-Ara POV
Hi this my first day di Seoul, setelah pindah dari kota kelahiranku, Daegu. Sebenarnya bukan hal yang baru juga sih, karena sebelumnya memang aku sudah sempat tinggal disini, lebih tepatnya pulang pergi Seoul lah pokoknya, hehehe..
Okay , jadi mulai hari ini aku akan menetap jauh lebih lama dari sebelumnya , karena aku memilih untuk melanjutkan studyku disini atau mungkin sambil berkerja juga .. Hmm will see..
Dan besok aku sudah mulai perkuliahanku di Seoul University, dan semua persiapan kuliahku sudah selesai.
Aku menyewa sebuah flat kecil yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kampus, jadi sekalian hemat biaya transportasikan.
Hari ini aku memutuskan untuk mengisi sedikit persedian makananku , jadi aku memutuskan untuk pergi ke supermarket yang letakknya juga tidak terlalu jauh dari flatku.
Setelah memilih beberapa bahan makanan dan ramyun (ohh ramyun for a life, hehehe). Aku bergegas untuk membayar dan kembali ke flatku.
Namun sepanjang perjalanan pulang, aku merasa ada yang aneh dan menjanggal. Seperti seseorang tengah mengikutiku dari belakang. Aku mempercepat langkahku dan sialnya lagi aku memasuki kawasan yang cukup sepi.
"Hei !!! " Terdengar seseorang sedang menserukan suaranya, dan aku tengah mengumpulkan keberanianku untuk membalikan badan. Sampai akhirnya " Hei, apa kau tuli??!! Aku memanggilmu dari tadi, kau menjatuhkan dompetmu disupermarket tadi. Dan kau malah pura-pura tidak dengar ?!! ".
Aku spontan membalikan badan setelah mendengar perkataannya, dan iya seorang pria dengan keadaan napas terengah-engah menunduk dengan menyodorkan dompetku. Aku meraba saku celanaku dan benar saja, dompetku tidak ada disana.
Aku berjalan mendekati pria tersebut dan mengambil dompetku dari tanganya.
" Oh maafkan aku , aku memang tidak mendengarmu. Terimakasih telah mengantar dompetku sampai sini " Ucapku sambil tersenyum, dan sedikit merasa bersalah karna sudah berpikir macam macam tadi." Ah molla, aku lelah bayangkan saja aku mengejarmu sampai sini hanya untuk mengembalikan dompet sialanmu" Saut pria itu dengan tangan yang menunjukan aku harus menjauh dan pergi dari hadapannya.
" Sekali lagi maafkan aku dan terimakasih bantuannya" Aku membungkuk dan melanjutkan perjalananku untuk pulang.
Jungkook (POV)
Hari ini mungkin hari yang sial untukku, aku kalah dari hyung-hyungku saat bermain game, dan menyebakan aku harus membelikan apa saja yang mereka tulis di supermarket.
Namun saat berdiri mengantri dikasir, seseorang menjatuhkan dompetnya tepat didepanku. Dan refleks aku mengambil dompet itu dan bergegaa membayar barang-barangku dan mengejar sang pemilik dompet tersebut.
Mungkin kesialanku hari ini bertambah, aku berusaha mengejar sang pemilik dompet dan aku selingi juga dengan memanggilnya. Namun dia tak kunjung menoleh malah mempercepat langkahnya.
Dengan kesal akhirnya aku meneriakinya dan dia stagnan di tempat, aku membuka suara lagi dengan mengatainya tuli karena tidak mendengarku dari tadi dan mengatakan bahwa dompetnya terjatuh saat di supermarket tadi.
Akhirnya dia membalikan badan dan mendekatiku, dia sempat meminta maaf karena tak mendengarku saat aku memanggilnya dan berterimakasih juga karena mau membawakan dompetnya sampai sejauh itu.
Aku tak sempat melihat wajahnya, karena terlalu sibuk mengambik napas. Yang benar saja aku berlari mengejarnya, sambil manggilnya lumayan membuatku tersengal. Aku memintanyanya untuk segera pergi, sebelum aku bertambah kesal dengan mengingat apa yang terjadi barusan dan menyebabkan ku harus pulang terlambat membawa pesanan hyungku.
Dalam perjalanan pulang, aku tak berhenti menggerutu, mengingat apa yang terjadi barusan,
" Ahh gila, apa yang aku lakukan?!. Kenapa juga harus susah payah mengejarnya tadi. Harusnya ku biarkan saja dompetnya disana. Tapi, tidak itu terlalu jahat sepertinya. Ahhrgghhh !! Tak tau lah , yang sedikit berbuat baik tak masalah. Tapi suaranya tadi, lembut sekalii.. Jadi kepikiran wajahnya, sial kenapa aku harus mengusirnya tadii" ..
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITION
FanficRangkaian cerita romantis nan panas seorang Pria Bermarga Jeon yang dipertemukan gadis manis nan polos namun menantang di mata Jungkook. Permainan Perasaan atau hanya sebuah obsesi ?. We don't it is a secret between Jeon Jungkook x Lim Ara . " Kam...