"Woy liat tuh bang Ita lagi ngobrol ma cewek cantik."
Semua pasang mata para lelaki yang sedang berkumpul itu seketika melihat pada Itachi dan seorang gadis merah muda panjang.
Sasuke mengerutkan alisnya dalam, memastikan penglihatannya.
"Samperin yuk, kita gangguin wkwkwk." Sai tanpa menunggu para sahabat-sahabatnya melangkah ke bawah di mana Itachi dan gadis itu berada dan tak perlu waktu lama mereka sampai di dekat Itachi yang sedang mengobrol dengan senyum manis. Hal itu membuat Sasuke, Sai, Neji dan Naruto mengerut jijik. Oh ayolah Itachi tuh anaknya tengil apalagi suka ngejailin mereka, jadi hal ini membuat mereka berempat merasa aneh.
'pasti nih cewek gebetannya bang Ita' batin mereka berempat, menebak.
"Yo bang Itaaaaaaa." sapa Naruto yang memang sengaja dengan nada tingginya.
Itachi yang merasa di panggil menoleh kearah dimana suara itu berasal dan wajahnya yang awalnya ceria kini suram melihat hawa anak-anak dakjal itu.
Sedangkan gadis yang bersamanya juga ikut menolehkan kepalanya kearah mereka berempat. Heran."Siapa Kak?" tanya Sakura setelah melihat.
Itachi menggaruk kepalanya tak gatal, "Adik kakak sama temen-temennya."
"Hallo kakak cantik," sapa Sai yang sekarang berada di depan Sakura dengan senyum andalannya.
Sakura yang merasa di sapa juga membalas, "Hallo juga." dan tidak lupa dengan senyum di bibir manisnya, membuat yang berada di sana mengeluarkan semburat merah di pipi.
Cantik banget. itu yang terlintas di kepala mereka. Pantes bang Ita ngincer nih cewek.
"Emm yaudah kak, aku duluan yah udah di suruh ke UKS sama Shizune-sensei."
"Iya, kamu hati-hati. Nanti kakak kasih ke si Saori ini bekalnya."
Sakura hanya mengangguk, kemudian kepalanya menoleh ke arah Sasuke dkk, pamit tanpa suara.
Setelah Sakura pergi Itachi kembali memasang wajah tengilnya, "Apaan sih lu pada, gangguin orang aja," ucap Itachi dengan nada jengkel.
"Hilih tadi ma tuh cewek pakenya aku-kamu pake senyum-senyum ga jelas lagi, pilih kasih banget lu bang," balas Naruto.
"Heh, sama bidadari mah harus lemah lembut kalo sama dakjal kek kalian gak bakal gwe lembut-lembutin. Najis." kan kan kan, liat kan. Itachi tuh emang tengilnya minta ampun.
Sasuke merotasikan matanya jengah.
"Oh btw yang tadi siapa bang? cakep bener." tanya Sai yang memang mewakili mereka berempat yang penasaran.
"Adek nya si Saori. kenapa? demen lu?" tanya Itachi sembari mengotak-atik handphonennya menghubungi si kepala merah.
"Hah?! bang Sosro punya adekk?!! serius? ko cakep banget? ko kakak nya jelek yah."
Brukk
"AHH."
Naruto yang mengatakan hal itu seketika berjongkok memegang perutnya sakit. Oh itu bukan ulah penunggu di sini melainkan ulah pemuda merah yang entah datang dari mana kini menatap shappire Naruto tajam.
"Apa lo bilang?!"
"Enggak bang enggak, lo cakep lo cakep asli deh tadi gwe cuman canda ehehehee," cengir Naruto. Dia tidak mau nanti kena siksa lebih lagi.
Sasori cuman berdecih pelan terus menghampiri Itachi yang sedang memegang bekal yang adik manisnya titipkan. "Siniin," kata Sasori sembari tangannya menyodor ke depan lelaki keriput itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senpai
FanfictionKakak kelas yang bikin gemesh... bahasa nonbaku, kasar juga, mohon bijak dalam membacaa semuaa