.
..
Masih di ruangan yang sama, dan tempat yang sama, Jonathan dan Alina masing masing sedang berkabut dengan pikiran mereka masing masing.
ucapan Jonathan beberapa waktu lalu, membuatnya marah. He talk as he want, tanpa berfikir dua kali.
"sorry."
Alina yangs sedang menyenderkan punggungnya, sekarang menatap Jonathan marah marah, tanpa mengatakan apapun.
"kamu nganggap saya apa? perempuan yang bakal mudah mengikuti perkataan kamu?"
Tidak ada jawaban. Jonathan hanya diam, belum berniat menjawab pertanyaan orang di depannya. Alina mengusap wajahnya kasar, "you better give me the answer of my question right now." tekannya
"I just, you know my daughter ask about you every single time."
Alina membayangkan semua yang Jonathan ucapkan. Artha hanyalah anak kecil, yang tidak pernah mendapat perlakuan spesial dari seorang ibu, dan itu wajar. Tetap untuk menuju ke jenjang pernikahan, itu tidak mudah, pikir Alina.
"gila ya, jadiin anak sebagai alasan. Gak masuk akal tau gak." elak Alina. Sejujurnya dia tidak tahu apa yang harus dia katakan untuk saat ini
Jonathan memainkan pena yang ada di tangannya, "what if i say, i like you?"
Alina tertawa remeh, sebelum menyilangkan tangannya, "don't say that deh, I know you're not."
setelahnya Alina beranjak dari kursi yang sedari tadi ia duduki, "saya harus selesain kerjaan saya. Permisi." lalu dia keluar, dengan perasaan yang aneh, dan sedikit dipermainkan.
Alina pov
freak! itu yang aku tangkep dari oknum Jonathan. Gila kali ya, baru ketemu beberapa hari dah minta aku buat jadi pacaranya aja.
he's mentioning about Artha, for God sake aku gak akan segampang itu buat luluh. I mean, aku bisa ada di deket Artha tanpa harus embel embel pacaran ya. Dipikir pacaran tuh gampang.
lagipula nih ya, pacaran tuh butuh yang namanya pengenalan! mana ada baru ketemu sekali dua kali langsung ngajakin pacaran, hadeh dunia makin aneh aja.
dan lagi, tentang dia minta aku buat jadi detektif buat nyelesain kematian istrinya, that was freaking mind blowing u guys. Emangnya aku sherlock Holmes, disuruh kaya gitu. Ada ada aja.
Author pov
masih di tempat yang sama, Jonathan sebenarnya tidak berbohong jika dia menyukai perempuan itu. Bukan hanya dari paras wajahnya yang cantik, kedekatan dia dengan putrinya belakangan ini juga menarik perhatiannya.
sejauh ini, bukan hanya Alina, perempuan yang memikat hatinya namun, hanya Alina lah yang bisa membuat Artha nyaman, dan ingin selalu berada di dekat perempuan cantik itu.
⭐
"ma, i wanna ask you something."
Jonathan mendekat kearah sang ibu, yang sedang membuat topi dari benang wol, "apa?" responnya, tanpa mengalihkan pandangan.
sebelum memulai pertanyaannya, sang ayah datang dengan cucu digendongannya, "what if we meet shak opa?" gadis kecil di gendongan pria berumur setengah abad tersebut bertanya, sembari beringsut ingin turun
"jangan dong. Nanti opa sama Ata dimakan shark." Artha spontan tertawa geli membayangkan apa yang kakeknya ucapkan
Jonathan tersenyum melihat pemandangan didepannya, "kamu mau tanya apa tadi?"
"nanti aja ma."
"papa papa."
sang ayah langsung memusatkan netranya ke arah putri kecilnya itu, "kenapa?"
"when we meet bunda?"
lagi. Pertanyaan itu kembali Artha ucapkan, padahal baru siang tadi mereka bertemu, "oh iya, bunda siapa sih Jo? anakmu ini dari tadi cerita bunda bunda terus ke papa." pertanyaan itu spontan keluar dari mulut papa, karena kembali teringat apa yang Artha ceritakan tadi.
dengan senang hati, Jonathan menceritakan siapa bunda yang dimaksudkan putrinya, "beni tuh kalo gak salah anaknya bu Yuna ya?"
"iya ma. Yang rumahnya di komplek pelita."
papa mendekat dan mendudukan Artha di pangkuannya, "Ata mau bunda?" tanyanya, yang di jawab anggukan cepat oleh Artha, "masih single gak Jo?"
mata Jonathan melotot mendengar apa yang diucapkan papa, "single sih dia," ucapnya ragu
"kayaknya." lanjut Jonathan
"lho kok kamu kayak ragu gitu sih?" kini giliran mama yang berbicara, "ya gimana ya, aku gak tau mam dia udah taken apa masih single. Mudah mudahan belum deh."
papa memincingkan mata, "kamu suka dia ya?"
⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Bunda.
FanfictionTakdir yang mempertemukan, dan takdir juga lah yang mempersatukan. Itu semua tidak akan terpisahkan, semoga. Johnny ft. Joy © LaisaDzaa, 2021. Highest rank: #1 in Johnnysuh #1 in Johnnyseo #1 in Seoyoungho #1 in Kwonyuli #1 in Joy #1 in Redvelvetjo...