BACK TO YOU •KIM SUNWOO IMAGINE•

Chapter 27

Pertunjukan festival telah usai, Sunwoo kini tengah menuju parkiran bersama para sahabatnya. Wajah sumringah terpancar sekali dari Sunwoo dan itu ditangkap oleh para sahabatnya.

"Ohoo Sunwoo.. lo senyum-senyum mulu perasaan" tanya Hyunjin yang baru datang

"Berisik lo.. darimana aja lo?"

"Santai.. gue liat penampilan lo tadi kok, gue sama baejin nongkrong dulu kali aja dapet gandengan" balas Hyunjin

"Dih.. terus mana gandengannya?" ledek Eric

"Nih liat" ujar Baejin yang menggandeng tangan Hyujin

"EH anjrr sialan lo! Ogah gue sama lo" Hyujin melepaskan gandengannya

Baejin memutar bola matanya malas, "Becanda elah, gue juga ogah kali sama lo!"

"Ck bacot lo pada, gue mau ke RS dulu" Sunwoo berjalan menuju mobilnya dan membuka pintu mobilnya tersebut.

"Woo.. gue ikut sekalian sama Hyera"

Sunwoo hanya mengangguk dan memasuki mobilnya. Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sunwoo bahagia hari ini karena dirinya berhasil membawakan lagu yang dari dulu sangat ingin ia bawakan dan merupakan lagu kenangan antara Sunwoo dan Semi. Sepanjang perjalanan raut wajah Sunwoo tak lepas dari senyuman.

Jeno dan Hyera yang duduk dibelakang hanya tersenyum melihat Sunwoo yang bahagia, mereka bergandengan tangan dan juga dirasa mereka telah berada di kebahagiaan masing-masing. Sunwoo dan Semi, Hyera dan Jeno.

"Gue berasa jadi supir disini" celetuk Sunwoo yang tak sengaja menangkap Hyera dan Jeno yang tengah bergandengan tangan.

"Ya kan emang mirip supir muka lo"

"Kampret dasar"

Hyera hanya tertawa kecil melihat percakapan Sunwoo dan Jeno, "Sunwoo.. habis ini jangan sakitin Semi yah?"

"Iyaa Ra, aku pasti bakal bahagiain sahabat kamu" jawab Sunwoo

"Ra, aku minta maaf yah sama semua kesalahan aku" Lanjut Sunwoo

"iya gapap Sunwoo"

Jeno memperhatikan percakapan mereka dan sedikit cemburu, "Udah ngobrolnya, gausah lama-lama"

"Cih.. cemburuan banget lo"

Selama perjalanan mereka tertawa dan bercanda satu sama lain, sampai tak dirasa mereka telah sampai di rumah sakit Semi.

Hati Sunwoo semakin berbunga dan tak sabar melihat wajah sang kekasih.

"Gue sama Hyera beli sesuatu dulu ya, Woo.. Lo duluan aja"

Alhasil mereka berpisah, dan Sunwoo berjalan sendirian menuju ruang rawat Semi. Ah tak lupa Sunwoo membawa sebuah kotak yang sudah ia persiapkan beberapa hari yang lalu untuk sang kekasih.

CEKLEKK

"Semi-ya... aku datang" ujar Sunwoo saat masuk ke ruangan Semi.

Namun, raut wajah Sunwoo berubah menjadi datar. Ia mengernyit bingung dan mendekat ke arah perawat yang berada di pinggir ranjang Semi.

"Sus..bukannya ini ruangan atas nama pasien Lee Semi?"

Sang suster mengangguk, "Benar.. namun pasien sudah keluar beberapa jam yang lalu"

DEG

Kini pikiran Sunwoo tiba-tiba bercabang dan mulai takut pikiran buruknya akan terjadi.

"Apakah anda Kim Sunwoo?"

"Iya."

Suster itu merogoh kantungnya, "Pasien menitipkan ini.. saya permisi dulu"

Sunwoo menerima sebuah surat yang diberikan sang suster, ia meremas surat itu dan takut membukanya. Benar-benar pikirannya abu-abu sekarang, ia sangat khawatir jika apa yang sedang ia pikirkan terjadi.

