11. Tanggal Pernikahan

290 50 7
                                    

Sejak Siwon datang untuk mengatakan keinginannya suasana ruang keluarga itu menjadi sedikit tegang. Ayahnya duduk dengan tenang di kursi besar berlapis kulit berwarna cokelat, sedangkan sang Ibu duduk dengan gusar samping suaminya. Kedatangan Siwon bersama dengan Sekretaris Cho memang tidak direncakan. Melihat wajah dua orangtuanya yang nampak terkejut membuat Siwon sedikit ragu untuk mengatakannya. Hal yang ia inginkan jelas membuat orangtuanya akan sedih apalagi dia mengatakannya di saat tanggal pernikahan akan ditentukan. Tuan Choi membenarkan posisi duduknya menjadi sedikit lebih tegak untuk menatap Siwon yang masih setia berdiri di hadapannya.

"Kau benar-benar mencintainya?"

Tuan Choi menatap lekat wajah Siwon setelah mengeluarkan suara bass nya. SIwon balik menatap wajah Ayahnya dengan sangat mantap.

"Yaa... sangat!" ujarnya dengan sangat yakin.

"Ceritakan padaku tentangnya." kata Tuan Choi kembali.

"Dia wanita baik yang sangat cantik. Dia wanita kuat yang pernah kutemui di dunia ini. Dia sangat baik bahkan untuk pria seperti ku. Sifatnya, perilakunya bahkan setiap kata yang keluar dari mulutnya membuatku semakin jatuh hati padanya."

Tuan Choi dan istrinya saling pandang saat Siwon menjelaskan sosok wanita yang dia cintai. Kedua orangtuanya terkejut saat mendengarnya namun, di sisi lain mereka juga merasa senang ketika melihat mata Siwon yang menyala saat menceritakan soal Tiffany.

"Tolong izinkan aku untuk menikahinya. Sebelumnya aku minta maaf karena telah membuat kalian berdua kecewa padaku. Tapi ini jalan yang ingin ku ambil, yang ingin aku lalui." mohon Siwon di hadapan kedua orangtuanya.

Mendengar itu Tuan Choi berdiri dari kursi kebesarannya lalu berjalan dengan pelan dan berhenti tepat di hadapan anaknya, membuat Siwon sedikit takut menatap mata sang Ayah. Tuan Choi tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak Siwon.

"Baiklah! sebagai orangtua kami tidak bisa membatasi mu untuk mencintai seorang wanita. Jika wanita itu baik seperti yang kau katakan, bawa dia ke hadapan kami." ujar Tuan Choi dengan senyuman.

Siwon yang mendengarnya merasa sangat bahagia hingga diapun ikut tersenyum dengan lebar. "Terima kasih, Ayah."

"Bagaimana dengan keluarganya? apa pekerjaan Ayahnya? dan apa pekerjaannya?" tanya Tuan Choi menatap Siwon.

Mendengar itu seketika tubuh Siwon menjadi lebih tegang dan wajahnya nampak gugup membuat Ayahnya memandangi dengan diam. Tahu bahwa Siwon tidak ingin mengatakannya, diapun hanya mengangguk mengerti dan kembali berucap.

"Bawa saja dia ke hadapan kami, Siwon." ucap Tuan Choi pada akhirnya.

"A-aku akan membawanya datang ke rumah, Ayah." balas Siwon gugup.

"Ayah akan mengatakan persoalan ini dan membatalkan perjodohannya." ucap Tuan Choi yang kembali menepuk pelan pundak Siwon lalu membalikkan tubuhnya dan berjalan ke kursi kebesarannya.

"Aku yakin keluarga Sooyoung pasti bisa mengerti. Syukurlah tanggal pernikahan belum ditetapkan jadi kita masih bisa membatalkan perjodohannya." ujar Tuan Choi lagi saat dirinya kembali duduk dengan tenang.

Siwon tersenyum dan mengucapkan rasa terima kasihnya berulang kali sebelum akhirnya meninggalkan mereka untuk masuk ke dalam kamarnya. Saat matanya menatap kepergian Siwon, Tuan Choi menghela nafas pelan membuat istrinya bertanya.

"Apa kita mampu membatalkannya?" tanya Ibu Siwon.

"Keluarga Sooyoung pasti bisa mengerti." balas Tuan Choi dengan tenang.

"Sebenarnya aku merasa sedikit sedih saat Siwon berkata seperti itu namun, di sisi lain aku merasa bahagia saat melihatnya berbicara soal wanita yang dia sukai. Aku yakin dia wanita baik hingga Siwon mampu jatuh hati padanya." tukas Ibu Siwon menatap suaminya.

Cantik Itu SakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang