Tahun 1793 adalah akhir dari perjuangan masyarakat golongan III, pemimpin yang menyebabkan penderitaan bagi mereka sudah resmi tumbang dengan hukuman pancung oleh guillotine. Revolusi yang dilakukan masyarakat Prancis membuka mata dunia tentang status raja sebagai pemerintah yang absolut. Prancis telah menunjukkan pada dunia bahwa raja bukanlah pemerintah yang absolut. Yang artinya tak semua orang yang punya posisi penting baik raja atau posisi penting lainnya dapat kita percayai. Namun, bukan berarti semua orang yang punya posisi penting tak dapat dipercaya dan harus dicurigai.
Pada tahun itu seseorang telah terbunuh karena dusta seseorang. Gerrard Antonio Richardo, salah satu orang dari golongan II yang berada di pihak golongan III tewas dengan tuduhan mengkhianati golongan III, sehingga ia dianggap sebagai pengkhianat bangsa dan harus menerima siksaan yang kejam sebelum akhirnya diberi hukuman gantung di depan seluruh masyarakat. Belum lagi harta kekayaan yang diambil alih negara dan perlakuan buruk yang harus diterima oleh keluarga Richardo. Semua itu hanya karena dusta dari seorang Leandre Destine. Leandre telah mengubah kehidupan banyak orang dari golongan II, termasuk keluarganya sendiri.
"Tutup matamu, sayangku. Aku tak mau kau melihat seperti apa aku nantinya setelah disiksa dan akhirnya di eksekusi mati," bisik pria di telinga seorang wanita saat sedang berpelukan.
Wanita itu memalingkan wajahnya, air mata kesedihan pun mulai berjatuhan dari pelupuk matanya. Wanita itu tak kuasa melepas lelaki yang ia cintai pergi untuk dipaksa mengakui kesalahan yang tidak pernah dilakukan.
"Tapi ... Baiklah, aku akan menutup mataku. Takkan pernah aku buka meski itu adalah hari pemakamanmu." Wanita itu melepaskan pelukannya, ia terdiam dengan senyum penuh rasa sakit melihat pria itu dibawa pergi dari pelukannya.
Pria itu telah hilang dari pandangannya. Wanita itu kemudian masuk ke dalam rumahnya dan dengan segera mencari lembaran kain. Setelah mendapat apa yang ia cari, wanita itu kemudian mengguntingnya dan berjalan dengan tergesa-gesa ke dalam kamarnya.
"Semua ini aku lakukan untukmu," ucapnya sembari menatap lukisan dirinya yang bersanding dengan pria tadi. Wanita itu kemudian menutup kedua matanya dengan potongan kain yang telah ia gunting.
Tok tok tok
"Siapa disana?" tanya wanita tadi.
"Ini aku Sersan, Nyonya," jawab seseorang dari balik pintu.
"Masuk saja, aku tak mengunci pintunya," ucap wanita itu.
Seorang wanita yang tadi menyebut dirinya "Sersan" pun masuk ke dalam kamar wanita itu.
"Nyonya, bolehkah aku bertanya?" pinta Sersan.
"Tanya saja," jawab wanita itu.
"Bukan maksudku mencampuri urusan Nyonya. Namun, aku hanya ingin tahu ada apa dengan kedua mata Nyonya hingga ditutup seperti itu? Jika karena penyakit tertentu, maka aku akan segera memanggil dokter," ungkap Sersan.
"Ini bukan karena penyakit, suamiku yang memintanya. Lagipula, dunia ini sudah tak seindah sebelumnya. Dia tak mau aku melihat dunia yang kejam ini. Dia sangat mencintaiku, bukan?" Suara wanita itu terdengar bergetar, kain yang menutupi kedua matanya pun terlihat basah. Wanita itu menangis, lagi.
Sersan tak kuasa melihat pemandangan ini, air matanya pun lolos tanpa aba-aba. "Iya, Nyonya. Tuan sangat mencintai Nyonya, lebih dari apapun. Biarkan aku menjadi matamu, Nyonya. Biarkan aku dan seluruh keturunanku kelak terus mengabdikan diri pada keluarga ini."
*****
"Aku bersumpah atas nama Richardo bahwa aku tak pernah mengkhianati kalian," tegas lelaki dengan nama lengkap Gerrard Antonio Richardo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN LIES AND LOVE
Ficción histórica[PREKUEL KNOCK KNOCK: The Door of Truth] Seringkali manusia lebih percaya pada kata-kata dari mulut orang lain daripada kata hatinya sendiri dan kepercayaan itu seringkali meninggalkan penyesalan. Meski begitu, tak sedikit juga orang yang terlalu pe...