Ia dudukan dirinya di pinggir ranjang Semi dan mulai membuka surat tersebut, namun tak berapa lama raut wajah Sunwoo berubah menjadi sendu dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Loh Woo dimana Semi?" tanya Hyera yang baru masuk bingung melihat Sunwoo yang hanya menunduk

"Woo jawab aku"

"Hiks"

Hyera mulai khawatir dengan yang terjadi, melihat Semi yang tak ada di ruangan dan Sunwoo yang mulai terisak.

"Woo.. jawab aku!" Hyera mengguncang tubuh Sunwoo

Sunwoo mendongak dan menatapkan mata sendu yang memerah pada Hyera, "Dia pergi"

DEG

"Maksud lo apa hah??" Kini Jeno juga mulai bingung dengan ucapan Sunwoo

"Dia ninggalin gue!! Apa lo gak paham hah? I-ini semua salah gue hiks.. salah gue" Sunwoo menjatuhkan dirinya dan terduduk di lantai. Ia memeluk lututnya dan mengusak rambutnya kasar.

"S-Semi pergi kemana?"

Sunwoo menggeleng, "Gue gatau, dia hanya ninggalin surat"

BRAKKK

Sunwoo keluar dari ruangan tiba-tiba membuat Jeno dan Hyera terkejut, ia berlari menuju parkiran dan membawa mobilnya. Sunwoo sudah kalang kabut sekarang, pikirannya kacau ia takut kalo tak akan bertemu sang pujaan hati. 

Ia melajukan mobil dengan kecepatan tinggi tak perduli dengan keselamatannya, ia benar-benar hilang tujuan sekarang. Tak tahu harus kemana, selama mengemudi Sunwoo hanya meneteskan air mata tanpa suara, rasanya begitu menyakitkan ketika sudah menggapai kebahagiaan namun hanya sesaat.

To. Kim Sunwoo

Hai pelindungku, ini putri kecil yang mencintaimu.

Terimakasih sudah menjadi pelindungku selama ini, tanpa Sunwoo aku tak tau bagaimana hidupku. Terimakasih membuat hidupku jauh lebih berwarna, kau adalah kebahagiaanku.Tapi menjadi pelindung pasti melelahkan bukan?

Sunwoo-ya.. mari berpisah. Aku tau diriku tak pantas untukmu, aku tau semenjak aku hadir dihidupmu hanya kerumitan yang kau terima. Aku tak mau menjadi egois

Mari bahagia di jalan masing-masing, Sunwoo-ya.

Aku berharap kau tak mencari dan merindukanku barang sedetik pun.

I Love U

>>>>>>>

BRAKKKK

Sunwoo membuka kasar ruangan sang ayah, membuat sang ayah terkejut dengan kehadiran putra tunggalnya yang hadir dengan keadaan kacau dan berantakan.

"Apa yang kau ucapkan padanya?" tanya Sunwoo datar.

"Hah? Apa maskudmu?"

"Jujur padaku apa yang kau ucapkan pada Semi dan membuat gadisku pergi!!!" Murka Sunwoo dan mentap tajam sang ayah.

Ayah Kim pun bangkit dari duduknya, "Cih.. dia yang pergi dan sekarang kau menuduhku? Kurang ajar sekali kau!"

"Dia tak akan pergi kalau kau tak mengusik kehidupannya!"

Ayah Sunwoo bingung dengan ucapan anaknya, "Apa yang kau bicarakan?! Aku bahkan tak pernah menganggu pacarmu itu lagi!"

"Mana mungkin, kalau kau tak menganggunya dia tak akan pergi!!" Bentak Sunwoo

"Tanyakan pada ibu mu yang datang beberapa hari lalu" jawab Ayah Kim dengan suara tegas

Sunwoo mengernyitkan dahinya, "Ibu? Ibuku sudah mati kalau kau lupa!"

"Ibu tirimu!"

"Cih.. sejak kapan aku menganggapnya ibu"

CEKLEK

"Opps.. sepertinya aku datang diwaktu yang tepat?"