Like a Wind

1.4K 72 10
                                    

A Walk to Remember

[Chapter 2]

From Nicholas Sparks’s Novel and A Walk to Remember the movie

Love is like a wind,

You can’t see it, but you can feel it

∞ A Walk to Remember ∞ 

Sepekan ini Sooji sering mendapat teror. Dia menerima cacian dan hinaan dengan kata-kata kasar melalui pesan singkat, e-mail, akun-akun media sosial, telepon. Dia juga pernah menerima kardus berisi ayam mati berlumuran darah di lockernya dan sekantong darah esok harinya.

Saat sedang berjalan di sekitar sekolah, dia sering mendapat lemparan gulungan kertas. Tapi dia tak melihat siapa yang melemparnya. Sooji sangat ketakutan tapi tak tahu harus bagaimana.

Saat jam istirahat siang ini, Sooji merasa aneh dengan gelagat semua orang yang tersenyum geli melihat dirinya. Lalu Jinri datang.

Annyeong Bae Sooji!” sapa Choi Jinri yang tampak menunggu Sooji lewat di tangga. “Ayo kita makan siang bersama! Aku sedang tak ada teman,”  kata Jinri ramah sambil menarik tangan Sooji.

“Baiklah,” respon Sooji pada gadis berwajah lugu itu.

Kedua gadis itu pun berjalan bersama sampai masuk kantin. Sooji makin merasa aneh melihat semua orang tersenyum geli.

“Si bintang seksi kita telah datang,” teriak Dongwoo dan Woohyun bersamaan.

Sungjong memberikan selembar kertas pada Jinri. Sooji dan Jinri sama-sama melihat semua orang memegang kertas yang sama.

Dengan pura-pura terkejut sambil memasang tampang innocent-nya, Jinri berkata, “Aigo! Sooji-ya, pasti ini bukan dirimu.”

Lalu ia memperlihatkan selembar kertas pada Sooji berisi foto  Sooji dengan bikini super minim bertuliskan ‘Un-virgin Sweet Sooji’.

Sooji terkejut, tiba-tiba semua orang tertawa keras. Nafasnya serasa mulai sesak melihat tatapan melecehkan yang dia terima dari semua orang. Mereka melemparinya dengan popcorn, milkshake, air mineral, kacang-kacangan, chips, dan lain-lain sambil tertawa terbahak-bahak dan memakinya. Ia makin merasa sesak dan pusing. Wajahnya pun berubah pucat.

Sooji segera membalikan badan untuk lari tapi dia menabrak seseorang di belakangnya. Kepalanya tepat menabrak di dada Myungsoo yang sudah berdiri di belakangnya. Myungsoo mengelus kepala gadis itu dan Sooji menengadah. Kedua bola matanya membening, membuat Myungsoo geram.

“Tenanglah! Ini urusanku,” ucap Myungsoo lembut lalu melangkah mendekati meja di mana The Chaser duduk.

“Myungsoo-ya, lihatlah!” kata Nam Woohyun sambil memperlihatkan foto, “Seksi, bukan?”

Myungsoo tersenyum masam lalu melihat Woohyun dengan tatapan membunuh. Kilatan di matanya tampak menakutkan sementara Woohyun terkekeh tanpa dosa.

Buk!

Hya Kim Myungsoo!” teriak Lee Howon terkejut.

Tanpa berkata apapaun, baru saja Myungsoo meninju wajah Woohyun dan membuat suasana kantin hening. Sunggyu berdiri karena terkejut sementara Sungjong memuntahkan tteok yang baru dia suapkan.

Woohyun merasakan nyeri di rahang kanannya. Dia berdiri tegak dan menatap Myungsoo benci.

Sekia!” umpatnya lalu melayangkan tinju ke perut Myungsoo.

A Walk to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang