Bunga sakura yg mekar pada musim semi terlihat sangat indah bagi setiap pasang mata yg melihat nya namun berbeda bagi mereka yang kehilangan Indera penglihatannya, termasuk dengan gadis yang saat ini sedang terduduk lemas di ranjang rumah sakit dan di lengkapi alat-alat rumah sakit yang menempel pada tubuhnya itu.
Entah kesalahan apa yang ia perbuat sehingga penglihatannya di renggut darinya, bukan hanya penglihatan bahkan kesehatan tubuh nya pun sudah tidak bisa lagi menahan rasa sakit yang di deritanya beberapa tahun belakangan ini.
Gadis dengan Surai biru gelap, warna mata emas yang masih saja berkilau walaupun penglihatannya sudah tidak berfungsi masih terlihat sangat indah di pandang, siapapun itu orang nya.
Gadis itu memang sudah tidak bisa melihat namun ia masih bisa merasakan hembusan angin yang masuk melalui jendela yang ada di sebelah kanan tempatnya berada.
Tok tok tok
Sebuah ketukan pintu menyadarkan nya, dia tahu siapa yang datang walau tidak bisa melihat, dia sangat tahu siapa orang nya.
Seorang pria yang menemani nya bertahun-tahun lamanya sampai ia terbaring di ranjang rumah sakit, pria yang setia menunggu kabar kesehatan nya, pria yang tidak pernah lelah mencintai nya.
Ya, Pria itu.
"Kau datang lagi." Ucapnya sambil menoleh ke arah sang pria berada.
"Padahal aku sudah katakan berkali-kali padamu untuk tidak datang."
"Apa salahnya seorang keka-
Tidak, seorang sahabat yang mengunjungi sahabatnya yang sedang sakit ini."
Gadis itu mendengus geli saat mendengar jawaban pria di samping kirinya itu.
"Di luar sana pasti sangat menyenangkan." Ucap gadis itu seraya menoleh ke arah jendela yang berada di samping kanannya, hembusan angin musim semi kembali masuk menyapa kulit wajah pucatnya itu.
...
Y/n POV
"APA KATAMU?!."
"BAGAIMANA BISA SI TUA BANGKA ITU MENJUAL MU SEENAKNYA?!."
"Ri-rie-chan tolong tenanglah, ayah tidak menjualku." Ucap ku terbata-bata pada teman baikku yang sedang di selimuti hawa gelap.
"Tenanglah Rie, dengarkan dulu perkataan y/n." Ucap sang ibu yang sedang menenangkan putrinya itu.
"Cih apa-apaan itu, menyebalkan!." Dengusnya kasar.
"Lanjutkan cerita mu y/n." Ucap ibu lembut.
Namiko Rekka ibu dari sahabatku, sudah ku anggap sebagai ibuku juga.
"Ayah memberi ku waktu 5 hari untuk memikirkan nya, aku harus menerima nya atau tidak." Ucapku
"Lalu bagaimana? Apa kau sudah tahu pilihan mu?." Ucap seorang Pria lebih tua 2 tahun dariku dan juga Rie-chan.
Namiko Maru, Kakak Rie-chan dia juga sudah ku anggap kakakku sendiri.
"Eummm... I-iya sudah." Kataku seraya menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be Like Her ? - 𝐈𝐰𝐚𝐢𝐳𝐮𝐦𝐢 𝐇𝐚𝐣𝐢𝐦𝐞
Fanfic"Y/n, kau bukan dia." "Um." "Maafkan aku." "Tidak apa-apa Hajime-san, aku mengerti." Angst story? Idk ૮₍'。ᵔ ꈊ ᵔ。₎ა Iwaizumi Hajime X Reader ©𝑭𝒖𝒓𝒖𝒅𝒂𝒕𝒆 𝑯𝒂𝒓𝒖𝒊𝒄𝒉𝒊 Start - 26 Maret 2021 End -