Awal Pertemuan

7 4 2
                                    

Preview bagian 1.
"Well, anggota OSIS disekolah ini tidak seperti di sekolah-sekolah lainnya. Ada tugas khusus yang harus dijalani para anggota OSIS yang saya tunjuk. Dan.. Kalian tidak bisa menolak, jika kalian menolak kalian akan mendapatkan hukuman mati." Balas Gilbert dengan senyuman di wajahnya.

"Hah?.." Semua yang ada disana terkejut dan bingung dengan apa yang baru saja dijelaskan oleh Gilbert barusan. "Tidak masuk akal.." Ucap salah satu murid laki-laki yang ada disana dengan menatap tajam tepat kearah Gilbert.

"Yap, keputusan ada ditangan kalian. Saya akan beri waktu sampai jam pulang sekolah. Dan saya pastikan kalian tidak akan bisa keluar dari sekolah ini sampai kalian memberikan keputusan kalian." Jelas Gilbert kepada mereka.

"HAHAHA! APA KAU AKAN MENEMBAKKU DIKEPALA JIKA AKU MENOLAK HAH!?, hey dengar ya aku bisa saja membunuhmu dan seluruh keluargamu dengan tanganku sendiri!" Teriak salah satu perempuan dengan nada meremehkan sambil memelototi Gilbert.

"Percaya diri sekali kau ya, tapi aku suka itu." Balas Gilbert sambil tertawa kecil lalu menatap tajam perempuan itu. "Apa kau mau masuk ke penjara itu lagi?" Ucap Gilbert dengan senyum creepy di wajahnya.

Perempuan itu terkejut. Seketika raut mukanya berubah dari yang percaya diri menjadi terkejut, matanya membelalak menatap Gilbert. "Bagaimana kau-" Seketika wanita itu terdiam dan menyadari sesuatu.

"Kau pikir siapa yang membebaskanmu dari penjara itu ha? Kau pikir mudah untuk membebaskan tawanan yang telah membunuh ratusan jiwa dengan alasan hanya untuk bersenang-senang? Asal kau tau aku membuang uang ratusan juta hanya untuk membebaskanmu" Jelas Gilbert diiringi tawa kecilnya. Saat itu juga semua murid menatap perempuan itu, ada yang menunjukkan ekspresi takut, kaget, dan ada juga yang biasa saja.

"Yap karena itu kau punya hutang budi kepadaku bukan? Jadi sudah jelas kau akan menerimanya. Yap satu keputusan sudah diserahkan, dan aku hanya perlu menunggu keputusan dari kalian. Terserah mau sekarang atau nanti, yang pasti batas waktu sampai pulang sekolah~." Jelas Gilbert dengan nada santai dan ekspresi puasnya.

"Sebentar, aku ada pertanyaan." Salah satu perempuan menyelang pembicaraan. "Kenapa kau membebaskan narapidana berbahaya seperti dia? Aku agak terkejut saat mengetahui nya dan pasti ada maksud tertentu bukan?" Tanya perempuan itu pada Gilbert.

"Kau banyak sekali bertanya ya gadis muda~. Sudah kubilang kegiatan OSIS disekolah ini berbeda dari sekolah lain, dan sudah pasti sekolah ini juga berbeda dari sekolah lain. Untuk lebih jelasnya akan kujelaskan setelah kalian semua memberikan keputusan kalian padaku." Jelas Gilbert. Perempuan itu tampak tidak puas dengan jawaban Gilbert tapi apa boleh buat, bel berbunyi dan mereka semua harus segera masuk ke kelas masing-masing.

"Baiklah bel sudah berbunyi kalian harus masuk ke kelas. Dan ingat saat jam pulang nanti kalian harus berkumpul disini dan memberikan keputusan yang sudah kalian buat, mengerti? Baiklah selamat belajar anak-anak~" Jelas Gilbert, lalu membukakan pintu keluar dan menyuruh mereka untuk segera keluar.

Para murid tersebut keluar dan menuju ke kelasnya masing masing. Asheline yang bingung harus menerima atau menolak tawaran OSIS tersebut berjalan dengan tatapan kosong. Dan tanpa Ia sadari ada Hugo yang sedang berjalan didepannya. Asheline tanpa sadar menabrak punggung Hugo, Hugo menoleh kebelakang dan mereka saling menatap satu sama lain.

"Kau kenapa?" Tanya Hugo dengan tatapan dinginnya.

"Eh- gak papa." Jawab Asheline yang masih setengah melamun dan kaget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang