Bagian 2

17 1 0
                                    

Disaat aku berjalan kearah kelas, aku melihat 2 orang lelaki didepanku sedang berjalan kearah kelas yang sama denganku.
Dua orang itu duduk di bangku kosong yang tadi pagi aku lihat.
Setelah itu aku duduk ditempat dudukku.
Aku mendengar teman yang duduk didepanku membicarakan mereka.
Aku penasaran.
Aku bertanya dengan teman didepanku.
"Hai, aku Amy. Siapa namamu?"
"Hai, aku So Hyun."
"So Hyun semoga kita menjadi teman baik ya."
Dan dia membalasku dengan senyuman ramahnya.
Dia terlihat seperti orang yang baik.
"Maaf, ada yang ingin aku tanyakan.
Kalau boleh tahu siapa dua orang yang duduk dibelakang kananku?"
"Oh, kau tidak tahu. Mereka adalah Jimin dan Hoseok. Kau jangan dekat dengan mereka dan temannya. Mereka sering mendapat teguran dari kepala sekolah.
Mereka dan temannya sering terlambat dan jarang masuk kelas."
Disaat temanku selesai berbicara.
Ada dua orang lelaki masuk ke kelas.
Aku mengenal lelaki yang sebelah kiri, dia adalah lelaki yang aku temui tadi dikelas yang tidak terpakai.
Tapi lelaki disebelah kanannya, aku tidak tahu.
Dua orang itu duduk dibelakang sebelah kiri ku.
Tapi lelaki yang duduk didekat jendela melihat diriku seakan dia meminta penjelasan tentang hal yang tadi.
Aku yang tadi tanpa sengaja melihat dia langsung melihat ke depan.
Dan so hyun seperti mengetahui hal itu.
Dia bertanya padaku. "Kau kenal dia?"
Aku hanya menggeleng kepala.
"Tapi aku pikir dia melihatmu daritadi. Kata so hyun".
Akhirnya aku menceritakan kejadian tadi kepada so hyun.
Dan dia menanggapi ku dengan terkejut. "Kau berani sekali Amy. Aku pikir kau jangan terlalu dekat dengan mereka." Aku hanya mendengarkan apa yang so hyun katakan dan mengingatkan diriku untuk tidak dekat dengan mereka.
Tapi aku bertanya pada so hyun. "Siapa dia yang duduk didekat jendela? Kataku."
"Dia Jungkook dan disampingnya Jin. Kau tahu, Jin itu murid pindahan dari amerika. Dan dia harus turun ke kelas 1 untuk mengikuti sistem sekolah."
"Sepertinya kau tau segalanya tentang mereka, kataku."
Dia hanya menanggapi ku dengan senyuman manisnya.
Setelah berbincang dengan so hyun.
Bel masuk pun berbunyi menandakan pelajaran berikutnya akan dimulai.
Setelah mengikuti pelajaran yang dijelaskan didepan kelas dan disuruh untuk mengerjakan soal itu sangat melelahkan sampai waktu terus berjalan dan bel pun berbunyi menandakan waktunya pulang sekolah.
Semua siswa berdiri dan memberikan salam kepada guru.
Setelah itu aku sedang bersiap-siap membereskan buku yang akan aku masukkan ke tas dan bersiap untuk pulang.
Saat melewati pintu sekolah dan berjalan menuju halaman sekolah aku bertemu dengan Jin yang sedang berjalan didepanku dengan menundukkan kepalanya dan dia berjalan terburu-buru seperti sedang ingin cepat pergi dari sini. Tapi tidak lama datang temannya Hoseok dan Jimin menyusulnya dan berjalan disampingnya.
Aku melihat Hoseok dan Jimin tersenyum lebar dan ceria tapi aku melihat Jin tidak menanggapi mereka malah seperti memikirkan sesuatu dipikirin nya.
Aku melihat Hoseok seperti mengerti maksud dari ekspresi Jin dan yang tadi tangannya dipundak Jin akhirnya melepaskan dan mengucapkan sesuatu kepada Jin yang aku tidak tahu itu apa. Setelah itu aku melihat Hoseok dan Jimin pergi duluan melewati gerbang sekolah. Tapi saat Jin sampai dia gerbang sekolah dia berhenti sebentar dan sedang memikirkan sesuatu dipikirin nya hingga saat aku terlalu fokus ke depan tiba" aku tidak sengaja sudah didepannya dan menabrak nya.
Aku terkejut dan langsung bilang "maaf, aku tidak sengaja. Mohon maafkan aku. Kataku".
Dia menghadap kebelakang untuk melihat siapa yang menabraknya tapi dia malah hanya melihatku tanpa ekspresi dan langsung berjalan pergi tanpa sepatah katapun.
Aku merasa tidak enak kepadanya.
Aku pikir hari ini ada apa dengan diriku. Aku bertemu dengan orang-orang yang menurut ku ini terasa aneh bagiku seperti ada yang berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang