ke seberang
"Disty, lompat ke tanah yang belum terlalu jauh"
"Ok" aku dan Disty melompat namun saat Disty melompat ternyata jalan tersebut tidak stabil dan gampang jatuh dia hampir terjatuh untungnya dia berhasil menangkap jalan yang stabil
"Hati hati ada jalan stabil dan tidak stabil"
"Sip, makasih" setelah sampai ke seberang tiba tiba tanah longsor dan kami jatuh ke bawah kita tidak bisa menyelamatkan diri agar tetap diatas dan akhirnya kita jatuh ke dasar paling bawah untung itu bukan lautan lava.

adventure in a future world (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang