II. Hujan

218 45 14
                                    


Happy Reading!
[P.s sambil didengerin ya lagunya]

•••

Hari sudah menjelang sore, tentunya murid disekolah International Thailand School sudah banyak yang kembali kerumah. Seperti biasa, Gena berjalan menuju ke halte di seberang sekolah ia tidak seperti temannya yang dijemput menggunakan mobil dan supir.

Gena sudah duduk dihalte sambil menunggu bus yang menuju kearah rumahnya datang, tetapi bus belum juga datang padahal langit sudah sangat mendung.

"Gak bawa payung lagi" ucap Gena dalam hati, karena halte pemberhentian menuju rumahnya lumayan berjarak sehingga ia harus berjalan beberapa meter dari halte agar sampai rumah.

Tiba tiba hujan turun dengan deras, Gena hanya bisa memanyunkan bibirnya sambil menatap hujan.

Suara motor berhenti di depannya, orang yang mengendarai motor tersebut buru-buru berteduh dihalte.

"Sial kenapa tiba-tiba deres" kesal orang itu lalu ia mendudukan bokongnya dikursi halte.

Gena yang melihat orang tersebut dan wajahnya tidak asing, ternyata dia gadis yang tadi diperpustakaan ujar Gena dalam hati, siapa lagi kalau bukan Mooky. Tetapi karena Gena yang cukup pemalu dan tidak mudah akrab dengan orang lain dia hanya diam dan memperhatikan hujan lagi.

Mooky melihat kearah Gena

"Eh, murid pendek yang rajin." ucap Mooky asal

Gena hanya diam tidak menanggapinya.

"Hei murid pendek yang rajin" panggil Mooky sekali lagi.

"Kamu panggil siapa?" Ujar gena dengan wajah kesalnya.

"Lo lah, emang disini ada siapa lagi?" Ucapnya sambil menyengir.

"Hih" Gena mengangkat bahunya tidak peduli.

Lalu mereka berdua hanya diam sambil memperhatikan hujan lagi.

"Lo dijemput?" Mooky membuka obrolan lagi.

"Engga, aku lagi nunggu bus" ujar Gena sambil menggeleng

Mooky hanya menganggukan kepalanya

"Oh iya, aku Gena" Gena mengulurkan tangannya ke Mooky

Mooky langsung menjabat tangan Gena "Gue Mooky"

Lalu mereka pun mengobrol hal-hal biasa sampai bus Gena pun datang. Gena langsung bersiap-siap bangun dan menuju bus.

"Aku duluan ya Mook, kamu hati-hati yaa" ujar Gena sebelum masuk bus dan meninggalkan Mooky.

Mooky hanya tersenyum sambil menatap Gena hingga akhirnya bus nya sudah tidak terlihat lagi. Ia terus menunggu sampai hujan reda tiba-tiba hp nya bergetar.

Jangan pulang dulu, nunggu hujannya reda -Mom

Lalu Mooky mengetik sesuatu dan memasukan hp nya kedalam saku. Tiba-tiba ia teringat, Aduh kenapa tadi gak minta nomernya ujarnya dalam hati.

•••

"Mooky pulang" Mooky berjalan memasuki rumahnya dengan pakaian yang basah kuyup.

"Astaga anak bandel, dibilangin tunggu sampe reda" Mama nya menjewer telinga Mooky

"Aw sakit mah!" Ujar Mooky sambil berusaha melepas tangan mama yang menarik telinganya.

"Abis kalo nunggu bisa tengah malem pulangnya, emang mama mau anaknya yang cantik dan keren ini diculik?"

"Hih siapa yang mau culik anak bandel kayak kamu, udah sana mandi biar kamu ga sakit" Ujar mama nya sambil berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan makan malam

Mooky buru-buru naik ke kamarnya dan membersihkan dirinya.

•••

Sedangkan ditempat lain, Gena sedang mengerjakan tugasnya yang lumayan menumpuk. Tiba tiba ia teringat Mooky, ia menatap keluar jendelanya dan hujan masih saja turun dengan derasnya.

"Dia udah pulang belum ya?" Ujar nya dalam hati

"Eh apasih kok jadi mikirin dia" Gena menggelengkan kepalanya.

Tok tok tok

"Sayang ayo makan dulu" seorang wanita membuka kamar Gena, menimbulkan kepalanya.

Gena mengangguk sambil tersenyum dan bangun dari kursinya "Bunda masak apa?"

"Masak makanan kesukaan kamu dong" Ujar wanita yang dipanggil 'Bunda' oleh Gena.

"Yaayy!" Gena terlihat sangat senang lalu ia mencium pipi bundanya.

Mereka pun pergi ke ruang makan dan disana Ayah Gena sudah menunggu, mereka pun makan malam dengan suasana yang harmonis.

•••

Hai maaf baru update, by the way maaf kalo ceritanya pendek lagi sibuk banget nih :(

Jangan lupa vote dan komen yaa! Kasih saran juga boleh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang