2

7 7 0
                                    

Keesokan harinya

Raisya bangun dan menyesuaikan cahaya mata hari yang masuk melewati celah celah jendela

Tuk tuk tuk

Raisyah bangun mendekat ke arah pintu dan membukannya

"Eh non,udah bangun ternyata"ucap bi inem dengen senyuman khas nya

Raisya mengangguk tersenyum kecil"Udah bi,tapi risa masi ngantuk bi"adunya seperti anak dengan ibunya

Bi inem terkekeh menggelengkan kepalanya pelan"Udah mau siang non,emang non gak mau sekolah?"tanya bi inim

Raisya membelalak membulatkan mulutnya lalu menepuk jidatnya"Astagfirullah Risa lupa bi,handuk risa kemana bi"

bi inem terkekeh oleh sikap anak majikanya ini lalu ia menunjuk pintu kamar mandi yang terdapat handuk yang tergantung

"Gih mandi dulu non,bibi siapin makanan dulu"Ucap bi inem

Risa mengangguk"iyah bii"ia langsung lari kekamar mandi melakukan ritual mandinya

setelah beberapa menit raisya keluar dengan wajah segar berjalan menuju lemarinya dan mengambil baju seragamnya

Raisya keluar kamar lengkap dengan seragamnya berjalan dengan senyum manisnya ke arah meja makan yang terdapat ayah dan ibu serta kakak tirinya

"Pagii"seru Raisya senyum itu luntur karna tidak ada yang menjawab sapaanya itu

Wisnu bangkit menyudahi acara. sarapanya"Ayah berangkat dulu,Risa kamu jangan buat ulah lagi ayah akan tambah hukumanya"ucapnya tegas

kenapa ayah selalu menyalaknan aku padahal bukan itu kenyataanya ucap raisya dalam hati lalu iya mengangguk lesu

"Dengar tidak Raisya"Ucap wisnu tegas

"iyah yah"jawab raisya

Raisya melihat ayahnya pergi untuk bekerja membuang nafasnya kasar dan mengambil piring serta sendok yang sudah di siapkan oleh bi inem

Raisya memilih menu yang terdapat di meja mendapati paha ayam  ia mengambilanya namun

"Eh enak aja ini ayam buat gue lo makan yang lain aja"ucap viola dengen nada angkuhnya

Raisya hanya bisa pasrah ia melihat hanya ada tempe dan tahu serta sayur,ia mengambil dan memakanya dengan sekuat hatinya

Raisya meneteskan air matanya

"gue gak boleh nangis lo harus kuat raisya lo gak boleh jatuhin air mata lo"Ucapnya menyemangati dirinya sendiri

Setelah beberapa menit kemudian Raisya selesai dengan acara makanya ia pergi kekamar untuk mengambil tasnya

Bi inem datang membawa kotak makan Raisya"non ini buat non makan di sekolah"ucapnya menyerahkan kotak makan itu

Raisya mengangguk"Iyah bi makasih"balasnya dengan senyum manis menerima pemberian bi inem dan memasukanya ke dalam tas

Setelah selesai Raisya mengadahkan tanganya yang membuat bi inem kebingungan

Raisya terkekeh melihat bi inem kebingun ia langsung menyambar tangan bi inem dan menciumnya seperti anak akan berangkat sekolah

"eh non,jangan!"seru bi inem menarik tanganya

Raisya tersenyum"gak papa bi,udah biasa juga"ucapnya terkekeh

"tapikan nom majikan bibi masa iya non salim sama bibi,tangan bibi kan kotor"Cegahnya

Broken HOmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang