Chapter 12

4K 627 27
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Levi kini sedang berbaring di atas kasurnya dan mulai mengingat kembali saat pertama kali dia mengajari (Name).

Flashback on

"Oy gaki! Bangun! Mau sampai kapan kau tidur terus?!" Levi menendang tubuh (Name), hingga membuat gadis Uchiha itu terjatuh dari atas kasur tidurnya.

(Name) mulai bangun sambil mengucek matanya, "Ha'i Levi-san, aku sudah bangun."

"Tch, aku tunggu 10 menit! Kalau kau belum datang dalam 10 menit itu, aku akan menyuruhmu lari mengelilingi lapangan latihan para cadet sebanyak 5 putaran." perintah Levi setelah itu dia pergi keluar dari kamar (Name).

Erwin memberikan kepercayaannya kepada Levi untuk melatih (Name) menjadi anggota pasukan pengintai. Walaupun terkadang Levi merasa tekanannya naik akibat melihat sifat acuh dari gadis pendiam itu. Levi terus-terusan memaki bahkan mengomeli gadis itu karena belum paham dalam menghabisi para titan.

Flashback off

Levi hanya tertawa kecil mengingat kejadian itu. Dia juga masih ingat, di mana (Name) membuat kopi hitam untuknya dan rasanya pas di lidah. Terkadang gadis itu juga membuatkannya sebuah sarapan. Dia dan (Name) selalu jalan bersama, membuat para anggota pasukan pengintai mengira kalau mereka itu sepasang kekasih. Dia dan (Name) selalu adu mulut karena perbedaan pendapat, tapi itu tidak membuat hubungan mereka menjadi rusak.

(Name) bahkan selalu membantu dirinya dalam menyelesaikan tugasnya. Gadis itu juga selalu menegur dirinya kalau dia sampai telat istirahat. Intinya (Name) itu yang selalu mengurusnya dan mengingatkan dirinya, walaupun gadis itu pendiam dan di wajahnya tidak ada ekspresi sama sekali. Hingga di saat (Name) datang untuk menyuruhnya tidur karena sudah larut malam dan dia masih mengerjakan tugasnya.

(Name) selalu keluar dari dinding Maria, mengingat tugas gadis itu sebagai mata-mata sekaligus pencari informasi yang berkaitan dengan kebebasan manusia. Tapi gadis itu selalu meluangkan waktu untuk mengurusnya.

Flashback on

(Name) menendang pintu ruang kerja Levi dan tidak sopannya gadis itu berjalan masuk ke dalam. Kedua mata (Name) menatap tajam ke arah Levi.

"Waktunya untuk tidur Levi, kau itu manusia bukan mesin kerja." omel (Name).

(Name) menyeret pria pendek itu menuju ke kamar dan tak lupa menutup pintu ruangan kerja Levi. Sedangkan Levi hanya pasrah di karenakan dirinya sudah kelelahan, jadi dia tidak punya energi untuk membalas perkataan dari (Name). Ketika sesampainya di kamar, (Name) menyuruh Levi untuk naik ke atas kasur dan tidak lupa juga, (Name) menyelimuti tubuh pria itu agar tidak mati kedinginan atau jatuh sakit.

Tapi sebelum (Name) meninggalkan kamarnya Levi, pria dari pemilik kamar tersebut menahannya. Levi ingin (Name) menyanyikan sebuah lagu untuknya sebagai pengantar tidurnya. Sedangkan (Name), menjadi bimbang mau melakukan apa yang di minta oleh Levi atau memilih untuk pergi saja. Tapi setelah di lihat-lihat, kasihan juga si Levi karena pria itu terlihat seperti mayat hidup kalau lambat tidur.

Akhirnya gadis muda itu melakukan apa yang di minta oleh Levi. (Name) duduk di pinggir kasur tidur milik Levi dan mulai menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur, sambil mengelus kepala pria itu agar pria tersebut bisa cepat tidur. Levi tersenyum kecil saat mengetahui kalau (Name) mau melakukan apa yang dia minta dan perlahan-lahan rasa kantuk mulai menghampirinya. Membuat dia tidak bisa menahan kedua matanya untuk terbuka dan perlahan-lahan kedua matanya mulai terpejam.

Setelah merasa kalau Levi telah tertidur lelap, (Name) dengan pelan-pelan tidak menimbulkan suara menuju ke pintu kamar Levi. Dia tidak ingin membangunkan pria Ackerman itu. Tidak lupa (Name) memberikan kecupan selamat malam di dahi Levi dan setelah itu dia beranjak keluar dari dalam kamar Levi.

Flashback off

Setetes air mata mengalir keluar dari mata hitam milik Levi dan air matanya mulai mengalir deras dari kedua matanya. Dirinya benar-benar melakukan perbuatan itu dan karena perbuatannya itulah, yang membuat hubungannya dengan gadis itu menjadi rusak. Sudah cukup dia kehilangan ibunya, kedua sahabatnya. Dirinya tidak ingin kehilangan gadis yang sangat dia cintai. Kalau saja dia bisa memutar waktu lagi, dia ingin kembali di masa waktu di mana dia mencium (Name).

Hange dan Erwin bisa mendengarkan suara isak tangis Levi dari luar pintu kamar pria itu. Mereka merasa khawatir, kalau Levi akan jatuh depresi karena (Name) menjauh pria itu. Mereka berdua bertekad untuk membuat kedua orang tersebut kembali dekat seperti dulu lagi, walaupun susah dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Tapi setidaknya, mereka coba dulu untuk melakukannya.

Sedangkan di tempatnya (Name) berada, dia kini sedang mengawasi Eren dan kawan-kawan. Eren suka sekali menempel kepada (Name) dan hal itu membuat Jean merasa kesal, iri, sekaligus cemburu. Karena menurut dia, kenapa bisa Eren bisa dekat dengan salah satu atasan mereka yang dikenal sebagai orang yang paling di hormati dan di banggakan.

Semua orang pasti iri dengan Eren, karena melihat pemuda titan itu bisa dekat dengan (Name). Sedangkan mereka yang mencoba mendekat saja, sudah terkena aura intimidasi dari gadis itu. Membuat nyali mereka seketika menciut untuk melakukannya. Mikasa biasanya marah kalau melihat ada seseorang yang mencoba mendekati Eren, tapi setelah dia melihat kedekatan antara Eren dan (Name), dia malah membiarkannya. Karena dia bisa merasakan aura dari (Name), kalau gadis yang setahun lebih tua dari dia itu tidak terasa akan melukai Eren.

Berbeda dengan kapten Levi, yang membuatnya benci karena sudah berani menghajar Eren sewaktu berada di pengadilan. Bahkan satu gigi dari Eren sampai harus copot karena tendangan keras dari kaki Levi.

~~~ Bersambung ~~~

A Bijuu Struggle✔️ (Attack on Titan x Female Uchiha reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang