001 - ▼・ᴥ・▼

170 35 6
                                    

Enjoy guys! Semoga suka.






______________________________________

"mama mau pergi lagi? Aku sendiri lagi?." Tanya seorang gadis kecil polos di hadapan sang mama.

"Ayok arina, sudah waktunya." Ucap sang ayah.
Mamanya hanya tersenyum lembut di hadapan putri kecilnya itu, mengelus rambut putrinya tanpa mengatakan sepatah katapun.

Saat hendak beranjak dari tempatnya lengan gadis kecil itu menahan baju dress selutut milik sang mama.

"Mama, nanti bacakan aku buku cerita lagi."
Wanita itu berjongkok agar sejajar dengan putri nya itu, mengulas senyum lagi, lagi dan lagi di hadapannya.
"Tentu." Tutur nya singkat namun terdengar lembut di pendengaran.

Mamanya segera bangkit dan berjalan menuju mobil mewah yang sedang menunggu nya.

"Sampai jumpa besok mama!." Teriak gadis kecil itu dengan antusias sambil melambaikan tangan kepada mamanya.

Mobil itu melaju hingga tak terlihat lagi, benar-benar tidak terlihat lagi.

"Mama."

"Y/N."

"OYYY Y/N!."

"MAYONAKA Y/N!!!."

"Engh?."

"Yaampun apa setiap malam kau selalu menjadi kelelawar?."

Aku mengerjapkan mata ku berkali kali
"ah... Aku bermimpi itu lagi."

"Kau ini! Untung saja dosennya tidak menyadari nya bagaimana jika dia sadar kalau ada yang tertidur saat kelas nya coba."

"Ahahaha, maaf Rie-chan." Sambil menggaruk pipi ku yang tidak gatal.

Aku menunduk sendu.

"Lagi?." Tanyanya yg sepertinya dia sadar dengan situasi ku saat ini.

"Entah kenapa akhir-akhir ini aku selalu memimpikan mama." Ucapku sendu.

"Lalu, bagaimana dengan si tua Bangka itu sekarang?."

"tua Bangka ya." batinku.

"Dia kemarin menelfonku, dan juga dia ingin bertemu denganku besok di caffe biasa."

"Heh? Tumben sekali orang itu, ada yang aneh! Y/n bawalah parfum cabai yang ku buat tempo hari itu." Ucapnya dengan semangat.
"Kau ini bicara apa sih, dia tidak akan melakukan hal-hal berbahaya kok dia kan ayahku." Kataku di selingi tawa renyah.

"Mungkin saja." Kata ku lagi.

"Tapi tenang saja Rie-chan, aku pasti akan baik-baik saja." Sambil tersenyum lembut untuk meyakinkan nya.

Namiko Rie, dia sahabat kecilku dia tau semua tentang ku Semuanya.
4 tahun belakangan ini juga aku tinggal bersama keluarga nya, tadinya aku akan menyewa sebuah apartemen tapi Rie-chan dan keluarga nya meminta ku untuk tinggal bersama mereka awal nya ragu tapi aku menerima nya kalau tidak betah aku di bolehkan untuk pindah ke apartemen tapi, keluarga Rie-chan sangat harmonis dan hangat membuat ku nyaman berada di antara mereka.

"Baiklah aku percaya padamu tapi kau harus tetap bawa parfum cabai itu!." Katanya tegas

"Iya iya, Aku akan membawanya Rie-chan."















"Totalnya jadi 250¥."
Aku menyodorkan uang pada pegawai minimarket tersebut.

"Terimakasih, jangan lupa datang lagi." Ucapnya ramah saat aku hendak pergi.

Can I Be Like Her ? - 𝐈𝐰𝐚𝐢𝐳𝐮𝐦𝐢 𝐇𝐚𝐣𝐢𝐦𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang