04

217 17 2
                                    


"Park jisung sialan! "

Brakkkk

---------

"Jadi apa yang mau lu bicarain? " kedua Netra legamnya menatap tajam sesosok yang sekarng berada didepannya, sebelumnya mereka sempat membuat janji untuk bertemu disuatu tempat

"Hyung udah tau siapa pelakunya? " yang ditanya mengernyit bingung kemudian menggeleng pelan

"Belum,,,, hyung belum nemu karna agak susah nemuin pelakunya apalagi tkp nya di toilet yang gada cctv nya" jisung menghela nafas kasar kemudian mencondongkan tubuhnya yang sedari tadi merebahkan di kursi

"Hyung sebenernya aku udah tau siapa pelakunya " kedua Netra legam tersebut kembali menatap tajam jisung dengan melotot, meminta penjelasan jisung

Hufttt

"Jadi hyung lu, sebenernya pas itu aku lagi di tempat kejadian" jisung berhenti sejenak kemudian menyeruput kopi nya

Luhan semakin tertarik mendengar cerita dari seseorang yang sudah ia anggap adiknya sendiri

"Pas aku datang aku liat hyung chan kai dan sehun didalem toilet, disampingnya ada satu bilik yang terkunci, awalnya aku udah tau hyung ngelakuin pembullyan disana tapi aku belum terlalu jelas itu siapa" jelas jisung kembali

"Awalnya aku gak peduli dan berharap aja yang ada disitu selamat, pas aku kembali ke kelas, aku liat hyung lu sama hyung soo, yang bilang kalo hyung baek koma, aku langsung nangkep kalo hyung baek yang dibully"

Luhan tampak mengusap wajahnya frustasi, mendengarkan cerita yang dibawakan oleh jisung dia merasa kesal, kenapa dia tidak menyadarinya

Bahkan tadi pagi dia baru saja mempermalukan chanyeol dkk

"Jadi pelakunya hyung kamu? " tanya luhan kembali pada jisung, mereka hanya berdua, tidak mengajak kyungsoo karna kyungsoo bilang dia tidak bisa ikut meskipun jisung berkata bahwa ini penting

Jisung hanya mengangguk, mengiyakan pertanyaan dari luhan

"Aku sebenernya mau ngomong ini sama hyung tae, tapi-

Jisung menggantung ucapannya, yang membuat luhan mengernyit bingung

"Apa? " tanya luhan penasaran

"Hyung udah tahu kan kalo hyung baek itu anaknya minho sama boobae? "

Mendengarnya luhan hanya mengangguk pelan

"Trus apa hubungannya? " tanya luhan dengan raut muka yang sangat penasaran

"Keluarga byun dengan keluarga park, mereka bekerjasama dalam perusahaan, jika aku beritau hyung tae kalo hyung aku yang bully hyung baek, pasti dia bakal beritahu om minho trus ngecancel begitu aja kerjasama diantara perusahaan kami"

"Selain itu keluarga kami juga punya hubungan lain sejak dulu, aku gak pengen kalo misalnya hubungan keluarga kami hancur, tapi aku juga ga pengen hyung baek kaya gini"

Luhan tampak tersentak dengan penjelasan jisung, dia cukup kaget dengan apa yang jisung katakan

Dia sungguh tau bagaimana berada di posisis jisung, jisung ingin membantu baekhyun tapi itu bisa membuat perusahaan ayahnya bangkrut, dan kalau tidak keluarga baekhyun juga pasti bakal nemuin pelakunya

"Lebih baik lo jujur aja deh, semua hasilnya sama aja, mau lo bilang ato gak pasti keluarga byun nemuin pelakunya"

Terlihat raut kekhawatiran dari wajah jisung. Dia sungguh tidak tau harus melakukan apa sekarang

.

.

"Ya mangkanya kamu cepet sembuh"


Baekhyun menghembuskan nafas kasar kemudian mempoutkan bibirnya lucu

"Emang ngaruh? "

Orang yang ada di seberang telepon hanya terkekeh kecil karna kelakuan sang adik

"Ngaruh gak ngaruhnya, intinya kamu cepet sembuh, biar bisa ketemu hyung disini " ucapnya kepad sang adik

"Baek gamau kesana pengennya hyung yang kesini"oke bayangan kakaknya tentang adik kecilnya ini sangat lucu, coba saja dia tidak ada di prancis pasti sudah mencubit pipi gembil adiknya

"Yaudah nanti kalo udah liburan, hyung kesana"

Baekhyun tidak menghiraukan dia malah memutuskan panggilan dari kakak tersayangnya tersebut , dilemparnya ponsel itu ke nakas kemudian mengusap wajahnya frustasi

Ceklek

Baekhyun hanya melirik ketika ada seseorang yang masuk kedalam ruangannya tersebut, tentu saja untuk menjenguk, baekhyun baru saja sadar dari komanya kemarin malam

"Yoo baek"

Mendengar panggilan itu baekhyun hanya tersenyum manis yang pasti membuat siapa saja tertegun

"Wih baek kalo udah bangun kabarin kek" ucapnya yang tak lain adalah kyungsoo, laki laki bermata bulat itu duduk dikursi dekat bangsal kemudian meletakkan kantong kresek berwarna hitam ke nakas

"Ngapain baek, diem diem bae" ucap luhan yang sekarang sedang berdiri di samping kyungsoo

Baekhyun hanya menggeleng pelan kemudian tersenyum kearah kedua sahabatnya tersebut

"Yaampun baek, gausah sok polos deh didepan kita, kita kita nih udah tau siapa lo yee"ucap luhan terlihat memperingati

Baekhyun hanya melotot kaget ketika mendengar penuturan sahabatnya tersebut, dia kemudian mengangkat bibirnya untuk berbicara

"Kok udah tau aja?, kan gak seru" ucap baekhyun kemudian menyilang kedua tangannya didada dan mempoutkan bibirnya lucu

"Dih sok imut, ya tau lah"tutur kyungsoo

"Lagian, kalo ada apa-apa jangan disembunyiin, takut kita bakal ngerampok rumah lu? "Ucap luhan yang sedikit membuat kyungsoo terkejut kemudian memukul lengan luhan pelan

"Yaaa, gak gitu juga" jawab baekhyun ragu

"Yaudah sih kita gaperlu penjelasan, yang penting lu jujur aja, kita ini sahabat gada yang perlu disembunyiin" ucap kyungsoo kemudian luhan mengangguk setuju

Baekhyun terharu kemudian memeluk kedua sahabatnya segera, membuat yang dipeluk kaget

Baekhyun melepaskan pelukannya kemudian menatap kedua sahabatnya, lalu pandangannya teralihkan oleh kresek hitam yang baru saja dibawa kyungsoo

Baekhyun mengambil kresek itu kemudian membukanya

"Apaan nih? "

"Buka aja" baekhyun dibuat penasaran oleh kedua sahabatnya ini, tak perlu banyak omong baekhyun langsung membuka nya dan baekhyun langsung....... Errrrr swetdrop

Bukannya hadiah malah kertas ulangan yang dia dapat, kedua Netra itu menatap kedia sahabatnya tajam seolah mengatakan 'maksudnya apa' kedua sahabtanya hanya menyengir kuda

***

"Halo hyung"

"..."

"Iya"

"..."

"Bisa ketemu? "

"..."

"Oke kita ketemu besok di latte mall"

"Huffttt "

Oke ini pendek banget part nya,
Aku lagi Buru Buru soalnya

Yaudah sih gausah banyak bacot lagi
Makasih udh yg bacaaa

See you later

Fake Nerd (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang