Chapter 1

422 61 22
                                    

Maaf jika ada kesalahan kata atau typo.

Budayakan ngasih vote jangan jadi sider ya¯\_ʘ‿ʘ_/¯

Happy Reading...

Seorang pria berambut coklat dengan beberapa dokumen di kedua tangannya sedang berlari melewati koridor tempat dia bekerja.

Pria itu terus meramalkan sumpah serapah pada atasan nya, yang seenak jidatnya menyuruh ini itu.

BRAK!!

Pintu dibuka kasar olehnya, orang di dalam nya hanya menatapnya datar sudah terbiasa dengan sikap bawahan nya itu.

"Sialan kau Levi menyuruhku seenak dengkul mu!" ucapnya lalu meletakan dokumen yang tadi dia bawa dengar kasar keatas meja atasan nya.

Pria yang di panggil Levi hanya membalas dengan wajah datar nya yang menyebalkan tapi tampan itu.

"Bersikap baiklah pada atasan mu, Farlan." balas Levi dengan tatapan dingin  yang membuat Farlan mendengus kesal.

Farlan Church sahabat Levi dari masa-masa SMP hingga sekarang. Di karenakan Farlan adalah sahabatnya, Levi selalu memerintahkan nya dalam segala hal.

"Ck, sudah ku katakan carilah sekertaris pribadi untukmu agar kau tidak selalu menyuruhku malakukan hal yang merepotkan!" Farlan berdecak kesal selalu dia yang kena imbas sahabatnya itu.

"Aku akan menaikan gaji mu lagi." jawab Levi cuek, pria itu lebih memerhatikan berkas-berkas daripada sahabatnya.

"Ini bukan masalah gaji, Levi!" ucap Farlan yang telah habis kesabaran nya.

"Lalu apa?"

"Aku ingin mengambil cuti tiga hari." Farlan berucap sembari berjalan ke arah sofa yang berada di ruangan itu.

"Tidak aku menolaknya." jawab Levi singkat.

Farlan menghela nafas nya lalu merebahkan tubuhnya di sofa empuk itu, "Astaga Levi aku butuh liburan!" ucap  Farlan prustasi. Pasalnya dia selalu mendapat tugas dadakan dari Levi dan itu pun tidak sedikit.

"Jika kau mengambil cuti siapa yang akan membantu ku?" tanya Levi pada pria berambut coklat yang sedang mengumpat tidak jelas.

"Karena itu aku sarankan kau mencari sekretaris pribadi dan dia yang akan membantumu!!" pekik Farlan dengan perasaan kesal.

"Tidak, mereka semua hanya bisa membebani ku saja." balas Levi dengan santai dan kembali memperhatikan berkas yang ada dihadapan nya.

"Itu karena kau yang berlebihan."

"Aku tidak berlebihan mereka saja yang bodoh."

"Terserahmu. Intinya aku akan mengambil cuti tiga hari." ucap Farlan mulai bangkit dari acara rebahannya dan berjalan ke arah pintu yang tadi dia dobrak.

Levi hanya diam, setelah dipikir-pikir sahabatnya itu memang butuh liburan mengingat dia yang selalu membatunya setiap saat.

"Baiklah." ucap Levi pada akhirnya yang membuat Farlan langsung menoleh.

"Kau mengiizinkan ku untuk cuti?!" tanya Farlan dengan mata yang mulai berbinar.

"Ya, tapi ada syarat nya." ucap Levi sambil menyenderkan tubuhnya di kursi kebesaran miliknya.

"Akan ku lakukan apapun demi mendapatkan hari libur!" jawab Farlan dengan semangat.

"Hn, carikan aku sekretaris pribadi."

"Katanya kau tidak--"

"Kau ingin cuti kan?" tanya Levi dengan tatapan datar dan memotong ucapan Farlan begitu saja.

"Tentu saja mau!"

"Oh ya ngomong-ngomong tipe sepertj apa yang aku harus cari untuk jadi sekretaris pribadi mu?" Farlan bertanya dengan senyuman yang tak pernah pudar seolah dia baru saja mendapatkan kupon gratis.

"Ck, carikan seseorang yang rambutnya hitam sebahu, tinggi nya semapai, dan warna mata nya juga harus hitam." jawabnya dengan santai.

"Perempuan?" tanya Farlan polos.

"Ya, aku tidak mau dianggap gay jika sekretaris ku laki-laki." balas Levi debarengi dengan humbusan nafas pria itu.

"Bola matanya harus benar-benar hitam? Tidak yang lain?" tanya Farlan lagi, pasalnya mencari pelamar kerja yang bola matanya warna hitam cukup sulit.

"Hn." Levi hanya membalas dengan dengungan tidak jelas nya.

"Baiklah demi mendapatkan cuti aku akan mencarikan tipe mu itu Levi!" teriak Farlan dengan semangat yang membara.

Setelah itu pria itu pun beranjak dari ruangan Levi tapi sebelum dia benar-benar keluar, namanya sudah di panggil lebih dulu oleh sahabatnya.

Dia pun menoleh, "Ada apa lagi?" tanyanya dengan menaikan kedua alis nya.

"Bawa berkas ini ke ruang rapat." perintah Levi seenaknya dan dia pun langsung beranjak pergi ke luar ruangannya lebih dulu meninggalkan Farlan begitu saja.

"Sialan kau lalu untuk apa aku bawa berkas ini tadi jika nantinya di bawa ke ruang rapat!"


T.b.c

Maap kalo ga jelas😌

Vote ye ges jan jadi sider(⌐■-■)

(reina)





























My boss is annoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang