2. Nyasar

129 18 17
                                    

Pliss dong sebelum baca Vote dulu ya hehe...

Eh btw SPAM KOMEN YA KALO SUKA BIAR cepet UPDATE!

"Makanya lo jangan mancing-mancing emosi dia dong!!" sarkas Bian habis-habisan menceramahi Meisya sejak sepulang sekolah

Oh! Bagaimana tidak Meisya dan Aletha melakukan aksi nyari kutu ditengah kantin yang ramai

"Jangan dibelain terus dong pacarnya! Makin besar kepala kalo dimanjain terus." omel balik Meisya

Bian melotot "Heh mulut lo Sya, mau gue sentil."

"Sentil aja, galak banget." gumamnya pelan

"Meisya bener Bos, lo jangan sering-sering manjain Aletha." sahut Raka setuju dengan omongan Meisya

"Udah salah dibelain." kali ini Sarga ikut menimpali

"Gue salah apa." sedikit nyolot "Gue cuma nggak mau Meisya seenaknya sama Letha,"
Sebegitu pentingnya Aletha bagi Bian, salahkan Meisya jika Meisya egois ingin Bian menyayanginya seperti layaknya kakak sungguhan

"LO! LAIN KALI NGGAK USAH BUAT RIBUT SAMA CEWEK GUE." bentak Abian dihadapan muka Meisya, saking takutnya Meisya sampai berkaca-kaca

"M-meisya minta maaf soal kemarin, t-tapi Kak Bian nya jauhin Meisya terus." cicitnya pelan bahkan tidak berani menatap Bian

Anak-anak yang lainnya ikut tersentak dengan intonasi bicara Bian, pasalnya Mereka berada di Basecamp nya Redwolf
"Itu karena gue masih marah sama lo."

"Bos! Kasian adek lo dari tadi diomelin terus." Vano menengahi Abian yang sudah tersulut emosi

"Hiks...hiks m-maaf." kepala Meisya menunduk dalam, Meisya mengambil tas nya keluar dari Basecamp dengan buru-buru

"Mau kemana Sya?" tanya Raga yang berpaspasan di pintu depan

Meisya menggeleng kecil
"Pulang."

"Mau gue anterin nggak?" tawar Raga berbaik hati, tumben sekali dirinya menawarkan tumpangan pada Meisya sedangkan kemarin saja Raka yang motornya mogok minta numpang sampe gang depan dibiarkan berjalan begitu saja, padahal mobilnya hanya ada dirinya dan Sarga saja, ck definisi menyebalkan ya Raga!

"Nggak usah! Makasih kak Raga." tolaknya seraya tersenyum kecil

Padahal dalam hati Raga sangat menyesal, aksi modusnya ternyata gagal begitu saja!
Dasar Raga, ternyata berbaik hati ada maunya!

"Adek lo tuh, nangis." ujar Raga mendudukkan bokongnya ditengah-tengah Sarga dan Vano

"Ck, paling juga nanti ngadu sama Papa." Bian menyesap kembali rokoknya

"Nggak dikejar nih." sahut Vano pada Bian

"Nggak usah! Biarin! Ntar juga baik lagi."

"Ck, gengsian lo. Tapi diliat-liat adek lo cantik banget bos. Aletha mah kalah cantik sama Meisya." celetuk Vano membuat Bian memukulnya

Bughh

Bughh

"Maksud lo apa anj*ng." Bian tersulut emosi malah melampiaskan kekesalannya pada Vano, memang benar adanya Meisya lebih cantik dan imut

"Sorry bos, gue cuma berpendapat."

Sarga dari tadi hanya menatap Abian datar
"Nggak setiap masalah harus pake tangan, Bi."

"Ck, diem lo Ga."

--

Meisya berjalan tidak tentu arah, padahal ini sudah malam hari namun Meisya enggan pulang ke rumah
"Hishh dinginnyaa.." kedua tangannya digosok-gosok supaya mendapat kehangatan

DIJODOHIN SARGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang