Pusat Rehabilitasi Anak

30 15 33
                                    

 PERLU DI INGAT CERITA  INI HANYA SEBUAH KARYA FIKSI BELAKA , JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT , TOKOH DAN KEJADIAN ITU HANYA SEBUAH KEBETULAN SEMATA

HAMBURG , 03 JUNI 2001

Ledakan Besar Di Pusat Rehabilitasi Anak

          Tanggal 2 Juni 2001, pukul 07.15 pagi hari, ledakan yang cukup besar terjadi di Pusat Rehabilitasi Anak. Kejadian ini merenggut 10 korban jiwa, 26 orang mengalami luka berat, dan 31 orang mengalami luka ringan. Kepolisian telah mengidentifikasi tempat kejadian dan menyatakan bahwa kasus ini murni sebuah kecelakaan, yang disebabkan bocornya tabung oksigen.

--------------------------------------

HAMBURG, 01 JUNI 2001

         Sudah terhitung 5 bulan aku tinggal di tempat ini, tepatnya sejak pembantaian keluargaku terjadi. Tempat ini sangat tentram dan damai. Setiap saat para suster memberikan pukulan kasih sayang mereka pada kami. Terkadang, mereka juga mencampurkan serbuk surgawi pada makanan kami. Oh, dan jangan lupakan satu hal lain, yaitu tentang kebiasaan kawan-kawanku yang menambah damainya malam dengan tangisan syahdu, membuat komponen kehidupanku terasa sempurna. Namun, ntah mengapa hanya aku yang merasa kegirangan dengan semua ini.

01.00 AM, 02 JUNI 2001

         Ini adalah hari yang sangat spesial. Bahkan saking senangnya, siulan-siulan kecil pun terlontar begitu saja dari mulutku.Biar kuceritakan bagaimana mulanya. Jadi, beberapa jam lalu aku berbincang dengan temanku, Brendan. Usianya tak beda jauh denganku, hanya terpaut beberapa bulan saja.

"Schlafst du, Brendan?""(Apakah kau sudah tidur, Brendan?)" tanyaku yang sedang berbaring di ranjang bertingkat, di kasur bagian atas.

"Nein, ich habe nicht geschlafen.""(Tidak, aku belum tidur.)" Kudengar, Brendan menyahut di bawah sana.

"Brendan, willst du mich begleiten, um das Feuerwerk am Morgen zu sehen?""(Brendan, kau mau menemaniku melihat kembang api pagi hari nanti?)" aku bertanya lagi, kali ini sambil menuruni tangga ranjang.

"Geh schlafen, ich habe so vel Angst.""(Tidurlah, aku sangat takut,)" Brendan menjawab, dan sepertinya aku menangkap nada jengah pada ucapannya.

"Oh komm, dies wird sehr interessant sein.""(Oh ayolah, ini akan sangat menarik,)" bujukku, menatap bentuk wajahnya yang tercetak dari luar selimut yang sengaja ia tutupkan dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Haaah okay, was ist Ihr Plan?""(Haah ok, apa rencanamu?)" tanya Brendan. Akhirnya ia menyingkap selimut dan mendudukkan diri.

       Aku pun menjelaskan rencana istimewa itu dengan bersemangat. Rasanya tak sabar menunggu pukul 07.00 AM nanti, karena aku bisa memberikan kebahagiaan yang sama kepada para suster yang selama ini memerlakukan kami dengan sangat baik.

07.14 AM, 02 Juni 2001

     Aku Richard Alberd, memberikan hadiah terbesar kepada para suster. Ini adalah kasus pembunuhan berencana pertama yang aku lakukan bersama Brendan. Kini hanya tinggal menunggu hitungan detik hingga hadiah itu diterima oleh mereka.

Zehn ...,

Neun ...,

Acht ...,

Sieben ...,

Sechs ...,

Fünf ...,

Vier ...,

Drei ...,

Zwei ...,

Eins ...,

And ...,"Peek a boo..."

       Suara ledakan di ruang lab kesehatan terdengar begitu keras. Orang-orang berhamburan keluar menuju halaman depan yang luas. Sebagian di antaranya berlari, sebagian berjalan dengan terpincang-pincang, dan sebagian lainnya merangkak seperti bayi yang menggemaskan. Kaca-kaca yang semula berdiri di antara tiang-tiang kusen yang kokoh, akhirnya hancur dengan cantik.

        Telingaku dimanjakan dengan suara robohnya bagian-bagian bangunan, juga jeritan-jeritan kencang. Tak hanya itu, mataku juga dimanjakan dengan pemandangan tangan, kaki, bahkan kepala yang telah terputus dari bagian tubuh lainnya, juga cairan merah yang mengalir keluar dari sela-sela pintu.

        Suster Lylia memeluk erat salah satu suster yang berdiri tak jauh dariku. Ia tampak bahagia. Tangannya gemetar ketika melihat rekannya sudah tiada. Sedangkan aku? Aku masih asik cekikikan melihat semua pemandangan menakjubkan ini.

TO BE CONTINUED..........

"Manusia akan menghargai sebuah kehidupan jika mereka menyadari arti dari sebuah kematian"

"Richard Alberd"

        Terimakasih untuk kalian yang mau meluangkan waktu membaca cerita saya yang penuh dengan hal yang tidak berguna . 

JANGAN LUPA BERI KAMI SARAN AGAR CERITA INI BISA LEBIH MENARIK UNTUK DI BACA!!



Engel des todesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang