1.

11 7 1
                                    

Prangg!

Suara benda jatuh membuat gadis manis nan cantik terkejut sekaligus takut melihat sang ayah begitu marah padanya

"KAMU INI MEMANG ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG RAISA!!!"

Raisya biasa di panggil rara atau risa ini menangis memeluk lututnya sendiri melihat sang Ayah marah

Wisnu Ayah raisya ia mendekat ke arah Raisya dan mengambil tongkat yang ada di sebelah Raisya"KENAPA KAMU MAU CELAKAIN KAKAK KAMU HAH!!"Bentak Wisnu

Raisya mendongak menatap ayahnya tak percaya"Apa yang ayah bicarin,ri-risa gak pernah celakain kak viola Yah"

Sementar dua orang hanya menonton dan tersenyum miring melihat anak tirinya dan adik tirinya tersiksa

"Bohong Yah dia dorong vio sampe jatuh"Ucap Viola sambil bersedekap dada dengan senyum miringnya

"Liatt,kamu mau mencoba membohongi ayah hah"ucap Ayah   dengan wajah yang memerah menahan amarah

Raisya sungguh tak percaya melihat Ayahnya mendengarkan omong busuk Anak tirinya dari pada anak kandungnya

Raisya bangkit menatap Ayahnya tak percaya"AYAH LEBIH BELA KA VIO DARI PADA ANAK KANDUNG AYAH!!!,APA SALAH RISA YAH!! APAA!!"teriak Raisya di depan wajah Ayahnya

BUGGH!

Satu pukulan mengenai paha naya hingga Raisya terduduk sambil meringis menahan sakit

"Akhhs"ringis Raisya memegangi pahanya yang terasa sakit akibat pukulan tongkat yang Ayahnya berikan

"JAGA UCAPAN KAMU RISA!!AYAH KECEWA SAMA KAMU!!"

Wisnu melayangkan tongkatnya kepunggung Raisya hingga raisya meringis

BUGH

"INI AKIBAT KAMU MAU MENCELAKAI VIO!!"

BUGH

"INI BALASAN KAMU MEMBUNUH BUNDA KAMU SENDIRI"

Raisya menggeleng"hiks bukan aku yang mem-bunuh bunda bukan aku"lirih Raisya pelan menahan sakit karna pukulan Ayahnya

"gak ngaku lagi orang jelas jelas lo yang ngebunuh bunda lo sendiri"ucap viola

Bugh

Bugh

Bugh

Tiga pukulan mengenai punggung Raisya hingga Raisya tersingkur menangis

"Ini hukuman kamu jika kamu mencelakai keluarga Ayah"Ucap ayah lalu pergi dari hadapan Raisya

Hati Raisya sangat sakit mendengar ucapan ayahnya

"Makanya jadi anak tuh yang nurut dengerin perintah gue"sungut Viola menatap Raisya jijik

"Ayo sayang kita tidur"Ajak Maya seraya merangkul pundak viola anak tercintanya

mereka berdua masuk meninggalkan Raisya yang tergeletak di lantai dapur dengan ringisan kecil yang keluar dari mulut kecilnya

Seorang paruh baya datang dengan tergesah menolong anak majikanya

"Ayo non bangun bibi bantu"Ucap Bi inem menangis melihat seorang anak yang di aniaya karna kesalah pahaman

Raisya bangun dengan bantuan bi inem raisya tersenyum melihat bi inem menangis mengkhawatirkan dirinya

Bi Inem membawa Raisya ke kamarnya membuka pintu membantu Raisya berjalan ke tempat tidurnya

"non biar bibi obatin yah"Ucap Bi Inem Raisya pun mengangguk sebagai jawabanya

Raisya menunggu bi inem membawa p3k yang tersimpan di laci meja belajar Raisya

Bi Inem datang membawa kotak tersebut untuk mengobati Anak majikanya ini

Raisya menangis melihat Bi Inem yang membersihkan luka karna hantaman tongkat Ayahnya ia menangis merindukan Bundanya yang slalu mengobatinya jika dia jatuh

"Makasih bi"Ucap raisya

"Sama sama non"balas bi inem

Raisya menghela nafasnya ia mendongam menatap atap langit kamarnya"Apa nasib Rara kek gini terus yah bi"

Bi Inem yang mendengarnya menggeleng dengan capet"Enggak non,pasti ada orang yang bisa merubah nona jadi lebih baik,percaya bi inem bi inem selalu dukung non"ucapnya menyakinkan

Raisya tersenyum tipis merasa beban di pundak berkurang sedikit karna bi inem selalu ada

"yaudah non sekarang tidur,besok sekolahkan"Tanya Bi Inem Raisya mengangguk sebagai jawabanya

Bi inem mengangguk"Selamat malam non Risa"

"selamat malam juga bi"Ucapnya sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh rapuhnya



________
Bismillah yeh

cerita ke2 semoga ramee

kalo sukaa jangan lupa vote dan komen

Siuuuuuu

Broken HOmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang